30. Epilog

616 70 17
                                    

Suara musik klasik yang dibawa dewa-dewi musik memenuhi tempat pemujaan Sang Tiran Lautan yang berada di dekat pintu gerbang perbatasan Valhalla dengan Midgard. Tempat pemujaan itu sangat megah, warna seluruhnya tak jauh-jauh dari warna emas, putih, dan biru.

Para tamu penting telah duduk di tempatnya, begitu juga para Dewa-dewi Olimpus yang hadir. Makhluk-makhluk Valhalla yang ingin menyaksikan pun disediakan tempat untuk melihat. Tak dapat dipungkiri, jika mereka hanya boleh melihat dari jarak enam meter sebab ditakutkan mengangguk jalannya acara.

Sejauh pandangan para penonton di luar gedung, mereka melihat kereta kuda serba putih, merah, dan emas melangkah mendekat. Semakin kencang suara langkahan dua kuda tersebut terdengar, maka semakin jelas pula jika ada dua kereta lagi dengan jumlah kuda yang sama di belakang mereka.

Kereta kuda pertama yang dikendarai oleh pelayan bermata sipit, melewati karpet merah sebanyak lima langkah lalu berhenti. Kereta kuda kedua pun ikut berhenti, pintu keluarnya sejajar dengan karpet merah yang membentang. Dan kereta ketiga juga berhenti, memberi jarak sebanyak lima langkah dengan kereta kedua.

Dua penjaga yang berada di dekat pintu masuk tempat pemujaan Poseidon itu pun berjalan cepat menuju kereta kuda kedua tanpa mengurangi kegagahannya. Salah satu di antara mereka, membuka pintu kereta dan memberi hormat. Lantas menyilakan sosok di dalamnya ke luar.

Pria yang berada di dalam kereta kuda tersebut, membenarkan jas hitam satinnya. Baru saja salah satu kakinya turun, semua orang yang melihat langsung bersorak menyambutnya—beberapa makhluk juga mengambil gambar  dan merekam dirinya. Pria itu dengan anggun dan elegan, keluar dari kereta kuda sepenuhnya.

Tak seperti biasanya, kali ini ia memakai jas tunik hitam berbahan satin. Kerah jasnya berdiri dan terdapat kancing dua baris di sana. Di balik jasnya yang tak dikancing itu, terdapat kemeja putih dengan dasi hitam yang agak tertutup oleh rompi hitam bermotif bunga. Celananya hitam satin, dengan sepatu yang berwarna senada. Tak lupa, ia memakai selempang biru muda dan terdapat sekitar empat lencana silver di jas sebelah kirinya.

Penampilan Kaisar Qin Shi Huang yang sangat berbeda, membuat dirinya tampak seperti orang lain. Rakyatnya dibuat pangling olehnya. Ditambah lagi, ia tak memakai penutup mata pada acara ini. Ketampanannya bagaikan meningkat berpuluh-puluh kali lipat.

Dan kita semua tahu, jika ia berada di sini sebagai pengantin, maka berarti dirinya berhasil menyaingi--bahkan menumbangkan Zeus.

(beginilah kira-kira)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(beginilah kira-kira)

Sang Kaisar pun dituntun oleh salah satu penjaga yang menyambutnya. Mereka berdua akhirnya melangkah, memasuki bangunan milik Poseidon yang amat sakral. Penjaga yang menuntunnya sedikit mengurangi kecepatan langkahnya agar tak mendahului langkah kaisar. Dirinya tak ingin mengurangi rasa hormatnya pada sang pemersatu Cina.

Selang beberapa menit, kereta kuda dengan warna yang sama kembali terlihat. Kali ini kereta tersebut lebih banyak, sekitar lima kereta dengan sepuluh kuda. Ketika kuda pertama memasuki gerbang utama, para penonton bersorak. Lagi-lagi beberapa dari mereka mengambil gambar dan video.

Dua kereta kuda melalui karpet merah, membiarkan pintu kereta kuda ketiga berhenti tepat di atas karpet. Empat pengendara kereta kuda turun dari kemudinya, membuka pintu kereta mereka.

Pada kereta pertama, turunlah dua wanita cantik dengan gaun putih elegan. Serta pada kereta dua, empat, dan lima turun masing-masing dua anak sepasang. Yang jika ditotal menjadi delapan anak.

Pada anak perempuan, mereka memakai gaun putih, dengan ikat pinggang senada. Terdapat bando daun emas asli yang melingkar di kepala mereka. Sementara para anak laki-laki memakai jas dan bawahan putih, sepatunya hitam, dan pada depan kiri jasnya terdapat bunga mawar biru. Ke delapan anak itu masing-masing membawa satu buket mawar putih. Mereka semua tampak siap menghadapi acara penting hari ini.

Satu penjaga yang tersisa, nan berada di dekat pintu masuk, berjalan mendekati kereta kuda ketiga. Tangannya yang masih tebalut sarung tangan putih, membuka pintu kereta itu tanpa ragu. Ia memberi hormat kepada dua dewa yang berada di dalam kereta.

"Apakah kau siap?" suara berat tetapi dingin, yang menyiratkan kelembutan, bertanya kepada gadis yang sebentar lagi memiliki pasangan hidupnya. Gadis itu mengangguk, satu kakinya menyentuh karpet merah. Mendapat sorakan para penonton yang lebih meriah. Suara jepretan foto pun semakin keras terdengar. Membuat sang gadis gugup.

Gadis itu akhirnya turun sepenuhnya. Ia sedikit menepi dan membiarkan seorang pria dengan tato daun di dahi kirinya turun. Pria yang tak lain adalah Raja Helheim, menekuk lengan kirinya ke samping hingga membentuk sudut lancip. Gadis di sisinya mengerti apa maksud dari sang wali. Ia menempelkan telapak tangan kanannya di tangan Hades yang menekuk. Keduanya mulai berjalan dengan anggun dan elegan. Tak lupa, tangan kanan sang dewa kematian itu melambai ke arah penonton sembari tersenyum ramah.

Kedua dewa-dewi itu memakai pakaian serba hitam. Hades memakai pakaian formalnya yang bergaya seperti jas gotik nan biasa ia pakai, dengan tambahan bunga mawar biru di jas kirinya. Ah, ia juga memakai penutup mata hitamnya yang baru, tetapi desainnya sangat mirip dengan yang lama. Sementara sang gadis memakai gaun mengembang hitam ala pengantin, dengan kerudung pengantin yang menjuntai dan menyentuh karpet merah sepanjang lima meter. Di tangan sang gadis terdapat buket bunga putih yang volumenya lebih besar daripada buket yang anak-anak tadi pegang.

Dua wanita yang tempo lalu turun di kereta pertama pun menghampiri. Mereka membenarkan dan memegang kerudung pengantin [Y/n]. Mereka takkan membiarkan kerudung pengantin tersebut menyentuh karpet merah, sebelum sang pengantin bertemu pria yang sebentar lagi menjadi suami sahnya.

Setelah dua wanita itu berjalan mengekor pada Hades dan [Y/n]. Kini saatnya delapan anak yang telah didandani sedemikian rupa itu berjalan. Anak laki-laki berjalan sebaris dengan Hades, sementara anak perempuan berjalan sebaris dengan [Y/n].

Dewa-dewi yang merupakan tamu penting, mulai di lalui oleh [Y/n]. Mata mereka terfokus pada belakang betis kanan gadis itu yang memancarkan cahaya hologram nan tembus dari gaunnya. Menampilkan tiga bintang restu dewa kuat. Poseidon, Hades, dan Zeus.

Dewa-dewi itu bertepuk tangan. Mereka tahu, mendapatkan restu dari ketiga dewa itu pastilah sulit. Di mana seorang [Y/n] dan Qin Shi Huang memerlukan tekad yang sangat keras untuk mendapatkannya. Mulai dari meluluhkan Poseidon dengan pencapaian mereka dan diakhiri oleh Qin Shi Huang yang bertarung selama tujuh hari bersama dengan Zeus. Kalian bisa membayangkan, betapa lamanya tujuh hari itu bila di Valhalla. Untung saja Hades memberi mereka restu secara cuma-cuma, dan berkata bahwa ia memberinya karena telah menganggap Qin Shi Huang sebagai kawannya, serta [Y/n] adalah anak angkatnya.

Tepuk tangan terus berlangsung sampai sang gadis dan walinya menaiki anak tangga. Jaraknya bersama sang calon suami pun semakin dekat. Di antara mereka ada dewi cantik, yang merupakan dewi pernikahan sekaligus kakak pertama keluarga Zeus, Hera. Dewi tersebutlah yang akan meresmikan dengan segera pernikahan anak sang adik.

Pernikahan Qin Shi Huang dan [Y/n] berlangsung dengan lancar dan meriah.

"Aku mencintaimu, [Y/n]," ujar Qin usai janji suci diucapkan. Ia berbicara lebih lugas sekarang, sampai-sampai [Y/n] dibuat salah tingkah olehnya.

"Aku juga mencintaimu, Ying Zheng," balas [Y/n], tersenyum anggun. Qin Shi Huang mendekatkan bibirnya ke bibir setengah dewi yang kini menjadi istrinya. Tahu apa yang akan diperbuat sang kaisar, [Y/n] dengan gugup ikut mendekatkan bibirnya kepada sang suami. Hingga mereka menempelkan dengan lembut ciuman bibir singkat itu, di depan para penonton.

"Selesai ini, kita harus ciuman lebih lama," bisik dan goda Qin, [Y/n] mengangguk.

— Tamat —

Kemungkinan aku bakal update chapter tambahan ch QSH x Reader, 2-3 ch sekaligus. Jumlah katanya cukup pendek sekitar 500-800, pokoknya jangan lupa mampir nanti ygy, entah kapan siii😂👌

First Published : Mon, Jun 13, 2022
Makasiii semuaaa atas dukungannya, karena udah baca dan apresiasi cerita ini sampai tamat ❤️

✔ Demi God [ Qin Shi Huang x Reader] || Record of RagnarokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang