Chapter 30

5K 177 22
                                    

Sudah dua minggu semenjak kejadian dimana Jaehyun yang sengaja menyuruh Yuta menculik Yoojung dan memberikan gadis itu obat perangsang dan selama itu juga Jaehyun selalu mengawasi Yoojung dalam diam.

Jaehyun masih berharap jika rencananya untuk dapat menghamili Yoojung itu berhasil walau sedikit kemungkinan yang ia dapat karna Yoojung yang kekeuh meminta padanya untuk memberikan kontrasepsi.

"Melamun lagi."

Jaehyun menoleh mendapati Ten yang duduk disampingnya sembari membawa dua kotak makanan. Bahkan Jaehyun sampai lupa jika sekarang sudah waktunya makan siang.

"Ada yang ingin kukatakan padamu."

Ten menoleh menatap sekilas sahabat sekaligus atasannya "Apa?"

Jaehyun diam matanya menatap lurus kedepan dengan pikiran yang menerawang entah kemana "Sebenarnya aku tidak benar benar memberikan kontrasepsi pada Yoojung."

"Aku menggantinya dengan pil kesuburan lalu memberikan itu padanya. Apa menurutmu Yoojung akan marah padaku jika mengetahuinya?"

"Bukannya itu memang sudah jelas."

Jaehyun mengangguk lalu terkekeh pelan "Kau benar, dia tentu saja marah padaku apalagi kalau sampai mengetahui rencana busukku yang ingin menghamilinya."

Sejenak Ten terdiam pria berdarah Thailand itu hanya bisa menyantap makanannya dengan mata yang terfokus menatap wajah murung Jaehyun yang duduk disampingnya.

Sejak awal Ten mendengar jika Jaehyun benar benar melakukan ide gila yang ia katakan Ten hanya bisa memanjatkan doa panjang dalam hatinya berharap semuanya berjalan dengan baik walau apa yang ia doakan adalah tindakan yang tercela.

"Apa masih belum ada kabar?" Tanya Ten prihatin

"Kabar apa?"

"Tentang Yoojung."

Jaehyun menggeleng membuat Ten yang melihat itu hanya dapat menghela nafas pelan menepuk pundak sahabatnya pelan.

"Aku rasa sebentar lagi, bukannya kau bilang kau telah menukar kontrasepsi itu dengan pil kesuburan? Aku yakin kau hanya perlu bersabar untuk menunggu kabar baik bahwa rencanamu berjalan dengan lancar."

Mendengar itu Jaehyun menoleh menatap Ten lalu mengangguk pelan. Semoga saja apa yang Ten katakan benar. Mungkin tidak lama lagi ia akan mendengar kabar baik tentang Yoojung yang sedang mengandung anaknya.

•••

Entah sudah berapa kali dalam sehari Yoojung kekamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya yang jelas saat ini Yoojung merasakan kepalanya begitu pusing dengan wajahnya yang sudah pucat pasi.

Bahkan sedari tadi isi perutnya sudah habis tidak bersisa hingga hanya mengekuarkan liur saat rasa mual lagi lagi terasa.

Sang bibi yang melihat keadaan Yoojung seketika dibuat panik.

"Yoojung kau tidak apa apa nak?" Tanya bibi menepuk lembut punggung Yoojung

Yoojung menggeleng namun rasa mual kembali menderanya membuat Yoojung kembali memuntahkan liurnya untuk kesekian kalinya.

"Kita kedokter sekarang."

"Tidak, aku tidak apa apa bi. Sungguh ini hanya mual biasa aku tidak apa apa." Jawab Yoojung lemah

Sang bibi menggeleng membantu tubuh Yoojung untuk duduk diatas sofa "Kita kerumah sakit sekarang."

"Tidak perlu bi, aku-"

"Jangan membantah nak, kita kerumah sakit." Tegas sang bibi membuat Yoojung hanya bisa menurut

Dalam hati Yoojung berdoa jika ini tidak seperti dengan apa yang ia pikirkan. Jangan sampai hal itu terjadi karna sungguh Yoojung tidak yakin dirinya bisa menerimanya atau tidak.

Hottest Boss & Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang