PROLOG

2.4K 64 8
                                    

Hallo guys!
Kali ini author bawa cerita baru
Author sampaikan untuk selalu memberikan sartik alias saran dan kritikan, tapi secara halus ya! karena author punya perasaan yang sehalus bulu ayam

Jangan lupa vote ⭐ and comment 💬

Jangan lupa vote ⭐ and comment 💬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

Hawa merupakan gadis yang selalu memperdebatkan 'kejomplangan' antara dirinya dan Adam.

"Adam si tampan yang penuh kharismatik". Gimana Hawa nggak dibuat ketar-ketir, apalagi fans dari lelaki yang berprofesi sebagai dosen itu sangat banyak, belum lagi mereka selalu membandingkan Hawa dengan Aisyah, wanita sholehah yang digadang-gadang sebagai calon istri yang sempurna.

Hawa POV

Aku sekarang menempuh pendidikan disalah satu universitas ternama di Jawa timur, aku juga merupakan selebgram dengan ratusan followers, kata orang-orang aku itu memenuhi semua standar girlfriend material yang diinginkan para lelaki

1. Aku itu cantik

2. IPK tidak pernah berada dibawah angka 3,00

3. Humble dan mudah beradaptasi dengan semua orang

4. Bisa cari uang sendiri, jangan lupakan endorsment yang selalu datang setiap hari

5. Punya relasi bejibun, mungkin itu efek karena aku merupakan seorang selebgram

6. Menurut mereka aku juga bisa jadi tempat curhat yang nyaman, aku tipe orang yang memberikan silent treatment saat teman-temannya berkeluh kesah, kebanyakan orang kalau diajak curhat malah balik ngajak ngadu nasib

Saat semua lelaki mengatakan demikian beda halnya denganku, aku merasa itu semua omong kosong, yang pertama aku memang percaya diri disaat menjalani profesiku atau dilingkungan yang menurutku mendukung, tapi kepercayaan diriku langsung menciut saat dikaitkan dengan tittle "kekasih pak Adam".

Mengapa? Salahkan saja para fans lelaki itu, setiap mas Adam meng-upload foto kami di Instagram pribadi lelaki itu selalu saja aku menjadi bulan-bulanan netizen, mereka mengatakan jika mas Adam tidak cocok berpacaran dengan bocah sepertiku.

Bully-an di media sosial selalu ku telan mentah-mentah tapi itu semua tidak menjadi boomerang dihubunganku dan mas Adam, kita tetap adem ayem.

Sampai suatu hari, dikampus kami tepatnya di fakultasku kedatangan dosen baru, namanya Aisyah, ku akui bu Aisyah sangat cantik, parasnya yang blasteran Arab-Indo membuatnya terlihat mirip dengan mas Adam, ya.. kekasihku memiliki darah keturunan Arab dari ayah maupun ibu, beda halnya denganku, wajahku ini menurun dari ibu yang memiliki keturunan Chinese.

Ternyata bu Aisyah dan mas Adam adalah teman sejak high school ditambah bu Aisyah adalah anak teman dari ibunya mas Adam, lelaki itu yang bercerita kepadaku.

Sedikit nyeri saat melihat mas Adam bercerita panjang tentang bu Aisyah, kentara sekali jika dirinya excited dengan kehadiran wanita itu, pasalnya mas Adam ini orangnya cuek bebek kalau membahas perempuan, itulah yang membuatku menerima pernyataan cintanya, tapi cuek bukan berarti tidak ada wanita spesial dihidupnya bukan?

Rasa sakitku tidak sampai disitu saja, ibu dari mas Adam terlihat tidak menyukaiku karena menurutnya penampilanku terlalu terbuka, ya itu memang salahku... Agamaku Islam tapi aku memang belum mantap untuk memakai kerudung, tapi aku juga sadar diri mengenai pakaian kok, sehari-hari aku tidak pernah memakai pakaian terbuka, paling mentok ya pakai rok dibawah lutut, mana berani aku pakai rok atau celana pendek, bisa digantung sama mami di pohon pisang depan rumah.

Yang paling aku tidak suka adalah sifat lempeng dari mas Adam, dia sangat tidak peka terhadap perasaanku, mas Adam sering menceritakan mengenai pendidikan Bu Aisyah "Aisyah itu lulusan S2 di Mesir, dia kuliah disana bukan menggunakan biaya mandiri tapi ia mendapat beasiswa, jaman sekarang makin dikit perempuan yang fokus sama pendidikan, mereka lebih memilih bekerja demi memenuhi gaya hidupnya, padahal wanita itukan madrasah pertama bagi anak" ucapan mas Adam waktu itu

Sialan si Adam! Kalau nggak sayang udah aku buang dia ke laut, biar dimakan ikan Nemo.

Iya iya aku tau kok bu Aisyah itu cantik, sholehah, pintar dan jago masak, tapi ayolah...aku juga bisa, aku juga nggak kalah cantik kok, emang kamu nggak bosen lihat muka Arab mulu mas? Keluarga pada Arab terus mau sama Bu Aisyah yang mukanya Arab juga?.

Makin hari mas Adam dan bu Aisyah semakin dekat, itu membuatku seringkali menahan rasa cemburu

Apalagi semua orang selalu membanding-bandingkan aku dengan bu Aisyah, mereka merasa jika yang lebih pantas bersanding dengan mas Adam adalah wanita itu

Aku tidak tahan dengan omongan mereka, tapi untung saja sahabat-sahabatku selalu membantuku melewati kepedihanku ini, uhhh aku sedikit terharu

Dikira mereka, aku ini tidak memiliki kelebihan apa?!!.. siap-siap bakal aku tunjukkin gimana mempesonanya seorang Hawa Anastasya Oshun

-to be continue-

S E R A S I ? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang