Qin dan [Y/n] mendarat dengan sempurna di bagian alam hampa yang menjadi pusat pertempuran. Mereka disambut oleh genangan darah yang semakin tinggi. Para pejantan yang tengah bertarung melawan Abaddon pun tersenyum, menyambut dua dewa setengah manusia itu. Selang nol koma dua detik, Hades dan Poseidon menginjakkan kaki mereka di tempat yang tak jauh dari mereka.
"Hawa Anda luar biasa sekali, Yang Mulia," komentar Lu Bu tanpa mengurangi rasa hormatnya. Qin tersenyum lebar, ia menerima pujian itu dengan senang hati.
"Jurus pencipta," ujar [Y/n], merapalkan jurusnya. Matanya terpejam, membayangkan seluruh senjata yang cocok untuk para manusia di alam hampa, yang sekarang menjadi temannya. Seperti yang kita tahu, Adam, Lubu, dan Raiden saat di Valhalla tidak memakai senjata yang asli. Mereka memakai senjata valkyrie. Itu berarti, mereka bertiga sedari tadi bertarung melawan Abaddon tanpa senjata. Bahkan mungkin mereka sudah mengalami kematian berkali-kali karena bertarung tanpa senjata.
Senjata-senjata yang diciptakan oleh [Y/n], kini membagikan diri secara otomatis. Seperti tombak untuk Lu Bu, pelindung otot untuk Raiden, keling untuk Adam, zirah untuk para kuda, dan berbagai senjata acak untuk pasukan Lubu. Dewi itu menciptakan senjata mereka dengan ketangguhan yang dua kali lipat dari senjata terkuat yang pernah mereka miliki. Tentu saja membuat mereka semakin semangat.
Qin yang juga mendapat pedang jian pun menggeleng, ia tampak tidak cukup puas, sampai-sampai membuang pedang itu entah ke mana. "Volundr."
[Y/n] mendelik, tubuhnya langsung berubah dan berada dalam genggaman sang kaisar.
"Kau akan selalu menjadi milikku, [Y/n]," ujar Qin, tersenyum.
Sang setengah dewi itu pun mendengkus dan tersenyum. "Kau ini, benar-benar egois! Baiklah, Kaisar Ying Zheng."
Hades melirik Poseidon, lirikannya seperti seorang pria yang sedang menggoda. Wajah sang tiran lautan dibuat memerah karenanya. Ia pun mendengkus. Tangannya mengepal dan mendekati bibirnya. Setelah itu dirinya batuk, untuk melancarkan tenggorokannya.
"Dengar, wahai manusia! Abaddon sangatlah kuat. Dewa terkuat pun akan sulit melawannya. Kalian pasti menyadarinya, bukan? Maka dari itu, untuk pertama kalinya dan secara terang-terangan kukatakan. Bahwa kami, para dewa membutuhkan bantuan kalian. Kami meminta tolong, teramat sangat..., "ucapan Poseidon sukses membuat mereka termangu. Dewa mengerikan yang selama ini mereka kenal, berbicara dan meminta bantuan orang-orang yang sering ia panggil sampah dan menjijikkan?
Zerofuku meringis. "Wah, tampaknya Tuan Poseidon berubah, ya."
"Ya, memang seperti itulah harusnya dewa!" seru Hercules, terbakar api semangat. "Ayo! Kita satukan kekuatan kita!"
Semuanya, kecuali Abaddon, mengangguk secara serempak.
"[Y/n] kau dengar aku? Jika dengar, ketika Abaddon kalah telak, tolong buatkan segelan yang sangat kecil untuknya. Segelan itu harus Kau taruh ditempat yang tak bisa ditemukan siapapun."
[Y/n] melirik kalung yang melingkar di leher Qin, ia pun mengangguk. "Baik, Ibu."
"Aku mencintaimu, Nak."
Pertarungan itu kembali menjadi sengit. Namun keseimbangannya tak terlalu berat sebelah lagi. Semangat mereka pun terus terbakar, begitupula para dewa yang dulu sempat tak menyukai para manusia. Bahkan sesekali, Poseidon dan Hades tersenyum puas ketika melihat ekspresi Abaddon yang ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Demi God [ Qin Shi Huang x Reader] || Record of Ragnarok
Fanfiction[Qin Shi Huang x Reader] [Y/n] adalah anak terakhir Sang Tiran Lautan yang mengalami mutasi kekuatan. Di mana, di antara keluarganya hanya ia yang memiliki perubahan kekuatan yang dianggap sebagai kelebihannya. Yaitu kemampuannya untuk menyembuhkan...