05. Istana Qin

579 101 2
                                    

[Y/n] berjalan di koridor Istana Qin menggunakan gaun tidur kuning gading dengan desain sederhana. Bagian atas gaun tersebut berasal dari bahan yang sejuk, tipis tetapi tidak transparan. Dan bagian bawah gaun terbuat dari kain satin dengan motif daun yang disulam, di mana warnanya satu tingkat lebih gelap dari kuning gading. Pada bagian pinggangnya terdapat tali dengan bahan satin. Tak lupa, ia juga memakai pakaian luar yang menjuntai ke tanah dengan warna senada, tetapi agak transparan. Dan seperempat bagian pakaian luarnya itu, warnanya sedikit jingga dengan motif burung di sana.

[Y/n] sedikit memakai riasan. Wajahnya dibedaki oleh pelayan Qin, dengan lipstik dan perona merah. Dan hal yang tidak boleh dilupakan, pelayan juga memberikan pewangi cukup banyak kepada [Y/n]. Selama merias, sesekali ia batuk karena tak kuat dengan bau parfum, dan terkadang ia juga kesal melihat wajahnya yang seperti orang habis ditampar. Namun, bukan berarti riasannya buruk, [Y/n] hanya tidak terbiasa didandani dengan warna-warna merah seperti itu.

Sebuah ruangan paling terang itu adalah ruangan milik Qin. [Y/n] melebarkan langkah kakinya, sehingga ia menjadi lebih cepat sampai. Membiarkan para pelayan yang mendampinginya melenguh kelelahan.

Pintu yang digeser [Y/n] menghasilkan bunyi yang cukup lembut. Di tatapnya Qin yang sedang duduk di atas bantal sembari menopang dagunya. Sadar akan kehadiran [Y/n], Qin mendongak, melihat sang wanita, diam sejenak dengan pipi memerah, dan diakhiri dengan kekehan.

"Hao. Pakaian macam apa itu, sejak kapan Kau menjadi selirku?" tanya Qin, terus terang. Pakaian yang dipakai [Y/n] memang seperti wanita berkasta tinggi, minimal menjadi selir atau bahkan permaisuri kaisar. Qin menggelengkan kepalanya sambil terus terkekeh, ia benar-benar tak menyangka para pelayannya akan mendadani [Y/n] seperti itu. Ia juga tak menyangka jika wanita manis di hadapannya itu terima saja didandani seperti selir. Mungkinkah ia memang menyukai Qin? Pertanyaan itu membuat Qin semakin memperlebar senyumnya. Hingga gigi-giginya terlihat sebagian.

"Ya sudahlah, aku berpikir baik saja bila Kau memang ingin menjadi istriku. Walau begitu, itu akan menjadi selamanya mimpi bagimu," lanjut Qin, membuat wajah [Y/n] merah padam. Akhirnya ia marah kepada Qin, isi amarahnya seputar tentang ia yang tak ingin menjadi istri Qin. Dewi itu terus mengoceh sangat panjang, layaknya sungai nil. Hal itu menjadi hiburan Sang Kaisar, ia terus terkekeh, sampai-sampai perutnya sakit. Ah, mungkin sudah ribuan tahun lebih Sang Kaisar tidak tertawa sebahagia ini. Dalam lubuk hatinya, ia benar-benar besyukur bertemu dengan gadis ceroboh seperti [Y/n].

***

Qin terlelap dalam keadaan mabuk, kamarnya kini benar-benar berantakan sekarang. [Y/n] pun menghembuskan napas panjang, mulai merapikan segala sesuatu yang berserakan dan membuang botol-botol minuman pemabuk yang sudah kosong. Usai itu, ia kembali ke ruangan Qin. Menatap pria yang terlelap dengan tubuh yang masih duduk dan wajah yang menempel di meja bundar berkaki pendek.

"Hei, sebenarnya kenapa Kau menutup matamu itu?" [Y/n] dengan lancang menyentuh penutup mata Qin. Rasa penasarannya menyeruak, ia dengan hati-hati membuka penutup mata pria tampan yang terlelap.

"Ah, pelayan tak berguna." Qin menyentuh tangan [Y/n] yang tengah berusaha membuka penutup matanya. Lantas membawa tangan itu menjauh dari tubuh Qin, sebelum akhirnya ia mencium punggung tangan [Y/n]. "Sepertinya menjadikanmu sebagai selir bukanlah hal yang buruk."

Seketika wajah [Y/n] langsung memerah. Tangannya pun terangkat, hendak memukul pria itu. Namun Qin meraih tangan [Y/n] lagi, menaruh tangan itu, dan menggesekkan tangan [Y/n] pada pipinya sendiri. Seketika wajah [Y/n] yang sedari tadi memerah karena marah, kini memerah karena salah tingkah.

"Sebenarnya Kau ini siapa?" tanya Qin, melepas genggaman tangannya pada tangan [Y/n]. Ia menjatuhkan dengan santai tangannya. Jantung [Y/n] yang tadi berdegup kencang pun akhirnya perlahan mulai berdetak sesuai tempo normalnya lagi.

✔ Demi God [ Qin Shi Huang x Reader] || Record of RagnarokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang