47th Star : Alphard

3K 340 14
                                    

Hai! Aku kembali^^

Hope you enjoy!

*****

"Ke ruang Kepala Sekolah. Sekarang."

Pagi-pagi benar di hari Senin itu, bahkan saat bel masuk sekolah belum berbunyi, ketua kelas 1-1 sudah mendekati bangku Lio demi menyampaikan pesan dari Kepala Sekolah SMA Star Constella.

Lio yang saat itu tengah asyik memandangi taman belakang sekolah, menoleh ke arah asal suara, hanya untuk mendapati raut wajah tak terlalu bersahabat dari si ketua kelas.

Tanpa kata dan tanpa suara, Lio menghela nafas pelan, beranjak dari tempatnya duduk, lalu melangkahkan kakinya keluar dari kelas 1-1 untuk menuju ke ruangan Kepala Sekolah.

Sesampainya di depan pintu ruangan Kepala Sekolah yang tertutup, Lio mengetuk beberapa kali, sebelum akhirnya menggerakkan gagang pintunya dan mendorongnya hingga terbuka lebar.

Lio menggerakkan kedua bola matanya untuk menelisik setiap sudut ruangan. Sang Kepala Sekolah, beberapa manusia berseragam Polisi, dan beberapa remaja yang mengenakan seragam SMA Star Constella berkumpul di ruangan itu, termasuk sepupunya –Proxima Zevachi Centaury, dan juga kedua anteknya.

Ah, ya. Jangan lupakan bahwa manusia pemegang tahta tertinggi di sekolah ini –Ravendra Cosmici, juga turut menunjukkan batang hidungnya di situ. Sepertinya, ini benar-benar masalah serius hingga seorang CEO dan pemegang saham tertinggi di Interstellar Group rela membuang waktunya yang begitu berharga dan turun dari singgasananya. 

Dan Lio, tersenyum penuh kemenangan di dalam hati. Ia tahu persis, apa yang menjadi alasannya dipanggil ke ruangan ini.

"Bapak manggil saya?" tanya Lio pada Kepala Sekolahnya, sekadar berbasa-basi.

Sang Kepala Sekolah pun mengangguk singkat.

"Masuk, Starlio."

Lio menurut dan melangkah masuk ke dalam ruangan itu, setelah sedari tadi hanya berdiri mengamati di ambang pintu.

"Jadi begini, Pak." salah satu Polisi yang ada di situ kemudian mulai buka suara.

"Kami mendapat laporan dari saudara Starlio Phoenix Cassandro dua hari yang lalu, bahwa telah terjadi perundungan terhadap saudara Virgo Celio Aquilary di sekolah ini. Semua bukti sudah ada di sini." jelasnya, lalu menyerahkan amplop coklat seukuran kertas HVS berisi laporan tertulis, beberapa lembar foto, dan sebuah flashdisk berisi rekaman CCTV yang menjadi bukti perundungan.

"Di situ juga ada bukti pencemaran nama baik saudara Virgo yang dilakukan oleh saudara Proxima Zevachi Centaury."

Lio melirik ke arah Oxi hanya untuk mengamati reaksi sepupunya saat ini.

Benar saja. Oxi kini tengah menatap tajam ke arahnya dengan wajah yang sudah merah padam dan tangan kanan yang terkepal kuat, membuat Lio tak tahan untuk mengulas senyum sinisnya.

Setelah meneliti seluruh bukti yang disodorkan oleh pihak kepolisian, sang Kepala Sekolah mengusak wajahnya kasar dengan tangan kanannya. Ia tak menyangka bahwa murid-muridnya yang katanya cerdas dan berasal dari kalangan atas, ternyata tak memiliki cukup akhlak.

Ravendra yang ikut meneliti bukti-bukti dari pihak kepolisian bersama sang Kepala Sekolah pun menghela nafas pelan.

"Keluarkan Proxima Zevachi Centaury dari sekolah. Untuk yang lainnya, saya beri sanksi tinggal kelas dan harus mengulang lagi di kelas yang sama tahun depan dengan catatan, tidak ada catatan pelanggaran di ruang BK ataupun nilai di bawah KKM selama tahun ajaran ini. Jika ada yang melanggar, atau ada yang tidak setuju dengan hukuman dari saya, keluarkan juga dari sekolah ini." titah Ravendra pada sang Kepala Sekolah.

[✓] ESTRELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang