26. kerandoman dua sahabat

345 10 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading

Disebuah kamar, terdapat dua gadis yang tidur saling berpelukan, rupanya sinar matahari pagi membuat salah satunya terbangun

"Eungh..."

"Hawa bangun... Udah pagi"

"Bentar... Masih ngantuk "

Fika berdecih, Hawa memang susah dibangunkan, gadis itu dari semalam tidak mau bertemu dengan Aska, bahkan saat Aska memohon dibukakan pintu, hanya Fika yang boleh masuk

Fika tiba-tiba ingin mandi di alam, kebetulan dibelakang rumah Hawa ada sungai

"Astaghfirullah, Fika! Kamu ngapain disitu?" Kaget Ladha saat melihat sahabat Hawa yang sangat ia kenal datang dengan membawa ember dan handuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Astaghfirullah, Fika! Kamu ngapain disitu?" Kaget Ladha saat melihat sahabat Hawa yang sangat ia kenal datang dengan membawa ember dan handuk

"Eh Tante, lagi ngapain Tan?"

"Kamu ini ditanyain malah balik nanya"

Hawa datang saat mendengar suaranya mamanya memekik tadi, ia dikejutkan dengan sahabatnya yang hanya memakai daster dan membawa ember

"Astaga, ada aja kelakuannya si bocah"

"Mau mandi Tan, lagi ngide aja, pengen mandi di Alam" Fika cengengesan

"Mandi di alam gundulmu" maki Hawa

"Mau join wa?"

"Emoh Fik, air di sungai itu biasanya dipipisin sama domby" tolak Hawa

"Domby sape?"

"Tuh peliharaannya mama" Hawa menunjuk seekor domba buluk yang sepertinya belum cukuran

"Astaga buluq amat"

"Mulutnya, si domby cuma belum glow up, habis ini mau tak bawa ke salon, biar gak buluq lagi" ujar Ladha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mulutnya, si domby cuma belum glow up, habis ini mau tak bawa ke salon, biar gak buluq lagi" ujar Ladha

"Ikut dong, tan"

"Ngapain ikut, yang mau tante datengin itu salon hewan bukan salon kecantikan"

"Fika mau lihat before after si domby glow up"

"Ada-ada aja"

Fika melihat Hawa berjalan ke samping rumah, memang belakang rumah Hawa luas "mau kemana, wa?"

"Mau kasih makan Donald"

"Donald? Hewan lagi nih?" Batin Fika

"Donald sape lagi?" Tanya Fika

"Ikut aja sini"

Hawa mulai membuka kandang hewan peliharaannya, Fika terkejut melihat bebek yang tiba-tiba berlari keluar "waduh!"

"Dih takut ya?" Ejek Hawa

"Sejak kapan pelihara bebek? astaga rada lain keluarga ini" keluh Fika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sejak kapan pelihara bebek? astaga rada lain keluarga ini" keluh Fika

"Udah dari dulu kali, cuma jarang dilepas aja, gara-gara bokap pengen nasi bebek tengah malem tapi udah pada tutup warungnya"

"Ce!" Panggil seorang laki-laki yang tak lain adalah Aska

"Ngapain sih kesini, pergi sana"

"Ayo bicara sama mas dulu"

"Mas apa? Mas-mas tukan cilor?"

"Ce..."

"Gak mau sana deh... Mamaaa! Usir si Aska" teriak Hawa, namun mamanya tidak menoleh dan memilih mengajak jalan-jalan domby ke salon

Aska mulai menghampiri Hawa, semakin mendekat dan Hawa tiba-tiba berteriak "Donald serang mas Aska!"

Tiba-tiba para bebek itu mengejar Aska, lelaki itu kelimpungan karena tidak siap dikejar bebek, alhasil ia berlari ke dalam rumah dan diikuti para bebek Hawa

"Cece! Bebek mu ini loh!" Teriak tuan besar Hartono, ia yang santai minum kopi dan membaca koran dikagetkan dengan Aska yang berlari ke arahnya diikuti bebek-bebek

Fika yang melihat kejadian itu bingung, menurutnya ini adalah kejadian diluar nalar, sejak kapan Hawa bisa bahasa hewan? Si Aska kan singa, apa ia harus berguru dengan Hawa agar bisa menaklukan singa galak

-bersambung-

S E R A S I ? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang