CHAPTER 43

95 13 0
                                    


Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian.

Happy Reading👸

***

Di dalam Liturgi Gereja Katolik dikenal Trihari Suci, yakni Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Suci atau tiga hari suci Paskah. Trihari Suci diawali dengan misa petang pada Kamis Putih, memuncak pada perayaan Malam Paskah, dan berakhir pada ibadah Sore Minggu Paskah.

Malam ini adalah malam Kamis Putih. Kamis Putih merupakan perayaan untuk memperingati Perjamuan Malam Terakhir Yesus bersama kedua belas muridnya. Biasanya di akhir Misa malam Kamis Putih, akan ada perarakan Sakramen Mahakudus dan dilanjutkan dengan Tuguran, yaitu ibadat di depan Sakramen Mahakudus.

Dan malam ini juga, anak-anak OMK sepakat untuk bermalam di sekretariat OMK agar besok pagi bisa langsung mempersiapkan Ibadat jalan salib. Jika mereka pulang ke rumah malam ini, tidak ada jaminan besok pagi mereka akan datang tepat waktu, karena pasti ada di antara mereka yang sulit bangun pagi. Apalagi OMK mendapat jadwal antrian untuk Tuguran yang terakhir, jika banyak Umat yang mengikuti Tuguran, mungkin akan berakhir jam 12 malam.

Karena hal itulah, sekarang Jonan sedang berlutut di lantai sembari memohon pada Kent agar mau mengizinkannya menginap di sekretariat OMK malam ini.

"Pa, boleh ya..." ulang Jonan kesekian kalinya.

"Enggak," ucap Kent singkat dengan pandangan tak teralihkan dari buku di pangkuannya.

"Semua teman-teman Jonan nginap Pa, masa iya Jonan doang yang enggak."

Kent hanya diam.

"Kalau Jonan pulang, pasti besoknya enggak keburu buat ikut jalan salib."

"Kenapa bisa gitu?"

"Soalnya OMK di urutan terakhir."

"Kita bisa ikut Tuguran di awal, jadi besok Jonan enggak akan terlambat."

"Jo mau ikut yang terakhir."

"Enggak aman di sana Jo."

"Enggak ada yang mau ngebunuh Jo di gereja Pa!" Jonan meninggikan suaranya.

"Jonathan!" Kent menatap Jonan tajam. Ia tidak suka jika Jonan sudah berkata seperti itu.

"Pokoknya Jonan mau nginap di sana. Kalau Papa enggak bolehin Jonan nginap, Jonan enggak mau pergi ke gereja!" Ancam Jonan. Ia sudah berdiri, lututnya terasa sakit sekarang.

"Oh ya udah kalau gitu Jonan enggak usah ke gereja," ucap Kent santai.

"Papa..." wajah Jonan tampak putus asa.

"Loh, Jo kenapa belum siap-siap? Kita udah mau berangkat loh ini," ucap Karina yang baru saja ke luar dari kamar mandi.

"Mama, Jo boleh nginap di gereja ya." Jonan beralih pada Mamanya yang paling baik hati itu.

"Tadi Papa bilang apa pas Jo minta izin?" Tanya Karina sembari mengoleskan serum ke wajahnya.

"Kata Papa enggak boleh, tapi Jo pengen nginap di sana Ma," ujar Jonan dengan wajah memelas.

"Nurut aja apa kata Papa. Lagi pula di sana tuh banyak nyamuk Jo, dingin lagi."

"Mama..." Jonan sudah mulai merengek. Tingkahnya mirip anak kecil yang tidak dibelikan mainan oleh orang tuanya. Menunduk sambil memainkan jemarinya.

"Besok pagi Mama bangunin lebih awal, biar Jo enggak telat. Sekarang Jo siap-siap sana," ucap Karina lembut.

Jonan berdecak kesal, ia segera keluar dengan wajah cemberut, sesekali ia melirik ke arah Kent, berharap Papanya itu akan berubah pikiran. Tapi ternyata itu hanya harapan Jonan semata.

Alison Zhou And The Beauty Easter | Series 2 Alison Zhou | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang