6

543 58 2
                                        


[Percayalah Padaku]

____________________

Steve, bucky dan anna sedang membicarakan cara terbaik menyembuhkan bucky.
T'challa sedang sibuk mengurus kerajaannya. Dia belum dilantik secara resmi tapi pekerjaannya menumpuk dan tidak bisa ditunda lebih lama.

"aku butuh data tentang reaksi bucky saat menjadi winter soilder" ujar anna dengan nada khas dokternya.

Steve menatap anna, ia tidak mengerti maksud anna.

"kita harus mengaktifkan program itu dan dengan alat scan otak yang terpasang" lanjut anna

Mendengar hal itu dua pria didepan anna menatap tajam dirinya.

"aku harus tau reaksi otaknya terhadap kalimat itu" anna menghela nafas.

Anna tau kalau dua pria itu tidak akan setuju dengan ide gila itu.
Ia juga tidak tau bagaimana membuat bucky tersadar kembali.

Bucky memukul meja didepannya.
"kau sudah gila...!! itu tidak akan terjadi" ujar bucky penuh amarah.

Steve yang dari tadi diam menepuk pundak sahabatnya agar ia tenang.

"apa tidak ada cara lain?" tanya steve.

Steve mencoba untuk tenang. Ia juga tidak ingin sahabatnya menjadi mesin pembunuh itu lagi.

Anna menggeleng.
"kau ingin aku membedah kepalanya yang beresiko kematian?"

Anna tidak bisa menyembuhkan bucky tanpa data yang pasti dan akurat.

"bagaimana kalau aku menyakiti orang lain. steve kau tidak akan setuju dengan ini kan" ujar bucky berharap sahabatnya membelanya.

"aku tidak akan membiarkan itu terjadi buck"

"lalu kau ingin aku menyakitimu lagi seperti waktu itu" suara bucky terdengar bergetar.

"percayalah padaku buck" ujar steve.

"me too" anna tersenyum. Ia merasa senang melihat kepercayaan yang sangat besar yang diberikan steve.

Bucky menghela nafas.
"perintah apa yang akan kau berikan?" bucky menyandarkan dirinya ke kursinya.

"laporan mengenai kejadian 2007 tentang madam ling" ujar anna.

Bucky tersentak mendengar itu. Ia memang ingin mengingat pertemuan pertama dengan anna tapi ia juga tidak ingin ingat dirinya menyakiti anna.

"kau tidak perlu khawatir. itu pertemuan yang menyenangkan" ujar anna.

Anna menyembunyikan tangannya yang mulai bergetar. Ia masih ingat kejadian 10 tahun itu dengan sangat jelas seperti baru terjadi kemarin.

Steve menyadari perubahan diwajah anna sekali pun ia masih tersenyum.

"kau tidak apa - apa dengan ini?" tanya steve.

"aku baik - baik saja" jawab anna terdengar keraguan dikalimat itu.

"kau yakin?"

"aku mungkin akan mengingat kembali kematian orang tuaku.."

Bucky menatap anna khawatir.
"tapi kalau tidak ada bucky aku mungkin tidak ada disini karena robot sialan itu" lanjut anna.

Anna menghela nafas.
"aku berhutang nyawa padamu.."

Mendengar hal itu bucky tersenyum senang. Setelah menjadi winter soilder ia tidak pernah menerima rasa terima kasih.

••••

"baiklah aku akan mengunci ruangan ini agar bucky tidak bisa kemana pun" ujar shuri seraya menatap anna.

"aku akan tetap disini.. " belum sempat menyelesaikan omongan anna dipotong oleh steve.

"tidak. kau ikut dengan shuri, memantau dari lab sebelah"

"tidak ada yang bisa memberiku perintah capt" anna menaikan sebelah bibirnya.

"kau bisa terluka anna" bucky membuka suaranya.

"percayalah aku bukan gadis 13 tahun seperti yang terakhir kali kau lihat"

Bucky menggeleng kepalanya tidak menyetujui anna tetap diruangan ini.

"bucky kau tidak punya senjata apapun dan tangan metalmu saat ini"

"dia super soldier anna" steve juga menolak ide gila itu.

"tolong jangan remehkan aku. kalian belum mengenalku sejauh itu"

Kedua pria itu akhirnya pasrah. Berdebat dengan wanita memang menyusahkan.

••••

"longing.. rusted.. seventeen.."

Tablet ditangan anna berbunyi, bucky menunjukan reaksi penolakan.

"daybreak.. furnace.. nine.."

Bucky berteriak membuat steve ragu untuk melanjutkan

"steve" anna menatap steve penuh keyakinan dan mengangguk.

"benign.. homecoming.. one.."

Tablet anna berhenti berbunyi dan bucky berdiri dengan tatapan dingin.

"ready to comply"

"laporan misi madam ling tahun 2007" ujar steve.

Setelah selesai memberi laporan, bucky menatap anna. Anna tersentak.

"kau saksi mata" bucky berjalan mendekat anna dan dihalangi oleh steve.

"siapa kau" bucky mencoba menyerang steve tapi steve berhasil menghindar.

"bucky ingat siapa dirimu"

Anna melihat bucky masih bisa bertarung dengan baik tanpa lengan kirinya.

Steve menerima pukulan dipipinya dan terjatuh.
"aku tidak ingin melawanmu buck"

"diamm.." bucky hendak menghajarnya lagi tapi anna menahan tangannya.

Steve kaget melihatnya.
"sudah cukup soilder" mendengar itu bucky menyerang anna.

Anna mundur dan menghindar dari serangan itu.
"bucky aku tidak ingin melakukan ini tapi maaf"

Seketika tangan anna mengeluarkan pola bersinar berwarna biru dan mendorong bucky.

Bucky terlempar dan menghantam tembok. Steve membeku ditempat
'aku memang tidak seharusnya meremehkannya' pikirnya

Anna berlari mendekati bucky.
"bucky kau baik - baik saja?? bucky"

Bucky mencekik anna dengan cepat dan berdiri. Anna langsung berusaha melepaskan tangan bucky.

Steve yang melihat anna dicekik langsung berlari hendak menyerang bucky, tapi bucky dengan cepat menendang steve hingga ia terlempar.

"ini aku.. terminator.. kau menyelamatkanku.. ingat.."

Mendengar hal itu bucky melepaskan tangannya dari anna. dan menatap tangan kirinya.

"tanganku?" ujar bucky.

Anna berjalan mendekat menyentuh wajah bucky. Pola ditangan anna kembali menyala.

Tiba - tiba bucky terjatuh dan pingsan.

"steve??" panggil anna.

Steve mengembalikan bucky ranjang rawat. Anna melepas alat di samping alisnya.

Bucky mulai tersadar dan bangun untuk duduk. Ia menatap steve dan anna.

"maaf.." lirih bucky menurunkan kepalanya.

"kau baik - baik saja?" tanya anna

bucky mengangguk dan menatap anna.

"apa itu tadi?" tanya steve.

____________________

woahh anna punya kekuatan besty~~

jangan lupa divote.. komen dan share yaa~ ❤️❤️

The Last Love || Bucky BarnesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang