24. Dewi Setengah Iblis III

320 67 0
                                    

"Alam hampa adalah alam yang tak diinginkan ada."

(terdapat lagu di part ini, bisa diputar sambil baca ceritanya, ya 😁)

Saran : bacanya di web/chrome biar pas digulir lagunya tetep keputer 😁

-----

Semilir angin berhembus, menari di atas tebalnya pasir pantai. Burung-burung terbang menyusuri atas lautan. Ombak datang menyapu bibir pantai sesuai temponya. Kepiting-kepiting bersembunyi di bawah batuan, hendak bertelur.

"Ini adalah Agaea," ujar Dewi pencipta yang sedari tadi berdiri di tepi pantai alam Midgard, tanpa sadar mengelus perutnya yang tampak lebih besar. Ya, dia tengah mengandung sekarang. Kejadian Alastor yang tinggal di Helheim pun sudah sebelas tahun berlalu. Jari manisnya pun kini terlingkar cincin manis dengan mata cincin mewah berbentuk kerang putih.

Perlahan air bergerak membentuk pusaran, menampakkan diri Poseidon bersama kendaraan kesayangannya. Dewa yang kini menjadi suaminya, membawa anak-anak yang tak lain adalah anak istri pertamanya yang telah lama pisah, Amfrifit. Anak-anak itu sudah sang dewi anggap sebagai anaknya sendiri. Ia tak ingin mereka menjadi dewa-dewi yang senasib sepertinya. Dewa-dewi yang tak diinginkan.

Dewi pencipta itu menerima pelukan dari anak-anaknya, ia pun tersenyum lembut kepada mereka dan suaminya. Ini adalah kebahagiaan yang baru pertama kali ia dapat dari pria lain. Kebahagiaan yang dipenuhi kejujuran.

Ia pun mulai mengerti, maksud dari mimpinya kala itu. Kalimat pertama yang dimaksudkan untuk dirinya. Dan pada kalimat kedua yang bertuliskan 'mengetahui liontin biru berada, tetapi itu bukanlah milik ayah para dewa' itu berarti liontin biru itu bukan milik Zeus, melainkan milik Poseidon. Dan pada kalimat ketiga yang mengatakan daun merahnya gugur itu berarti cintanya kepada Alastor terkhianati atau mungkin cintanya telah luntur, serta ombak lautan datang mengartikan kalau Poseidon akan datang menghiburnya. Di kalimat keempat, jiwanya tersesat mengartikan jika Alastor enggan untuk menyelamatkannya. Dan kalimat terakhir yang ia mengerti adalah menetap atau meninggalkan, maksudnya adalah ia harus memilih, apakah harus terus bersama Alastor yang mengkhianatinya atau malah meninggalkannya dan memilih bersama Poseidon.

Sebuah tangan dingin dan pucat, menyentuh dahi sang dewi. Sang dewi pun mendelik, ia menatap mata Poseidon yang menatapnya lembut. Pria itu, di matanya, tidak semenyeramkan dulu.

"Aku sejak tadi memanggilmu, tetapi kau tak menjawab. Pekerjaanku sudah selesai hari ini, terima kasih sudah setia menungguku. Kau mau pulang ke Istana Olimpus?" tanya Poseidon, sang dewi mengangguk cepat.

"Ngomong-ngomong bukankah katamu misimu kali ini cukup merepotkan?" tanya sang dewi, membulatkan matanya.

"Ah, itu mungkin karena aku kuat," jawab Poseidon, matanya menatap ke arah lain. "Lagipula aku tak sabar ingin melihat anakku yang sebentar lagi lahir."

"Huh, kau sok keren!" Istri Poseidon menggembungkan pipinya. "Ngomong-ngomong, Suamiku. Aku mendapatkan mimpi yang bertuliskan kalau anak kita adalah perempan cantik yang kuat. Di sisinya akan ada seorang pria tampan yang berpengaruh di Midgard . Dan aku pikir dia adalah pria yang baik, karena dituliskan bahwa pria itu selalu menyunggingkan senyuman dan tawaannya. Aku juga bermimpi, kalau aku akan-ah, lupakan!"

Poseidon pun menatapnya, menyelidik dan bertanya," mengapa tidak dilanjutkan?"

" Tidak, itu tidak penting."

***

Sekembalinya di Valhalla, Dewi pencipta terbaring di brankar dorong rumah sakit. Wajahnya pucat. Ia sedang berjuang sekarang. Meninggalkan raut wajah khawatir di wajah putih pucat sang suami.

✔ Demi God [ Qin Shi Huang x Reader] || Record of RagnarokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang