CHAPTER 3

148 27 4
                                    

Playlist: My Everything - NCT U

***

Gerbang besar berwarna silver bertuliskan ALISON WORLD di atasnya itu selalu berhasil membuat Kalia takjub, belum lagi saat memasuki gerbang itu dan melihat bundaran Alison. Logo Alison Group terlihat sangat mewah dan berkelas, warna merah dan emas yang mendominasinya benar-benar mencirikan siapa mereka.

Alison World, sebuah kawasan bisnis pribadi milik Alison Group, tempat yang lebih tepat disebut kota kecil dengan fasilitas elit. Awalnya semua yang ada di sana merupakan fasilitas yang disediakan untuk para pegawai yang bekerja di perusahaan dan rumash sakit Alison, tetapi akhir-akhir ini mereka juga menerima kunjungan dari orang awam, tentu saja dengan biaya yang cukup menguras dompet, kecuali Alison Resident yang merupakan hunian khusus untuk para pegawai. Semakin tinggi jabatan, semakin mewah juga hunian yang akan didapatkan.

Mata Kalia menyapu seluruh bangunan bertingkat di sana, mulai dari hotel, pusat perbelanjaan, bengkel, cuci mobil dan motor, salon, restoran, bank, gedung olahraga dan yang paling membuat Kalia kagum adalah kantor pusat Alison Group beserta rumah sakit yang ada di depannya. Setidaknya itulah yang terlihat di jalan menuju Mansion, Kalia tidak yakin ada berapa banyak lagi fasilitas di jalan lain yang berada di perempatan tadi.

"Sebenarnya tempat ini seluas apa sih Pak Dimas?" Kalia refleks bertanya pada supir yang duduk di depannya.

Pak Dimas terkekeh pelan, "Saya rasa, lebih luas dariada yang Anda bayangkan saat ini Nona."

"Pak Dimas udah lama kerja di sini?" sebuah pertanyaan kembali terlontar dari bibir merah ranum Kalia yang dipolesi lip cream tipis.

"Kurang lebih sudah 10 tahun Nona, sejak pertama kali keluarga Alison Zhou pindah ke sini," jawabnya sambil tersenyum.

"Kalau gitu Pak Dimas tinggal di Alison Resident?" tebak Kalia.

"Ya, keluarga saya menempati salah satu hunian di Alison Resident, tapi saya lebih sering berada di paviliun yang ada di kompoleks Mansion karena harus selalu siap bila keluarga Alison Zhou memerlukan saya."

Kalia mengangguk takjub, ternyata ada paviliun juga di sini.

Tak terasa gerbang emas raksasa telah menyambut Kalia di depan sana. Gerbang tersebut terbuka dengan otomatis, sepertinya ada sensor khusus yang dapat mengenali mobil milik Alison Zhou. Karena seingat Kalia dan berdasarkan cerita dari orang-orang yang pernah berkunjung ke sini, mereka selalu mendapat pemeriksaan ketat oleh para petugas sebelum gerbang emas itu terbuka lebar.

Sesampainya di Mansion Alison Zhou, Kalia langsung disambut oleh Anna di depan pintu utama. Gadis cantik berambut lurus kecoklatan itu tersenyum manis sambil melambaikan tangannya ke arah Kalia. "Akhirnya sampai juga," ujarnya dengan senyum yang tak pudar dari wajahnya.

"Yuk masuk." Anna menarik Kalia ke dalam. Kalia yang terlihat canggung hanya bisa mengikutinya.

"I love your hair," ucap Anna lagi sembari memegang rambut panjang bergelombang milik Kalia. "So pretty. Sebenarnya Anna juga pengen rambut gelombang kayak gini, tapi kata Mama, rambut Anna udah cantik meskipun nggak bergelombang."

Tiba-tiba Anna menghentikan langkahnya. "Eh, kita belum sempat kenalan ya kemaren?"

Kalia tampak berpikir. "Kayaknya iya deh."

"Anna." Ia langsung mengulurkan tangannya pada Kalia.

"Kalia."

"Anna boleh panggil Kakak?" Tanya Anna memastikan. Dapat Kalia lihat ada suatu harapan di balik mata huzelnut-nya yang berkilau itu.

Alison Zhou And The Beauty Easter | Series 2 Alison Zhou | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang