CHAPTER 23

92 15 0
                                    


Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian.

Happy Reading👸

***

Kalia melambaikan tangan pada keempat temannya yang sudah duduk manis di dalam mobil Convertible berwarna putih. Mobil mewah itu terparkir rapi di depan rumah keluarga Alganendra.

Sesuai dengan janji Iren beberapa hari yang lalu, sabtu ini mereka akan pergi jalan-jalan dan berbelanja. Untung saja hari ini Ayah Kalia tidak di rumah, jadi Kalia bisa pergi tanpa harus takut meminta izin lagi. Tapi bukan berarti Kalia kabur dari rumah. Kalia sudah izin pada Bundanya yang cantik dan baik hati, tentu saja Bundanya langsung memberikan izin sekaligus kartu kredit tanpa limit, agar Kalia dapat berbelanja sepuasnya.

"Sumpah ya... Tuan Putri dandan lama benget," keluh Iren yang sudah memegang kemudi.

"Iya dong, masa Tuan Putri mau jalan-jalan gayanya kayak gembel," balas Kalia sembari duduk dengan anggun di kursi sebelah Iren.

"Udahlah... jadi tujuan pertama kita mau ke mana nih?" Tanya Cika.

"Salon," kata Risa tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Kenapa harus ke salon?" Iren terlihat tidak mengerti. Padahal ia sudah memikirkan sebuah restoran yang dapat mereka kunjungi.

Risa menurunkan ponselnya, menghembuskan napas kasar seraya tersenyum. Mencoba menahan kesabarannya. Risa ingat bahwa teman-temannya ini terlalu sibuk belajar dan tak punya waktu untuk jalan-jalan, jadi Risa harus bersabar.

"Gini ya... kalau kita ke salon dulu, kita bisa memperbaiki penampilan kita menjadi lebih wow. Jadi kalau mau ke mana-mana lagi kita bisa lebih percaya diri soal penampilan. Gitu aja kok kalian enggak ngerti sih?"

"Bener tuh kata Risa. Jadi nanti kalau kita ketemu cogan, kita enggak kelihatan lusuh gitu," tambah Cika menyetujui usul Risa.

"Gimana kalau kita ke salon langganan nyokap gue? Di sana tuh bagus banget pelayanannya, dan gue yakin pasti banyak cogan yang kaya raya di dekat sana." Sila mulai memberi usulan.

"Di mana?" Tanya Cika terlihat sangat antusias. Apalagi mendengar kata cogan.

"Alison," jawab Sila.

"Hah?!" Kalia tampak terkejut. Tapi kemudian wajahnya langsung tersenyun senang. "Ayo Ren kita ke sana!"

♡●♡

Anak-anak Alison Zhou sedang berada di ruang tengah lantai tiga. Mereka sibuk dengan dunianya masing-masing. Anna sedang membaca buku Ensiklopedia Dinosaurus dan Binatang Purba yang Karina berikan tadi pagi. Ini adalah buku Ensiklopedia ke empat yang ia baca minggu ini. Anna terlihat sangat fokus, matanya bergerak mengikuti rentetan kalimat yang diuntai menjadi paragraf di buku. Sesekali Anna akan menegur Jonan yang tidak bisa berhenti bermain gitar dari tadi.

Sedangkan Arvin, ia sibuk memadukan warna pada kertas di hadapannya menggunakan krayon. Mulai dari warna biru yang ia urutkan sesuai dengan ketebalannya hingga warna hijau muda yang ia padukan dengan kuning. Awalnya warna-warna itu tampak sangat berantakan, tapi setelah Arvin menggosoknya dengan selembar tisu, terlihatlah langit biru dengan gradasi warna yang sangat indah dan juga pepohonan lebat di bawahnya.

"Eh, kalian enggak ada yang mau request lagu? Gēgē mau nyanyi, tapi enggak tahu mau nyanyi lagu apa."

Anna meletakan bukunya, tidak lupa menandai halaman terakhir yang ia baca. "Lagu BCB yang baru, bisa enggak?" Tanya Anna.

Alison Zhou And The Beauty Easter | Series 2 Alison Zhou | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang