01. Tiran Lautan

1.2K 137 15
                                    

[Y/n] termangu menatap apa yang ada di hadapannya. Lantunan lagu yang indah perlahan terdengar di telinga. Membuatnya terpukau, tetapi juga merinding. Suara itu semakin lama kian mendekat, disertai ribuan ikan menuju ke arah dirinya yang sedang berdiri di dasar lautan kedalaman enam ribu meter. Ikan-ikan itu mengelilingi [Y/n], membuat gadis itu tersenyum.

"Siapakah manusia setengah ikan yang menyanyikan lagu itu?" tanyanya, kepada ikan-ikan yang bersahabat. "Aku baru pertama kali melihat hewan seperti itu."

Manusia setengah ikan itulah yang membuatnya termangu. Ia menari-nari di air, mengayunkan ekornya sembari bernyanyi. Parasnya canik. Suaranya indah. Namun, kulit putih pucatnya membuat hawa yang ia miliki terasa mengerikan.

"Siren." Dewa berambut pirang, menjawab secara tiba-tiba pertanyaan [Y/n]. Ia berdiri di sisi [Y/n], menggunakan pakaian biru yang lebih gelap dari zona neritik. Dewa itu menyampirkan trisula khas miliknya di sebelah kanan.

"Ayahanda!" seru [Y/n], terbelalak. Wajahnya menoleh ke Poseidon yang sedang menatap ke arah kanan. Entah apa yang ia tatap, memang seperti itulah Poseidon.

"Dia salah satu pelindung lautan ini." Poseidon menatap sang anak sekilas, lantas membalikkan badannya. "Ikuti aku. Kita ada pertemuan antardewa."

***

Zeus mengangkat wajahnya tatkala melihat dua siluet tubuh memasuki gerbang besar. Tidak hanya dirinya, begitupula dengan dewa-dewi lain yang menoleh ke arah dua siluet tubuh itu. Zeus pun tersenyum, tangan kirinya memainkan jenggot, sementara tangan lainnya ia taruh di punggung. Langkahnya menghampiri dua siluet tubuh itu, hendak menyambut.

Belum sampai Zeus menuju ke arah dua dewa itu, dewa berambut silver—dengan topeng di mata kanannya—sudah melangkah cepat mendahului dan memeluk salah satu di antara mereka. Tepatnya, siluet yang memiliki tubuh lebih pendek dibanding siluet satunya. Tangannya mengacak-acak rambut pemilik siluet dengan tubuh lebih pendek darinya itu. Tampak sekali Sang Dewa sangat gemas dengan pemilik siluet tersebut.

Perlahan kedua siluet itu menampakkan tubuh yang sebenarnya. Menampilkan satu dewi muda yang tampak ceria karena disambut baik oleh yang lain. Dan satu dewa yang memiliki wajah muda dan tampan tetapi berumur ratusan tahun—tidak, bahkan ribuan tahun—yang menatap datar ke arah Sang Dewi Muda.

"Kak Hades, tidak bisakah kau melepaskan [Y/n]? Mengganggu pemandangan saja," protes Sang Dewa Laut, Poseidon. Akhirnya ia mengucapkan kalimat yang cukup panjang. Ya, walaupun itu berisi kritikan.

"Tidak masalah, bukan? Salah sendiri Kau begitu dingin. Kau pasti iri denganku karena tak pernah memeluknya, 'kan, Poseidon?" Dewa berambut silver itu melepaskan pelukannya pada [Y/n], lantas membalikkan tubuh Sang Dewi itu agar menghadap kepada Poseidon. "Peluklah sekarang, Adikku! Ini kesempatanmu."

Baru saja Hades menyelesaikan ucapannya sembari tertawa, Poseidon langsung membuang muka dan pergi. Ia berjalan tanpa menyapa Zeus, lantas duduk di bangku kosong yang berdekatan dengan bangku kesukaan sang ayah dari para dewa-Zeus. Tatapannya kini kembali ke arah [Y/n].

[Y/n] yang menyadari tatapan dingin Poseidon itu pun tersenyum kepada Hades, izin berpisah sebentar kepada sang paman. Ia berjalan menuju ke arah Poseidon, sembari mendampingi Zeus yang juga hendak kembali ke tempat duduknya. Usai itu, barulah ia duduk di sebelah sang ayah. Duduk dengan rapi, siap mendengarkan rapat.

"Anda selalu datang terlambat, ya, Tuan Poseidon. Sebelum Anda datang, keluarga Valkyrie menyatakan sesuatu yang menarik, loh." Hermes berbisik kepada Poseidon sembari menyeringai, sebelum akhirnya ia pergi menuju ke arah Zeus.

Rapat dewa yang kedua kalinya pun dimulai. Rapat ini adalah rapat terbanyak yang dialami dewa-dewi di sana dalam sehari. Tentu saja, kali ini tanpa dihadiri oleh keluarga Valkyrie—keluarga yang berisi dewi-dewi setengah manusia. Karena memang rapat ini tidak diperuntukkan untuk demi god rusuh sepertinya. Ya, itu bukan berarti Heracles tidak diundang karena ia demi god, tentu saja ia diundang, karena Heracles bukanlah demi god yang rusuh. Lagipula ia sudah dianggap oleh para dewa sebagai dewa yang seutuhnya.

✔ Demi God [ Qin Shi Huang x Reader] || Record of RagnarokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang