18. Mas blue eyes

485 22 1
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

Hawa memakan makanannya dengan ogah-ogahan, patah hati memang membuat segalanya menjadi hambar, bahkan jika ia makan garam saja akan tetap hambar ~maaf lebay, namanya juga ditinggal nikah pas lagi sayang-sayangnya

"Ce, makan yang bener" peringat Adi

"Iya pah"

"Mau mama suapin aja?" Tanya Ladha

"Ga usah mah"

"Udah mama suapin aja" ucap Ladha sembari mengambil alih sendok yang dipegang Hawa

"Kalau makan jangan ogah-ogahan, biar cepet sembuh, emang kalau sakit gini Adam bakal ngurusin kamu, malah ditinggal kawin"

"Mah..." Peringat Adi

"Mama ih, Hawa lagi sedih loh" rengek Hawa, mamanya itu benar-benar... Udah tau anaknya lagi patah hati malah diomelin

"Ya kamu seh ce..."

"Aku loh sedih mah..."

"Move on mulai sekarang, wes pokoknya kamu ga boleh berhubungan sama bule Arab yang itu lagi, awas kalau kamu balikan lagi atau jadi madunya, mama ga restuin!" Ancam Ladha

"Amit-amit jadi madu orang mah, makan ati yang ada"

"Makanya itu, cari cowok lain ce, nek mau ya tak kenalin sama anak temen arisan mama, atau sama temen-temennya masmu itu loh"

"Kamu tau ga ce?! Ternyata masmu punya temen ganteng tenan, bule ce... Tapi bukan bule Arab loh ya... yang ini bule blue eyes, blasteran Swiss-Indo, mantep banget ce" Ladha berucap dengan mata berbinar, pertama kali bertemu ia langsung mengagumi paras teman Aska yang satu itu

"Ma...ada papa loh" ucap tak suka Adi

"Mama ini promosi pah, papa jangan cemburu gitu dong, papa yang paling top"
Rayu Ladha

"Huwek...udah tua masih aja bucin"

"Cari cowok itu jangan tampangnya aja ce, biasanya yang ganteng itu ga setia"

"Papa setia ga?" Tanya Hawa

"Papa setia dong" ucap Adi bangga

"Berarti papa ga ganteng dong"

"Enak aja, papa itu ganteng dan setia"

"Tadi katanya yang ganteng ga setia"

"Kecuali papa!"

"Dasar plin-plan" gumam Hawa pelan

"Ma... Mama mending pulang gih, kasihan Laskar dirumah sendirian" Hawa tiba-tiba kepikiran adik bungsunya

"Ada mbak kok dirumah"

"Hawa sendirian disini gapapa mah"

"Biar papa yang nemenin" tawar Adi

"Ya udah, papa disini dulu, nanti Aska mama suruh kesini, biar bisa gantian"

"Biar papa antar ke depan ma"

Ladha mencium kening Hawa sebelum pergi "cepat sembuh ya sayang"

"Makasih ma"

"I love you" ucap Ladha

"Love you more" balas Hawa

"Bye"

"Hati-hati mah"

Ladha dan Adi berjalan menuju parkiran, banyak karyawan rumah sakit yang menyapa mereka, tentu saja siapa yang tak kenal Hartono, bahkan berita bahwa putri tunggal Adi Hartono yang ditinggal kawin saja cepat viral, namun bukan Hartono namanya kalau tidak bisa meredam berita murahan seperti itu

"Pah... Hancurin gih si bule Arab itu, mama greget abis deh"

"Mulutnya! anak orang main hancurin aja"

"Mama ga mau tau pah, pokoknya dia harus menderita!"

"Papa udah tarik semua investasi, masih kurang?"

"Udah deh, kasihan juga ya kalau hancur-hancur banget" pikir Ladha

Adi menghela nafas, istrinya memang unik, sangat berbeda dari yang lain, untung cinta kalau ga.. udah ia buang ke rawa-rawa

"Pah.. mah.." panggil lelaki tampan dengan setelah formal, sepertinya ia baru saja pulang dari kantor

"Aska, kok udah pulang?" Heran Adi

"Kangen Cece pah"

"Balik sana, papa yang bakal jaga Cece sampai sembuh" suruh Adi, padahal ia sudah melimpahkan semua pekerjaannya ke Aska tapi kenapa putranya itu bisa pulang cepat

"Gantian dong pah" protes Aska

"Ga ada! papa kan first love-nya Cece, katanya kalau anak perempuan lagi patah hati, yang paling dibutuhin pelukan papanya, emang kamu papanya?" Ucap Adi

"Papa apaan sih, Aska juga mau jaga Cece"

"Kalian kenapa ribut sih! Pusing mama tuh" keluh Ladha

"Eh gara-gara kalian ribut, mama jadi ga nyadar ada mas blue eyes"

"Selamat siang Tante" lelaki yang dijuluki Ladha dengan blue eyes itu dengan sopan dan lembut meraih tangan Ladha dan menciumnya

"Udah jangan lama-lama" ketus Adi

"Siang, om"

"Kalian juga temennya Aska ya?" Tanya Ladha pada sosok wanita cantik dan laki-laki dibelakangnya

"Iya Tante kenalin saya Ameera dan yang ini Arash" ucap Ameera

"Oh ya Tante belum tau namanya mas blue eyes"

"Saya Savier"

"Aduh meleyot, udah ganteng namanya keren, wes cocok jadi mantu Tante" ucap Ladha sedikit mendramatisir

"Lampu hijau nih bro" bisik Arash ditelinga Savier

"Diem"

Arash rasanya ingin tertawa melihat muka Savier yang tidak bisa menutupi kesenangannya, bolehkan Savier berharap jika jalannya terbuka lebar untuk mendekati gadis idamannya

"Pulang yuk pah, biar Aska yang jaga Cece, kasian Laskar dirumah sendiri"

Adi mendengus kesal "besok papa yang bakal jaga Cece, karena papa first love-nya, ingat ya Aska kamu cuma second love Cece" ucap Adi, benar-benar tipe possessive daddy banget deh

"Wes ayo pulang, ga ngomel aja" ucap Ladha sembari menarik lengan Adi

"Orang tua kamu lucu ya, kayaknya bakal seru punya mertua kayak mereka" puji Ameera sedangkan Aska memutar bola matanya malas, kedua orang tuanya kadang suka aneh dan tidak ada seru-serunya, kalau serius ya serius banget kalau kumat ya gitu..pada ngereog

-tbc-

S E R A S I ? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang