30

224 31 0
                                    


[Bukan Mimpi]

____________________

Anna terbangun sebuah ruang rawat.
Ia melihat sekeliling dan mendapati Nat sedang tidur dikursi.

"Natt??" Panggil anna membangunkan Nat.

"Kau sudah sadar"

"Dimana bucky?"

Natasha diam dan menunduk.

"Kita kehilangannya" Ujar steve memasuki ruangan.

"Tidak mungkin. ini hanya mimpi buruk, aku harus bangun" Anna ingin menampar dirinya dan ditahan natasha.

"Tenanglah.." Lirih nat.

••••

Para avengers kembali ke bumi, anna belari menghampiri mereka. Wajah mereka terlihat murung.

"Katakan kau berhasil mengambil batu sialan itu kembali"

Steve mengeleng.
"Kita tidak bisa melakukan apapun lagi"

Anna menangis, memukul dadanya. Berakhir sudah, semuanya telah berakhir. Ia kehilangan semua orang yang dicintainya.

Bayinya, bucky, bahkan jack. Kenapa bukan dirinya yang menghilang. Kenapa thanos memilih membuatnya menderita.

••••

5 Tahun telah berlalu. Avengers berhasil menang melawan thanos.

Setelah pemakaman tony, steve memberi tahu bucky bahwa anna kembali ke london.

Steve mencoba menghubunginya tapi tidak bisa. Mereka sudah tidak saling memberi kabar sejak anna kembali ke london.

Steve dan sam mengantar bucky ke london. Sesampainya di london, anna tidak ada di apartemennya.

Pemilik baru dari apartemen anna memberi alamat anna pada mereka. quinjet mendarat dilapangan didekat alamat itu.

Anna tinggal di rumah lamanya. Bucky berjalan kedekat rumah itu, memori lama tentang pertemuan mereka muncul dikepalanya.

Bucky melihat anna dihalaman rumahnya dan tersenyum lebar, Anna terlihat bahagia menggendong seorang gadis kecil.

Siapa anak itu? rambutnya pirang. tidak mungkin itu anaknya, usianya sekitar 3 tahun.

"Papaa.." Gadis pirang itu turun dari anna dan berlari ke arah seorang pria pirang.

Seketika jantung bucky seperti berhenti, ia lupa cara bernafas.

Hatinya hancur berkeping - keping. Ia telah meninggalkan kekasihnya selama 5 tahun.

Walaupun bagi bucky itu terasa seperti kemarin, tapi tidak mungkin anna mau menunggunya selama itu.

Karena dirinya anna harus kehilangan anak mereka, karena dirinya anna harus terluka dan jatuh dari gedung.

Jika dia terus berada disisi anna dan melindunginya, semua itu tidak akan terjadi.

Anna sudah memberi tahu ramalannya tetapi dirinya tetap tidak percaya.

Ini semua salahnya. Bucky berbalik dan kembali ke quinjet.

"Dimana anna?" Tanya steve.

"Ayo kita pergi"

"Apa yang terjadi buck?"

"Kita pergi sekarang!!!" Teriak bucky.

••••

"Papaa.." Teriak jeny segera turun dari gendongan anna dan berlari menuju seorang pria.

"Ohhh kau bertambah berat ya"

Anna tersenyum melihatnya.
"Jeny.. sudah berapa kali mama bilang jangan panggil paman simon seperti itu"

"Tidak apa. aku tidak masalah dengan itu" ujar simon tersenyum penuh harap.

"Bagaimana keadaan ibumu??" ujar anna mengganti topik.

"Dia baik - baik saja. keadaan dirumah sakit sedang kacau. kau sudah lihat beritanya?"

"Berita?? memang ada apa?"

"Semua orang yang menghilang telah kembali. seluruh dunia sedang heboh saat ini"

"Apaa!! benarkah?? umm simon, sepertinya aku harus pergi"

Simon mengangguk mempersilakan. Anna segera membawa jeny dan berlari kedalam rumah kemudian mencari ponsel lamanya.

Setelah membuka ponsel terdapat banyak panggilan masuk dari steve kemarin.

Anna segera menghubungi steve. nomer steve tidak aktif, anna mencoba menghubungi beberapa anggota yang lain dan tetap tidak bisa.

Anna segera membuka ponsel yang ia gunakan dan memesan tiket tercepat ke NY.

••••

Bucky duduk disebelah steve yang sudah berumur.

"Kau harus menemuinya buck"

"Dia sudah bahagia, aku tidak ingin mengacaukan itu"

"Setidaknya bicaralah dengannya" Ujar steve berbatuk.

"Sepertinya lebih baik begini, aku tidak ingin melihatnya menderita. 5 tahun bukan waktu yang sebentar"

"Bagaimana denganmu? apa kau bisa bahagia?"

Bucky tersenyum tipis.
'Aku tidak pantas bahagia' pikir bucky.

"Aku rasa waktuku tidak lama, aku ingin kau juga bahagia buck"

"Steve.. aku baik - baik saja"

••••

Semua penerbangan dibatalkan dan sepertinya tidak ada penerbangan komersil dalam waktu dekat.

Setelah menidurkan jeny. Anna melihat berita.

Berita mengatakan bahwa avengers dapat mengalahkan thanos dan juga telah mengembalikan semua yang terkena blip.

"Bukankah thanos sudah mati?? sebenarnya apa yang terjadi"

Anna terkejut dengan fakta bahwa iron man dan black widow telah gugur, dan captain america yang nyatakan pensiun.

Anna meneteskan air mata. Ia sudah menganggap nat seperti keluarganya. Ia merasa bersalah karena tidak berada disisi mereka, berjuang bersama.

"Seharusnya aku tidak memutus kontak dengan mereka" ujar anna meletakan tangannya di wajahnya.

Ponsel lama anna berdering, ia segera mengangkatnya.

"Heyy" ujar seorang wanita dengan suara lemah.

"Oh my.. wanda"

"Aku hanya ingin tau bahwa kau tidak apa - apa"

"Aku baik - baik saja. bagaimana denganmu?"

"Yeah"

"Aku turut berduka wan.. dimana kau sekarang?"

"Aku akan memgunjungi vis"

"Maaf.. aku tidak bisa mencegah mereka membawa mayatnya"

"Tidak apa. aku tau dimana dia"

"Kau ingin bertemu? aku akan ke amerika secepatnya"

"Kita bisa bertemu. kau bisa mengabariku jika sudah sampai"

"Baiklah sampai jumpa"

Anna tau bahwa saat ini wanda sedang tidak baik - baik saja. Ia ingin segera pergi kesana secepatnya.

____________________

Jadii jeny anak siapa nih??

Jangan lupa di vote

The Last Love || Bucky BarnesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang