CHAPTER 46

119 13 6
                                    

Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian.

Happy Reading👸

***

"Ma, Arvin boleh main dengan mereka?"

"Boleh dong. Arvin boleh main dengan siapa pun. Tapi main yang bener ya."

"Yeah!" Arvin meloncat kegirangan. "Arvin akan dapatkan banyak telur Paskah hari ini."

"Nanti kita carinya sama-sama ya Vin, jangan tinggalin Jiějiě sendirian," peringat Anna.

"Jiějiě kan punya banyak teman, kenapa Enggak sama teman-teman jiějiě aja? Soalnya Arvin juga mau cari teman baru hari ini."

"Ih... memangnya Arvin enggak mau cari telur paskah sama-sama Jiějiě. Kan nanti kalau dapat banyak bisa dibagi dua."

"Bagi tiga," sela Jonan tiba-tiba.

"Enggak bisa dong. Kan Gēgē nggak bisa ikut cari telur Paskah," protes Anna.

"Apa salahnya bagi telur Paskah sama saudara sendiri?" Balas Jonan lagi.

"Satu telur aja belum dapat, kenapa udah ribut duluan." Kent mulai menghentikan perdebatan anak-anaknya, sebelum orang-orang semakin memperhatikan mereka.

Serangkaian acara Paskah sudah hampir selesai. Misa malam Paskah yang begitu meriah tadi malam hingga Misa minggu Paskah yang baru selesai beberapa menit yang lalu, semuanya berjalan lancar. Sekarang adalah acara yang paling ditunggu oleh anak-anak dan remaja separoki ini, yaitu Paskah Sekami.

Akan ada 3 perlombaan utama, yaitu mencari telur paskah, menghias telur paskah serta mengisi teka teki silang kitab suci.

Dan Arvin merupakan salah satu orang yang paling bersemangat hari ini. Bahkan ia sampai membawa peralatan gambarnya sendiri dari rumah. Sepertinya Arvin sudah sangat bertekad untuk memenangkan perlombaan hari ini.

"Anna dan Arvin masuk sendiri ya. Mama, Papa sama Gēgē tunggu di Aula Pastoran," kata Karina.

"Oke Mama."

"Have fun dear."

♡●♡

Aula Pastoran sudah dipenuhi umat dan berbagai makanan juga sudah di hidangkan di atas meja. Setelah seorang pengirim Anonim mentransfer uang tunai ke rekening Paroki, Panitia Paskah sepakat untuk mengadakan ramah tamah di Aula Pastoran, tentunya dengan izin Pastor Paroki serta jajarannya.

Keluarga Alison Zhou memutuskan untuk duduk di belakang, mereka tidak ingin terlalu mencolok dengan duduk di depan seperti orang-orang.

"Jonan mau makan apa Nak?"

"Ikut Mama aja. Jonan juga bingung mau makan apa."

Mata Karina menyipit, memperhatikan Jonan yang tampak mencari-cari seseorang.

"Nyari siapa sih Jo?" Tegur Karina.

"Hah? Enggak nyari siapa-siapa."

Karina tersenyum sambil menggeleng, kemudian mengarah pada suaminya. "Kamu mau ambil makanan sendiri atau aku yang ambilin?"

"Enggak usah, biar Mr. Hans sama Mr. Fey yang ambilin. Makanan itu harus terbukti aman sebelum kita makan."

"Oh." Karina baru ingat akan hal itu. Bergaul dengan banyak orang selama masa Paskah ini membuat Karina merasa memiliki kehidupan yang normal dan tidak dihantui oleh masa lalunya lagi.

"Mr. Hans, tolong ambilkan makanan," perintah Kent pada orang kepercayaannya itu. Tentu saja Mr. Hans langsung melaksanakan perintah Tuannya bersama dengan Mr. Fey.

Alison Zhou And The Beauty Easter | Series 2 Alison Zhou | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang