25. Lentara dalam gelap

357 15 1
                                    

Happy reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading ✨

Savier mengantarkan Hawa kembali ke rumah setelah menghadapi berbagai macam rengekan yang gadis itu lontarkan

Bibir merah muda yang mengerucut lucu itu mampu membuat fokus Savier buyar, bagaimana rasanya...apakah manis, begitulah batin Savier sedari tadi

"Sayang, ku mohon jangan mengerucutkan bibir seperti itu"

Hawa hanya melirik Savier tanpa memperdulikan permintaan lelaki itu, ia sedang dalam mode kesal

"Bicara atau saya akan langsung mengantarkanmu ke hadapan Aska" ancam Savier

"Tukang ancam" bukannya malah menurut, Hawa malah mennggerutu dan semakin memajukan bibirnya

"Hawa kan sudah bilang kalau gak mau pulang, Hawa gak mau ketemu si Aska Aska itu"

"Aska yang kamu bicarakan adalah kakakmu sendiri"

"Bukan, kita sudah putus menjadi adik kakak"

"Jadilah gadis manis untuk kali ini, atau saya akan menikahimu besok pagi"

"Kenapa mas selalu mengancam Hawa sih? Kalau gitu tadi Hawa kabur ke tempat mas Adam aja"

"Sebut nama lelaki itu atau aku akan benar-benar menikahimu besok pagi"

Hawa terkikik pelan melihat muka marah Savier, lelaki dingin kalau cemburu lucu juga, Hawa malah semakin bersemangat menggoda kekasihnya ini

"Hawa mau ke mas Adam aja"

"Oke itu pilihanmu, besok kita menikah, saya antar kamu pulang sekarang"

Savier melajukan mobilnya cepat menuju rumah Hawa, ucapannya bukan main-main, ia tak akan membiarkan lelaki manapun merebut gadis kecilnya

"Mas! Aku cuma bercanda" pekik Hawa

"Saya tidak bercanda"

"Pernikahan bukan hanya milik kita mas, tapi juga keluarga, harusnya pernikahan disiapkan dengan matang jangan terburu-buru seperti ini"

Savier memelankan laju mobilnya, ia lalu menepikan mobilnya, benar yang dikatakan Hawa, ia tidak bisa egois dengan memaksakan keinginannya sendiri, pernikahan bukan milik mereka berdua, apalagi kondisi saat ini bukan saat yang tepat untuk melangsungkan pernikahan

"Kita akan membicarakan ini lagi nanti, mungkin bulan depan?"

"Astaga, bahkan kita baru kenal mas, baru juga mas melamar Hawa"

"Pelan-pelan saja mas"

"Maafkan saya, saya hanya takut kamu meninggalkan saya, setidaknya kamu tidak akan meninggalkan saya jike kita terikat" ucap Savier yang menunduk

Hawa meraih wajah tampan itu agar menghadap ke arahnya "hey, dengarkan aku mas"

Savier menatap mata indah yang membuatnya ingin tenggelam hingga ke dasar

S E R A S I ? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang