Qin Shi Huang terbeliak. Tatapannya tertuju pada permaisurinya yang memakan cukup lahap hidangan yang disediakan pada makan malam. Lahapnya [Y/n] begitu mengejutkan, sampai-sampai ia kehilangan keanggunannya.
Untung saja di ruang makan itu hanya ada mereka berdua dan dua pelayan. Jadi sang kaisar bisa bernapas lega karena sang istri tak mempermalukannya. Ya, meski di satu sisi ia juga senang bisa melihat sisi lain dari [Y/n] yang cengeng dan ceroboh.
"Makan, Ying!" titah sang istri, agak memaksa. Qin meringis dan mengangguk, ia enggan untuk menghilangkan pribadinya yang karismatik. Namun ia ingin mengganggu [Y/n] yang sedang tergila-gila oleh hidangan, jadi ia mengambil setiap makanan yang dewi itu ingin ambil. Membuat mereka harus berlomba untuk cepat-cepatan mengambil.
Di tengah keseruan dan hawa memanas akibat yang satu hendak marah dan yang satunya lagi masih jahil. [Y/n] tersedak, ia memukul dadanya. Membuat Qin tertawa, tetapi tangannya cepat-cepat mengambil gelas berisi air putih dan memberinya ke [Y/n].
[Y/n] segera meminumnya sampai habis. Lantas memejamkan matanya sambil memasang wajah yang tak enak dipandang, menggambarkan kepanikannya. Tentu saja Qin semakin terbahak karena perilaku istrinya itu. Sampai-sampai sang kaisar memegang perutnya yang mulai lelah.
"Dasar suami kejam!" seru [Y/n] melempar sebuah makanan ke Qin, dengan mudahnya sang kaisar menerima dan memakannya. [Y/n] menggembungkan pipinya, sebelum akhirnya menatap sebuah piring yang masih tersisa makanan. Ia mengambil satu dan mengunyahnya. "Enak, aku suka sekali makanan yang ini! Sampai-sampai aku menyisakannya, untuk dimakan paling akhir."
[Y/n] kini mengabaikan Qin, ia memegang kedua pipinya sambil menggelinjang kenikmatan. Qin yang tertawa pun mulai kembali ke ekspresi normal dan penuh wibawanya. Ah, ia benar-benar kelepasan tertawa tadi.
"Sebenarnya ini makanan apa? Ada sebuah rasa yang sangat asing di mulutku," ujar [Y/n] menunjuk lidahnya yang terjulur. Menampakkan sisa makanan yang belum ia telan. Ia tak malu, karena Qin adalah suaminya. Ia pikir, Qin harus menerima segala perilaku tak jelasnya.
"Itu dimsum ikan tuna," jawab Qin santai. "Rasanya memang enak, aku juga suka."
[Y/n] mendelik. Tubuhnya bergetar, wajahnya seketika berubah pucat pasi, dan peluh mulai mengalir di pelipisnya. Ia menutup mulutnya, seketika ada rasa tak nyaman di perut dan tenggorokannya.
Qin menatapnya bingung dan bertanya, "kau kenapa? Mual? Bu hao! Jangan muntah di sini!"
Baru saja Qin melarangnya, [Y/n] sudah memuntahkan seluruh makanannya ke lantai dan bagian bawah gaunnya. Dua pelayan di sana terkejut dan bangkit, mereka segera keluar dan mengambil lap. Sementara Qin mendelik, bangkit, dan menghampiri istrinya.
" Perutmu tak enak?" tanya Qin, cemas. Ia mengusap punggung sang istri.
"Qin rasanya aku ingin mati," ujar [Y/n] tiba-tiba menangis. Pria bernama Qin itu mengerutkan dahi, pikirannya hanya satu, [Y/n] mungkin hamil. Memikirkannya saja telah membuatnya tersenyum kecil.
"Tidak apa-apa, Kau pasti bisa menghadapi kehamilan—"
"Aku baru saja memakan rakyatku!" seru [Y/n], bergetar, suaranya menggema di pikiran Qin Shi Huang. Membuat sang kaisar terdiam atas ucapan wanitanya yang tak masuk akal. Sebelum akhirnya ia sadar, dan tertawa terbahak-bahak.
"Aku lupa bawahanmu ikan!" seru Qin di tengah tawaannya. Dengan teganya, membiarkan istrinya semakin terpuruk dalam kesedihannya. "Kau sudah jadi kanibal!"
Secara tak langsung, Qin Shi Huang mengejek istrinya sendiri sebagai bagian dari makhluk laut (ikan tuna).
-- bersambung --
First Published : Thu, Jun 16, 2022
Jangan lupa vote dan komen yaaaa makasiii
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Demi God [ Qin Shi Huang x Reader] || Record of Ragnarok
Fanfiction[Qin Shi Huang x Reader] [Y/n] adalah anak terakhir Sang Tiran Lautan yang mengalami mutasi kekuatan. Di mana, di antara keluarganya hanya ia yang memiliki perubahan kekuatan yang dianggap sebagai kelebihannya. Yaitu kemampuannya untuk menyembuhkan...