Chapter 16

6.1K 169 21
                                    

Yoojung tidak tau kesalahan apa yang telah ia lakukan hingga Sungjae terus mendiaminya beberapa hari ini. Terbukti setiap mereka pergi atau pulang kerja Sungjae selalu mendiami Yoojung dan bahkan terlihat begitu enggan untuk berbicara dengannya.

Yoojung khawatir ia takut kalau ia telah melakukan kesalahan tanpa dirinya sadari. Dan sekarang memikirkan tentang Sungjae yang menjauhinya membuat kepala Yoojung pening. Yoojung tidak mau Sungjae marah padanya.

"Apa yang kau pikirkan?"

Yoojung mendonggak saat suara seseorang menginterupsi keterdiamannya. Namun sial sekali bahwa sang pelaku yang tidak lain dan tidak bukan adalah Ten pria yang Yoojung sukai. Tanpa Yoojung sadari wajahnya memerah dengan sendirinya hanya karna menatap wajah tampan Ten.

"Apa yang kau pikirkan hm? Kau melamun?"

Yoojung tersentak dan langsung memalingkan wajahnya kearah lain. Astaga, Yoojung malu sekali.

Ten yang melihat itu terkekeh dan duduk si sofa disamping Yoojung. Saat ini mereka berdua sedang berada disofa santai di depan ruangan Jaehyun lebih tepatnya di depan meja Ten.

Ten yang melihat Yoojung yang sedari tadi hanya terdiam membuatnya sedikit khawatir.

"Kau tidak menjawab pertanyaanku."

Yoojung menoleh kesamping dan kembali mengalihkan pandangannya kearah lain saat Ten sedang menatapnya lekat.

"Eung i-itu tidak ada."

"Kau berbohong."

"Eh?" Yoojung terkejut menatap pria disampingnya tidak percaya. Bagaimana bisa pria itu mengetahui jika dirinya sedang berbohong

Ten tersenyum mengacak gemas surai hitam Yoojung "Aku tau kau sedang memikirkan sesuatu, sedari tadi aku terus melihatmu diam seorang diri lalu menarik nafas panjang."

"Sebenarnya apa yang kau pikirkan hm? kalau kau tidak keberatan kau bisa menceritakannya padaku aku akan mendengarkanmu."

Yoojung terdiam matanya menatap lekat Ten yang juga menatapnya tak kalah intens. Entah sudah berapa lama mereka bertahan dalam kondisi seperti ini hingga pada akhirnya Yoojung memutusakan kontak matanya saat merasa wajahnya semakin memanas. Yoojung tau wajahnya sekarang pasti sudah semerah kepiting rebus.

"Kalau kau tidak mau juga tidak apa apa tapi aku pikir kita berteman. Dan sebagai seorang teman kau tidak perlu sungkan untuk menceritakan masalahmu padaku." Ujar Ten lagi tersenyum begitu manis membuat debaran jantung Yoojung berdetak tidak karuan

Astaga, bisa tidak sekali saja pria disampingnya itu tidak membuat jantung Yoojung berdebar seperti ini? Yoojung takut jika ia akan mati muda karna serangan yang pria itu berikan sangat berpegaruh pada jantungnya.

"A-aku.." Cicit Yoojung terbata mata bulat menatap malu malu Ten yang masih menatapnya lekat "Aku tidak tau kenapa tiba tiba saja oppaku terlihat seperti mengabaikanku, aku takut telah melakukan sebuah kesalahan padanya tanpa sepengetahuanku."

Ten yang mendengar itu tiba tiba mengelus kepala Yoojung membuat si empu langsung mendonggakkan wajahnya menatap heran pria disampingnya.

Ten yang seolah tau tatapan Yoojung hanya tersenyum manis namun tidak menghentikan elusan dikepala gadis itu "Mungkin oppamu sedang memiliki masalah bukan bermaksud mengabaikanmu."

Yoojung yang mendengar itu sontak melebarkan matanya menatap berbinar pria disampingnya "Benarkah? Jadi oppa mengabaikanku bukan karna marah padaku?"

Ten mengangguk "Kau tau pria dewasa biasanya memiliki banyak masalah pribadi mungkin oppamu sedang mengalami sedikit masalah. Kau tidak perlu khawatir karna aku yakin saat masalahnya selesai pasti oppamu tidak akan mengabaikanmu."

Hottest Boss & Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang