31. XTRA 1 : Pasutri

748 73 2
                                    

Di sebuah ruangan megah dengan tinggi ruangan sepuluh meter. Yang diwarnai oleh cat putih dengan beberapa barang berkualitas yang dominan emas, beberapa cokelat, dan sisanya merah. Di tengah ruangan tersebut terdapat dua sofa panjang berhadapan dan sebuah meja panjang di antaranya. Di mana salah satu sofa tersebut diisi oleh Zeus dengan Hermes serta Ares yang berdiri di sisi sofa. Sementara di hadapan Zeus, terdapat Qin Shi Huang bersama pakaian yang seringkali ia pakai. Termasuk saat pertandingan ragnarok.

Tatapan Zeus menyelidik mata Qin Shi Huang. Kakek tua berjenggot itu sedang mencari-cari letak keraguan dari sang kaisar. Meski ia menyertai ancaman disetiap pertanyaannya, sang kaisar tetap tak takut menjawabnya. Menampilkan bahwa seorang Qin Shi Huang adalah pria berpendirian keras.

Zeus tertawa sambil memainkan jenggotnya. "Kau pria yang menarik Kaisar! Padahal kemarin jika Kau tak bunuh diri di Ragnarok ... Kau pasti mendapatkan keabadian itu."

"Apa yang Kau maksud, Kakek Tua? Aku memang menginginkan kehidupan yang kekal, tetapi jika tanpa [Y/n] itu tak ada artinya sekarang. " Qin ikut tertawa, menunjukkan gigi-giginya. Pria itu kini duduk di hadapan Zeus, yang berada di ruang tamu Istana Olimpus.

" Begitukah? Aku tak percaya, selir-selirmu, kan, banyak seka—"

"Mou mantai, aku sudah bercerai dengan mereka," jawab Qin, tegas. "Ngomong-ngomong ... permaisuriku lama sekali!"

"Aku sudah siap, kok, Ying Zheng."

Qin, Hermes, Ares, dan Zeus menoleh dan mendelik. Mereka menatap pintu masuk ruang tamu Istana Olimpus. Di pintu tersebut, terdapat seorang gadis yang kini menjadi wanita. Di mana ia memakai pakaian yang jauh berbeda dari biasanya.

[Y/n] namanya. Kini ia memakai riasan natural, dengan bibir yang merah merona. Sebagai tanda bahwa ia adalah wanita dewasa dan terhormat milik kaisar.

Ia memakai gaun rumit hitam. Model gaun bagian atasnya seperti model atasan yang dipakai Qin Shi Huang. [Y/n] juga memakai selendang merah yang ia pakai menggantung di belakang, dari bahu kanan hingga bahu kirinya. Pada salah satu sisi gaunnya, terdapat belahan panjang hingga ke paha atas, menampakkan kakinya yang jenjang dan mulus.

Ia tampak sangat anggun tetapi juga, sensual.

Qin berdehem. Menyadarkan para dewa yang di sana yang masih termangu. [Y/n] yang mendengarnya pun terkekeh, ia yakin kaisar yang kini menjadi suaminya tengah cemburu karena wanitanya jadi bahan manguan makhluk lain. Ya, meskipun makhluk-makhluk tersebut masih memiliki hubungan darah dengan [Y/n].

Pelayan Dinasti Qin ikut menyusul [Y/n], mereka membawa beberapa tas besar yang berisi berbagai peralatan milik permaisuri yang berada di Istana Olimpus. [Y/n] meminta segala miliknya yang masih terpakai untuk dibawa, karena ia merasa dirinya takkan menetap di Istana Olimpus lagi. Ia juga meminta beberapa pelayan Poseidon di Agigeia, untuk membawakan beberapa peralatan pentingnya ke istana kekaisaran Qin.

"Ayo kita pulang, Kaisar Ying Zheng," ucapan [Y/n] membuat pipi kaisar itu memerah. Matanya yang tertutup kain pun membulat. Cepat-cepat pria itu menggenggam tangan [Y/n] dan mengangguk.

***

Qin merebahkan diri menghadap samping di kasurnya. Ia menopang pipi, hingga kepalanya terangkat. Tatapannya tertuju pada wanita yang sedang dipasangkan dua pelindung kuku emas pada bagian tangan kanannya. Pelindung kuku itu mirip seperti milik Qin, tetapi motifnya sedikit berbeda. Bagaimanapun, pelindung kuku Qin dan [Y/n] harus memiliki motif yang berbeda meski terbuat dari bahan berkualitas terbaik. Karena Qin memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari sang permaisuri yang tengah berbinar tersebut.

"Qin, lihat!" seru [Y/n] menunjukkan kukunya yang telah dipasangkan pelindung. Ia menyerahkan tangan kirinya kepada pelayan Qin yang juga ingin memasang pelindung telunjuk dan jari tengah kirinya.

"Hao. Kau harus berhati-hati sekarang, saat bermalam denganku. Jangan sampai dirimu mencakar punggungku yang mulus ini," timpal Qin, membuat wajah [Y/n] dan para pelayannya memerah.

"Pe--permisi, Nona." Para pelayan bangkit dari duduknya, setelah memasangkan seluruh pelindung kuku pada beberapa jari [Y/n]. Mereka meninggalkan ruang tidur [Y/n] dan Qin cepat, tanpa mengurangi hormat mereka.

"Kemari lah," ujar Qin sambil menelentangkan diri. [Y/n] bangkit dari duduknya, langkahnya menghampiri Qin dan merebahkan diri di sisi sang kaisar. "Bagaimana perasaanmu setelah menjadi permaisuriku?"

[Y/n] tersenyum. Ia menaruh tangan kanannya di dada Qin. "Tak menyangka dan bahagia."

"Baguslah," ujar Qin. Ia menghadapkan tubuhnya ke arah [Y/n]. Menangkupkan kedua pipi wanita di hadapannya. Lantas membiarkan bibirnya menyentuh bibir [Y/n]. "Malam ini akan menjadi malam yang panjang. Di antara kita."

Qin tersenyum penuh makna tersirat.

-- bersambung --

First Published : Thu, Jun 16, 2022
Jangan lupa vote dan komen yaaaa makasiii

First Published : Thu, Jun 16, 2022Jangan lupa vote dan komen yaaaa makasiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✔ Demi God [ Qin Shi Huang x Reader] || Record of RagnarokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang