Sungjae menatap resah jam dipergelangan tangannya. Ini sudah waktu istirahat makan siang tapi ia belum juga melihat tanda tanda keberadaan Yoojung. Padahal tadi pagi Sungjae sudah dengan jelas mengatakan untuk menunggunya di kantin karna ia akan menyusul nantinya. Tapi lihatlah sekarang bahkan ia sudah duduk selama kurang lebih lima belas menit namun gadis itu belum juga menunjukkan batang hidungnya.
"Jangan bilang dia lupa letak kantinnya dimana?" Monolog Sungjae seorang diri tapi sangat tidak mungkin untuk Yoojung tersesat karna di kantor ini tempat yang paling mudah diketahui yaitu kantin yang memang sudah tersedia disisi selatan perusahaan. Bisa dikatakan berdekatan dengan ruangan khusus cleaning service
Sungjae terus bergerak gelisah menatap makanannya dengan tampang tidak bergairah. Jika terjadi sesuatu pada Yoojung maka tamatlah riwayatnya. Sungjae tidak yakin jika ia akan baik baik saja setelah mendapatkan amukan maut dari sang ibu yang begitu menyayangi Yoojung.
Sedangkan disisi lain Yoojung mengerjabkan matanya beberapa kali ia mendesis pelan saat merasa perih dan ngilu dibagian bawahnya. Beberapa saat Yoojung terdiam mengingat apa yang baru saja dirinya alami adalah kenyataan hingga suara kenop pintu yang dibuka membuatnya mengalihkan atensinya kedepan.
Sesaat Yoojung tertegun menatap atasannya yang berdiri di depan pintu menatapnya dengan dua tangan yang dimasukkan kedalam saku celana.
Yoojung menggenggam kuat selimut yang menutupi tubuhnya tidak berani menatap wajah bosnya itu. Entahlah rasanya Yoojung masih takut dengan pria jakung yang berdiri di depannya. Belum lagi kejadian tadi yang terus terngiang ngiang dikepala Yoojung layaknya kaset membuat wajahnya memerah dengan sendirinya.
Yoojung tersentak saat merasa seseorang menarik tubuh mungilnya ia menatap tidak percaya bosnya yang kini menggendongnya membuat Yoojung refleks melingkarkan kedua tangannya pada leher sang atasan.
Jaehyun melirik sekilas Yoojung menurunkan tubuh mungil itu di dalam shower box ia berdeham pelan saat matanya kembali menyaksikan tubuh polos gadis di depannya. Belum lagi wajah innocent yang seolah berteriak meminta Jaehyun untuk kembali menggagahi.
"Kau harus membersihkan tubuhmu." Seru Jaehyun pelan
Yoojung mengangguk namun yang ia lakukan hanya diam menatap bosnya yang masih berdiri di depannya menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Apa bos ingin mandi juga?"
"Aku sudah mandi."
"Lalu kenapa bos masih berdiri disini?" Tanya Yoojung bingung matanya mengerjab beberapa kali "Bos akan basah jika berdiri disini." Lanjutnya lagi berhasil membuat Jaehyun seketika tersadar dan langsung keluar dari kamar mandi meninggalkan Yoojung yang hanya berdiri terbengong menatap tingkah aneh bosnya
Namun belum beberapa detik Jaehyun keluar pria itu kembali masuk kedalam kamar mandi membuka seluruh pakaiannya dan masuk kedalam shower box mencium bibir Yoojung dengan rakus.
Yoojung yang mendapat perlakuan mendadak bosnya hanya bisa membulatkan mata menelan mentah mentah protesnya. Ia memejamkan matanya saat tangan besar bosnya itu meremas payudaranya hingga bisa ia rasakan guyuran air yang kini membasahi tubuhnya.
Yoojung menggeram merasa nafasnya habis tatkala Jaehyun melumat bibirnya menggebu gebu tanpa mau memberikannya waktu untuk bernafas "Eumhh b-bosh." Lenguh Yoojung memukul bahu Jaehyun pelan
Jaehyun melepas ciumannya menatap lekat gadis di depannya yang kini terengah. Tangannya memeluk erat pinggang ramping itu menyudutkan tubuh mungil itu membentur dinding dan kembali melumat bibir merah itu rakus.
Mata Yoojung membola ia benar benar tidak mengerti mengapa atasannya itu mencium bibirnya seperti ini bahkan rasanya Yoojung terlalu kewalahan untuk sekedar membalas lumatan dan tiap lumatan yang atasannya berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hottest Boss & Innocent Girl
Fanfiction"Buka bajumu." "Tapi bos? Saya tidak kepanasan." "Kalau aku bilang buka berarti buka." ••• Jung Jaehyun pria tampan pemilik perusahaan terbesar di Korea Selatan, pria yang selama ini menyandang status sebagai cassanova wanita karna tingkahnya yang s...