Sungjae menghela nafas pelan melihat Yoojung yang terduduk termenung seorang diri didalam kamarnya. Gadis itu tampak kacau wajahnya terlihat pucat dengan mata bengkak dan air mata yang tidak berhenti turun dari pelupuk matanya.
Rasanya Sungjae benar benar ingin menghajar pria sialan itu jika ia tidak ingat bahwa pria sialan itu adalah atasannya.
Yoojung benar benar kacau bahkan gadis itu menolak memakan sarapan paginya sejak kejadian dimana Sungjae mendapati Yoojung bertengkar hebat dengan Jaehyun.
Itu sudah dua hari yang lalu dan hingga kini Yoojung masih tidak berhenti menangis. Untung saja ibunya sedang pulang ke kampung halamannya jika seandainya ibunya mengetahui keadaan Yoojung yang begitu kacau mungkin sekarang Sungjae hanya tinggal nama saja karna telah membiarkan Yoojung sedih seperti ini.
Membiarkan pria bajingan seperti Jaehyun menyakiti gadis polos seperti Yoojung.
"Yoojung kau harus makan, kau akan sakit jika terus seperti ini."
Tidak ada respon bahkan gadis itu terlihat enggan untuk menoleh kearahnya. Yoojung mengusap air matanya menatap lurus keluar jendela. Ia masih terbayang akan kegiatan tercela yang pernah ia lakukan dengan Jaehyun dan tentang betapa bodohnya Yoojung tertipu akan perkataan pria itu.
"Yoojung-ah?"
"Oppa pergilah aku tidak lapar."
"Kau belum makan Yoojung kau harus makan nanti kau akan sakit."
"Oppa kumohon." Lirih Yoojung pelan
Lagi dan lagi Sungjae menghela nafas pelan, ia menaruh nampan berisi makanan diatas meja mengusap lembut surai hitam Yoojung mengecupnya pelan.
"Oppa keluar, jangan lupa makan makanannya. Jangan menangis lagi oppa menyayangimu." Seru Sungjae pelan dan berlalu keluar dari kamar Yoojung
Yoojung melirik sekilas pintu kamarnya yang sudah tertutup lagi ia terisak pelan menenggelamkan wajahnya dikedua lututnya.
"Aku benar benar membencimu Jaehyun."
•••
Jaehyun benar benar tidak bisa fokus akan pekerjaannya pikirannya terlalu kalut dengan terus memikirkan tentang Yoojung. Sudah dua hari Jaehyun tidak bertemu dengan Yoojung dan sudah dua hari Yoojung tidak pergi ke kantor.
Jaehyun sudah berusaha untuk bertemu dengan Yoojung menjelaskan semuanya pada gadis itu namun Yoojung jangankan mau mendengarkan penjelasannya bertemu dengannya saja gadis itu enggan.
Bahkan Jaehyun sudah terus saja pergi ke rumah Yoojung seusai pekerjaannya namun yang ia dapatkan adalah usiran dari pria yang bekerja sebagai salah satu bawahannya.
"Kau ada masalah? Sudah dua hari aku tidak melihat Yoojung, apa gadis itu sakit?"
Jaehyun mendongak melihat Ten yang kini berdiri di depannya.
"Yoojung sudah mengetahui semuanya dan sekarang dia marah padaku." Ujarnya pelan
Mendengar itu Ten sedikit terkejut ia hanya tidak menyangka Yoojung akan mengetahuinya secepat ini. Memang Ten sudah bisa menebak jika cepat atau lambat Yoojung pasti akan tau namun Ten tidak berpikir akan secepat ini
"Aku sudah menebak jika ini akan terjadi, memang cepat atau lambat Yoojung akan mengetahui jika selama ini kau hanya memperdayainya."
Mendengar perkataan Ten membuat Jaehyun terdiam "Aku menyesal Ten, sungguh aku sangat menyesal." Lirih Jaehyun
Jaehyun menyesal karna disaat saat seperti ini ia pada akhirnya menyadari perasaannya terhadap Yoojung. Perasaan berbeda yang selama ini ia rasakan pada gadis mungil itu. Namun sayangnya ia terlambat menyadarinya karna kini gadis itu telah pergi dari sisinya dan bahkan sekarang gadis itu sangat membencinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hottest Boss & Innocent Girl
Fanfiction"Buka bajumu." "Tapi bos? Saya tidak kepanasan." "Kalau aku bilang buka berarti buka." ••• Jung Jaehyun pria tampan pemilik perusahaan terbesar di Korea Selatan, pria yang selama ini menyandang status sebagai cassanova wanita karna tingkahnya yang s...