Sorakan di gelanggang Valhalla terdengar hingga ke luar. Pertarungan antara dewa dan manusia ronde ke delapan kali ini, tak dapat dielakkan, sebab begitu membakar adrenalin. Heimdall pun berkali-kali menyerukan betapa keseruannya pertandingan kali ini. Pembawa acara itu bagaikan sedang mengombang-ambingkan perasaan para penonton. Baik dewa maupun manusia.
Burung-burung yang berada di sekitar gelanggang, tanpa alasan yang jelas, terbang cepat meninggalkan arena. Ikan-ikan di air mancur yang berada dekat dengan gelanggang pun berenang kian-kemari, menunjukkan kegelisahan. Permukaan Valhalla, entah mengapa bergetar sedari tadi.
Hermes menyipitkan matanya. Tentu saja ia menyadari keganjalan itu. Dirinya pun menoleh ke arah Zeus yang masih menikmati tontonannya. Hendak mencari dukungan, untuk memastikan bahwa bukan dirinya saja yang merasakan keganjalan itu.
Di sisi lain, Loki yang tengah duduk santai sembari mengunyah permen karet pun menghentikan kegiatannya sejenak. Ia membenarkan duduknya. Lantas menatap saudaranya, Thor, lalu sang ayah, Odin. "Kalian merasakan getarannya?"
Di bagian lain penonton VIP, Aphrodite memincingkan mata. Matanya menuju ke tengah arena. Namun dirinya tampak kesal. Sebab suara getaran itu terus menganggu pendengarannya.
Pada setiap bagian rumah sakit dan ruang tunggu para pemain selanjutnya. Mereka merasakan hal yang sama. Chun Yan dan Ares yang tengah berduka ikut merasakannya. Beelzebub yang kini duduk di bangku penonton khusus dewa VIP dan asik pada layar teknologinya pun memberi perhatian pada getaran itu.
"Dari tengah arena, kah?" gumam Beelzebub.
Tepat saat gumaman itu diselesaikan, kepulan asap keluar dari permukaan tengah arena pertandingan. Menutupi arena pertandingan. Mereka bertanya-tanya, apakah itu berasal dari para pemain saat ini? Namun rasanya, itu mustahil. Sebab yang sedang bertanding pun tampak bingung.
Getaran semakin lama semakin besar, hingga keluarlah sebuah lingkaran berdiameter satu meter berisi tiga orang berhawa mengerikan. Lingkaran dengan ketebalan lima sentimeter dan melayang setinggi sepuluh meter pun jatuh dengan cepat.
"Aduh, rasanya aku mau muntah sekarang," keluh salah satu di antara ketiga makhluk itu, suaranya seperti seorang gadis.
Seluruh penonton, peserta, dan Heimdall memincingkan mata. Setelah Heimdall tahu siapa yang menggemparkan arena pertandingan dalam sepersekian detik itu, ia pun memekik, "a-apa yang terjadiiii? Mengapa mereka ada di sini?"
"Raja dari alam baka. Raja pemersatu China. Dan putri bungsu Poseidon!" serunya, menggemparkan seluruh orang yang melihatnya. Bahkan hampir semuanya terbelalak. "Bagaimana seorang yang sudah dikirim ke alam hampa, seorang yang sudah mati di Valhalla, dapat kembali ke sini dalam keadaan yang baik-baik saja? Apakah ini adalah kebetulan? Atau ini adalah takdir? Sungguh sulit dipercaya! Kedatangan mereka menggemparkan seluruh dunia! "
"Kemunculan kita kok keren sekali," komentar Qin, tak bisa menahan seringaian penuh kepuasannya. Hades mengangguk, ekspresinya mirip sekali dengan sang raja manusia.
"Hade-mana mungkin?" seru Zeus, bangkit dari duduknya.
"Ying Zheng?" panggil Chun Yan, menatap layar dengan tatapan tak percaya.
"Hmph, mengejutkan sekali." Odin memejamkan matanya. Sementara Loki dan Thor memasang wajah terkejut. Kedua burungnya pun mendadak ribut.
"Oi, mengapa mereka sisa berdua? Ke mana Putri Poseidon?" tanya salah satu dewa di bangku penonton.
[Y/n] membingkas ke belakang Heimdall. Dirinya membungkuk, tangannya mengetuk dua kali pundak pria yang jauh lebih pendek darinya. "Boleh aku pinjam mic-nya? Aku memaksa."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ Demi God [ Qin Shi Huang x Reader] || Record of Ragnarok
Fanfiction[Qin Shi Huang x Reader] [Y/n] adalah anak terakhir Sang Tiran Lautan yang mengalami mutasi kekuatan. Di mana, di antara keluarganya hanya ia yang memiliki perubahan kekuatan yang dianggap sebagai kelebihannya. Yaitu kemampuannya untuk menyembuhkan...