12

323 40 0
                                    


[Kepercayaan]

____________________

Anna duduk dikamarnya merasa gelisah. Ia tidak bisa tidur.

Sebenarnya kata - kata bucky barusan terus berputar dikepalanya.

* " ....- kau punya aku, t'challa, shuri bahkan steve juga pasti bersedia membantumu anna. kau tidak sendiri"

Saat bucky mengatakan hal itu. Ia bahagia mendengarnya tetapi sesuatu didalam dirinya membuatnya merasa gelisah.

Sejak kejadian itu, anna tidak pernah percaya sepenuhnya pada seseorang atau bergantung pada seseorang.

Anna menjalani hari - hari dipanti dengan menghindari kontak dengan yang lainnya. Saat kuliah pun ia terlalu sibuk dengan belajar.

Temannya hanya 3 orang. Di antaranya 2 rekan kerjanya, yang bersusah payah selama 2 tahun untuk bisa berteman dengannya.

Anna memang banyak berkencan tapi itu tidak bertahan lama. Ia tidak bisa membiarkan dirinya terlalu dekat dengan orang lain.

Kejadian itu membekas terlalu dalam didiri anna. Membuatnya hidup dalam obsesi untuk menemukan robot itu.

'kebenaran' hanya itu yang anna butuhkan. Ia tidak mengijinkan orang lain lewati tembok yang ia bangun agar dirinya tidak terluka kembali.

••••

Matahari mulai menyinari kamar gadis berambut coklat yang terus menatap tembok didepannya.

Keringat mengalir didahinya. Dia membiarkan pikirannya berkelana tanpa arah.

Seseorang mengetuk pintu kamar. Membuyarkan lamunan gadis itu.

"anna.. apa kau sudah bangun" suara wanita terdengar dari balik pintu.

Anna tidak menjawab. Ia tidak ingin bertemu satu orang pun saat ini. Ia tidak ingin orang lain melihatnya.

Suara ketukan kembali terdengar.
"anna.. ini ayo.. aku ingin memberi laporan mengenai kejadian semalam"
ujar wanita itu.

5 menit berlalu dan tidak ada jawaban apapun.

"aku akan datang lagi siang ini"
sudah tidak ada suara ketukan pintu atau suara seseorang.

Anna berbaring, menutup dirinya dengan selimut. Ia memejamkan matanya mencoba untuk tidur.

••••

T'challa menghampiri bucky yang berada di lab adiknya.

"ku dengar mereka sudah menyingkirkan winter soilder seutuhnya"

"terima kasih untuk segalanya" ujar bucky.

"dengan senang hati. anna lah yang bekerja paling keras diantara kita semua.. white wolf"

Bucky mengangguk dan menatap heran t'challa saat mendengar julukan barunya.

"itu salahku.. aku dan kakak membahas mengenai kita yang harus mengganti julukanmu untuk merayakan hidup barumu" ujar shuri.

"kau bisa tinggal disini selama yang kau mau" ujar t'challa tersenyum ramah.

"terima kasih.. ini sepertinya terlalu berlebihan untukku"

"tidak perlu merasa terbebani. angap saja kampung halamanmu. kau bagian dari wakanda sekarang" ujar t'challa.

"dimana anna?? aku tidak melihatnya dari tadi pagi, biasanya dia sudah berada di lab lebih dulu dibandingkan aku" tanya shuri.

'apa aku mengatakan sesuatu yang salah semalam? dasar bucky bodoh' pikir bucky saat mendengar perkataan shuri barusan.

"aku akan mencarinya" ujar bucky seraya meninggalkan kakak beradik itu.

••••

Bucky sampai didepan kamar anna.
Ia ragu untuk mengetuk pintu dan hanya berdiri didepan pintu dengan tangan menggantung diudara.

"dokter itu tidak menjawab sejak tadi pagi. apa mungkin dia tidak dikamar"
ujar ayo berjalan mendekat pintu itu.

Bucky hanya diam menatap ayo yang sudah berdiri di sampingnya.

"ini sudah siang dan aku tidak melihatnya sarapan atau makan siang" lanjut ayo melihat bucky tidak bersuara.

"kau menunggunya dari tadi pagi?" tanya bucky alisnya berkerut.

Ayo mengangguk membenarkan.
"dia memintaku memberi laporan dipagi hari. apa mungkin dia tersesat dihutan"

Mendengar hal itu bucky dengan segera membuka pintu dengan paksa.
Bucky melihat gadis itu terbaring dikasur dengan berbalut selimut.

"anna??"

Tidak ada jawaban apapun. Bucky pun mendekat dan meraih pundak anna. Ia merasakan suhu tubuh yang panas dari balik piamanya.

"ANNAAA..!!" panggil bucky panik.
"dia demam.." ujar bucky setelah memegang dahi anna.

Ayo dengan sigap menggendong anna dan membawanya keluar dari kamar.
Bucky hanya bisa mengikuti ayo dengan panik.

••••

Anna mulai sadar. Ia melihat dirinya berada diruang rawat dan dengan infus ditangan kirinya.

Bucky berdiri dari kursinya mendekat kearah anna dan menempelkan tangannya didahi gadis itu.

Bucky menghela nafas lega. Panas ditubuh anna sudah mulai mereda.

"kau seharusnya mencari seseorang. kau pingsan karena demam tinggi"

"aku baik - baik saja bucky" balas anna.

"ayo menitipkan permintaan maaf.. dia seharusnya memaksa masuk lebih awal" ujar bucky.

"aku yang mengabaikannya. ini bukan salahnya"

"maaf.." lirih bucky.

Anna menatapnya binggung.
"untukk???"

"semalam.. maaf.." bucky menundukan kepalanya.

"aku tidak mengerti kau meminta maaf soal apa tapi aku maafkan" ujar anna sedikit terkekeh.

Anna tau ini bukan salah bucky, ini salahnya.. dia lah yang bermasalah.

"okey berhenti memasang wajah seperti anak kecil yang sedang dimarahi.. kau membuatku terlihat jahat"

Bucky duduk dipinggir kasur dan menatap anna.

"bagaimana denganmu?? apa semalam kau berhasil?? dan maaf aku tidak bisa bersamamu saat itu" tanya anna.

Bucky mengangguk.
"kau tidak perlu minta maaf. dia sudah tidak muncul lagi. terima kasih.. ini semua berkatmu.. aku tidak tau bagaimana membalasnya"

Anna tersenyum.
"umm kau bisa membayarnya dengan mencoba tangan vibranium yang kubuat"

"sepertinya aku tidak membutuhkannya"

Mendengar hal itu anna segera bangkit untuk duduk.
"kau bercandaa!! itu vibraniumm.. ringan tapi kuat.. dengan bentuk otot yang sempurna yang terlihat persis seperti tangan kananmu" anna menunjuk tangan kanan bucky.

"kau tau aku seperti orang mesum setiap hari memperhatikan otot tanganmu agar tangan prostetiknya tidak beda sebelah" lanjut anna.

Bucky menatapnya kaget. Wajah anna mulai merona. Bucky kembali mengingat disaat anna mengerjakan tangan prostetiknya itu.

Anna selalu memalingkan pandangan dan pipinya terlihat merah setiap bucky menoleh pada gadis itu.

"ayolahh itu adalah mahakarya terbaikku sejauh ini.. setidaknya coba sekali.. please... " ujar anna memohon menatap bucky dengan puppy eyes nya.

"baiklah aku akan mencobanya"

"yeaayyy" anna menaikan kedua tangannya merayakannya seperti anak kecil.

____________________

jangan lupa votenya sayang 😘
komen dan share~

terima kasih udah meluangkan waktu membaca karyaku ☺️☺️

The Last Love || Bucky BarnesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang