Happy reading!
Setiap hari aku selalu bangun subuh untuk menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim, biasanya aku bangun subuh untuk sholat setelah itu tidur lagi, kadang kalau tidak bisa lanjut tidur ya aku memilih membantu mama didapur tapi kalau malas ya palingan scroll Instagram.
Setelah menjalankan kewajibanku, aku memilih untuk tiduran lagi, mataku rasanya sulit terbuka karena semalaman suntuk menangis.
Drtt... Drtt...
Aku langsung mengangkat panggilan itu tanpa melihat dari siapa
"Hallo"
"Sayang"
Mataku terbelalak lebar, sungguh aku terkejut. mas Adam? Harusnya tadi aku melihat nama penelfon, saat ingin mematikan telfon tersebut, suara Adam menginterupsiku terlebih dahulu
"Jangan dimatikan, ini penting"
"Kenapa?"
"Tolong gantikan saya hari ini jam 9, saya ada seminar diluar kota"
"Seenaknya aja kalau ngasih kerjaan! Nggak mau, aku hari ini mau rebahan! Titik!"
"Tolong saya, ini kelas pengganti, cuma 3 sks kok, 2 jam kelar"
"Udah tau weekend tapi masih aja ngasih kerjaan"
"Ya mau gimana lagi, mahasiswanya yang mau, waktu saya iya-in saya juga lupa nggak ngecheck jadwal"
"Emang seminar dimana sih?"
"Di Jogja"
"What! Kamu ke Jogja dan nggak ngajak aku? Besok juga hari Minggu loh mas, bisa-bisanya kamu"
"Maafin saya, saya lupa"
"Terserah kamu deh mas!"
Setelah itu aku matikan panggilan telfon darinya, sebal sekali rasanya, jantungku bahkan berdebar kencang saking emosinya aku saat ini, bukannya minta maaf soal kemarin, sekarang aku ditinggal ke jogja
Aku butuh pelampiasan saat ini, alhasil boneka babi tak bersalah disampingku menjadi sasaran empuk "dasar Adam b*bi!"
"Eh kalau b*bi, berarti mas Adam haram dong?"
"Kalau haram nanti tinggal dihalalin"
"tau ah... sebel banget!"
KAMU SEDANG MEMBACA
S E R A S I ? [END]
Literatura Feminina[Dosen-mahasiswi] Hawa merupakan gadis yang selalu memperdebatkan 'kejomplangan' antara dirinya dan Adam. "Adam si tampan yang penuh kharismatik". Gimana Hawa nggak dibuat ketar-ketir, apalagi fans dari lelaki yang berprofesi sebagai dosen itu sanga...