Yoojung membuka mulutnya lebar menatap takjub bangunan tinggi di depannya. Ia masih tidak menyangka jika bangunan tinggi di depannya ini akan menjadi tempat ia berkerja. Ya, doakan saja semoga Yoojung diterima.
"Oppa aku tidak tau jika kau bekerja di kantor sebesar ini." Gumam Yoojung masih menatap takjub bangunan di depannya
Sungjae tersenyum bangga ia merangkul bahu Yoojung menepuknya pelan "Apa menurutmu aku keren?"
Yoojung mengangguk cepat memberikan dua jempolnya "Kau sangat keren oppa."
Senyum diwajah Sungjae semakin lebar ia menarik tangan Yoojung membawa gadis itu masuk kedalam. Sungjae tertawa melihat Yoojung yang mengerjabkan matanya masih menatap takjub.
"Jangan seperti itu terus orang orang akan menertawakanmu." Bisik Sungjae
Yoojung mengerjabkan matanya beberapa kali lalu menyengir lebar mengangguk patuh. Ia mengikuti langkah Sungjae yang terkadang membungkuk hormat saat berpapasan dengan beberapa karyawan.
Entah perasaan Yoojung atau bagaimana namun menurut yang Yoojung lihat hampir seluruh karyawan di perusahaan besar ini sangat tampan dan cantik. Bahkan Yoojung rasa kebanyakan dari mereka sangat cocok untuk menjadi artis atau model.
Yoojung terus mengikuti langkah kaki Sungjae hingga pada akhirnya pria itu berhenti tepat di depan sebuah ruangan. Yoojung menoleh menatap Sungjae yang kini menghela nafas pelan.
"Yoojung dengarkan oppa, disini kau akan bekerja sebagai cleaning service bukan pegawai kantor biasanya. Oppa benar benar minta maaf karna tidak mengatakan yang sebenarnya padamu." Lirih Sungjae menatap sedih wajah Yoojung yang terlihat kebingungan
Yoojung mengerjabkan matanya beberapa kali menatap Sungjae yang memasang raut wajah memelasnya "Tidak apa apa oppa, aku tetap akan mau bekerja walaupun menjadi cleaning service disini oppa tidak perlu khawatir." Ujarnya yang setelahnya tersenyum lebar
Sungjae tersenyum mengangguk "Dan Yoojung kau harus merahasiakan ini dari ibu mengerti?" Seru Sungjae yang dibalas anggukan oleh Yoojung
"Tenang saja oppa aku tidak akan mengatakan ini pada bibi."
Sungjae mengangguk pria itu menghela nafas lega sangat bersyukur dengan Yoojung yang mudah sekali diajak bekerja sama.
"Kalau begitu ayo, oppa akan membawamu menuju atasan kita. Ingat kau harus bersikap sopan." Peringat Sungjae yang langsung mendapat anggukan semangat gadis cantik itu
•••
Jaehyun berjalan masuk ke dalam perusahaannya dengan langkah lebar, senyum diwajah tampannya yang terus ia sunggingkan membuat pekikan tertahan terdengar dari mulut karyawan wanita yang melihatnya. Jaehyun sudah terbiasa menghadapi kondisi seperti itu.
"Katakan apa jadwalku setelah ini?" Tanya Jaehyun kepada pria yang berjalan disampingnya
Ten pria berdarah Thailand itu menatap jadwal bosnya di layar tablet yang berada ditangannya "Jam sepuluh nanti anda memiliki meeting dengan perusahaan Hana Company."
Mendengar itu Jaehyun mengangguk sekilas itu artinya ia memiliki waktu dua jam untuk besantai di ruang kerja sebelum nanti jam sepuluh akan melakukan meeting penting.
Jaehyun berjalan dengan santai menuju lift yang disediakan khusus untuknya namun seketika wajahnya berubah terkejut melihat siapa yang berdiri tidak jauh tepat disamping lift. Sial, orang yang paling Jaehyun hindari kini berdiri tepat di depannya.
Dengan cepat Jaehyun memutarbalikkan tubuhnya. Ia menutup mata saat mendengar pekikan nyaring dibelakang sana. Tamatlah sudah riwayatnya.
"Ten cepat tahan nenek lampir itu, aku akan bersembunyi sekarang." Seru Jaehyun yang langsung berlari pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
Hottest Boss & Innocent Girl
Fanfiction"Buka bajumu." "Tapi bos? Saya tidak kepanasan." "Kalau aku bilang buka berarti buka." ••• Jung Jaehyun pria tampan pemilik perusahaan terbesar di Korea Selatan, pria yang selama ini menyandang status sebagai cassanova wanita karna tingkahnya yang s...