13

345 44 1
                                    


[Tangan Vibranium]

____________________

Anna memasukin ruang lab. Ia membawa teh ditangan kanannya dan mengigit roti dimulutnya.

Anna segera memakai jas labnya setelah menaruh tehnya dan merapihkan kemeja dan rok selututnya.

Anna membiarkan rambut coklat panjangnya terurai dan mengenakan bando putih polos. Biasanya ia mengikat rambutnya tapi tidak untuk hari ini.

Anna ingin tampil cantik dihari terakhirnya sebagai 'dokter' bagi bucky.

Pintu lab terbuka dan bucky masuk. Anna membalikan badan dan melihat bucky berdiri di dekat pintu.

Muka bucky terkejut dan mulutnya menganga.

"woww.. kauu.. terlihat berbeda" ujar bucky.

Anna tersenyum.
"apa aku harus terlihat seperti mahasiswa semester akhir?"
anna melipat tangannya diatas perut.

"tidak.. maksudku.. kau cantik" puji bucky. Ia menjadi canggung dan kaku.

Anna memang biasanya berpenampilan seperti mahasiswa semester akhir. Rambutnya diikat berantakan, wajahnya lelah dan tanpa makeup.

Selalu mengenakan celana bahan dan kaos, terkadang ia mengenakan jeans, Mengenakan sendal slippers tapi hari ini ia mengenakan heels.

"kau bisa duduk disini. aku akan menyelesaikan roti ini dulu dan mengambil tanganmu" ujar anna.

Bucky pun melakukan perintah tanpa protes.
"itu makan siangmu?" tanya bucky.

Anna hanya mengangguk. Setelah menyelesaikan rotinya, ia meneguk tehnya dan berjalan mengambil kotak besar.

Anna sedikit kesulitan mengambil kotak besar itu, bukan karena berat tetapi karena ia memakai heels dan rok span.

Melihat anna kesulitan, bucky pun berjalan menghampiri anna dan mengambil kotak itu dengan satu tangannya.

Anna terkejut karena bucky yang tiba - tiba ada didekatnya. Jarak mereka sangat dekat, membuat anna merona.

Setelah menaruh kotak itu dimeja, bucky kembali duduk di ranjang pasien.

"baiklah.. kau sudah siap?" ujar anna seraya membuka kotak itu.

Bucky hanya mengangguk. Anna mengambil tangan itu, memeluknya dan membawanya ke bucky.

Anna meletakannya disebelah bucky.
"bagaimana menurutmu?"

"wow.. itu keren" ujar bucky.

Tangan vibranium itu berwarna hitam dengan goresan warna emas membuatnya terlihat mewah dan elegan.

Anna mengangguk setuju.
"kau bisa buka bajumu"

Bucky melepas kaosnya dan anna pun segera memasangkan tangan prostetiknya pada sambungan dibahu bucky.

Hanya menempelkannya dan tangan prostetik itu menyatu dengan sendirinya dan aktif otomatis.

Bucky menggerakan jari vibraniumnya dan menggerakan bahunya. Mencoba apa tangan itu berfungsi dengan baik.

Anna tersenyum lega melihat hasil usahanya selama ini tidak mengecewakan.

"bagaimana?? apa ada keluhan??"

"kau bilang aku bisa merasakan setiap sentuhan?? apa akan sakit jika ini terpotong??" tanya bucky penasaran.

Anna mengeleng.
"kau hanya bisa merasakan setiap tekanan, tapi tidak dengan suhu dan rasa sakit. dan lagi ini vibranium.."

Anna tertawa. Ia merasa mustahil tangan baru bucky rusak seperti sebelumnya. Kecuali t'challa yang melakukannya.

"alat yang kuciptakan tidak mengirim sinyal untuk reseptor rasa sakit nosiseptor..."

Bucky menatap anna bingung.
"bagaimana jika kupraktekan saja" ujar anna.

Anna duduk disamping bucky. Ia menarik tangan vibraniumnya.
"diam dan rasakan" perintah anna.

Tangan kanan anna berada dibawah tangan bucky menahannya. Tangan kirinya mulai memegang telapak tangan bucky.

Ibu jarinya menekan telapak tangan bucky. Tangan kanannya mulai bergerak naik meraba otot biceps dan naik hingga bahu. Jari - jari kirinya bermain ditelapak tangan bucky.

Jantung bucky berdetak tak karuan. Wajahnya pun merona.

Anna menoleh dan melihat wajah bucky, ia menaikan ujung bibirnya ingin lebih menggoda pria didepannya itu.

Anna meraih tangan kanan bucky agar mereka duduk berhadapan.

"kau harus merasakan perbedaanya" ujar anna.

Kedua tangan anna menggengam kedua tangan bucky. Terdapat sensasi hangat dan dingin dikulit anna.

Tangan anna mulai naik dan berhenti disikunya dan menatap bucky.

Mata hitam bagian dalam pria itu membesar. Anna hanyut dalam tatapan bucky.

Bucky menggengam pinggang anna dan menariknya mendekat.
"sepertinya kau menikmatinya" ujar bucky dengan suara beratnya.

Anna menggigit bibir bawahnya. Jantungnya berdetak tak karuan.

Tatapan bucky pindah dari mata ke bibir pink milik anna. Bucky mendekatkan wajahnya menghapus jarak diantara mereka.

Anna bisa merasakan nafas bucky. Hidung mancungnya bersentuhan dengan hidung bucky.

Saat bibir mereka sudah sangat dekat bucky menjauhkan dirinya. Membuat anna memasang wajah kecewa.

Sebenarnya bucky sangat ingin mencium anna tapi ia tidak ingin mempermainkan hati gadis itu. Ia masih belum yakin dengan perasaannya saat ini.

"baiklah aku harus meminta pistol untuk menembakmu. jadi besok kau harus datang lagi" ujar anna kesal.

"kau ingin menembakku??"

"kau ingin aku mengambil pisau dan menyayatmu??" anna tersenyum tapi tatapannya dingin.

Bucky menelan ludahnya dengan susah payah.
"kita harus menguji apa tangan prostetikmu merasakan sakit bukan" ujar anna.

Bucky mengangguk mengerti.

____________________

maaf guys aku prank dulu 😜
mereka masih tahap pdkt~ sabar ya hehe

jangan lupa votenya 🥰🥰
komen dan share

The Last Love || Bucky BarnesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang