CHAPTER 42

75 13 1
                                    


Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian.

Happy Reading👸

***

Setelah bertahun-tahun Karina terbaring sakit, akhirnya ia bisa menghabiskan masa-masa menjelang Paskah bersama keluarganya lagi. Meskipun Karina tidak begitu suka Paskah, namun saat melihat anak-anaknya yang terlihat antusias, Karina jadi ikut senang.

Seminggu sebelum Paskah adalah hari minggu Palma. Sebuah minggu khusus untuk memperingati Yesus yang memasuki kota Yerusalem dengan menunggangi keledai dan dielu-elukan dengan daun palma sepanjang jalan.

Dan saat ini, keluarga Alison Zhou sedang dalam perjalanan menuju gereja untuk mengikuti Misa Minggu Palma. Namun sayangnya, Kent tidak ada di sana bersama mereka. Itu karena Kent sedang ada pekerjaan di luar negeri.

Jadilah sekarang mereka hanya bisa mengobrol bersama kepala keluarga Alison Zhou itu lewat ponsel.

"Papa kapan pulang?" Tanya Anna yang duduk di samping Karina, sedangkan Jonan dan Arvin duduk di belakang.

"Rabu Papa udah pulang kok. Biar hari kamis nanti kita bisa ke gereja sama-sama."

"Pa, Papa udah baca Email yang Kak Zio kirim belum?" Kini Jonan sedikit memajukan badannya agar Kent dapat mendengar jelas suaranya.

"Proposal itu ya?"

"Iya yang itu. Kemarin mereka minta Jonan yang tanda tangan, tapi takutnya ada yang enggak sesuai. Jadi Jonan suruh Kak Zio untuk kirim ke Papa."

"Oh. Papa udah liat sekilas kemaren. Tunggu Papa pulang nanti. Kalau enggak ada Papa jangan tanda tangan apa pun ya Jo."

"Oke."

"Kent, kami udah sampai di parkiran gereja nih. Udah dulu ya, Happy Sunday," ujar Karina.

"Happy Sunday Papa."

"Bye. Happy Sunday."

Karina mematikan ponselnya. Dan bersiap untuk turun dari mobil bersama anak-anaknya begitu Mr. Fey membukakan pintu untuk mereka.

♡●♡

Mata dua orang gadis itu masih tertuju pada pemandangan tak biasa di depan mereka. Seorang wanita menawan dan elegan tengah berbincang dengan seorang Ibu serta gadis cantik di sampingnya.

"Dek, ayo ke sana, Bunda udah duluan tuh." Suara Zio membuyarkan fokus mereka.

"Sebentar." Hanya satu kata itu yang keluar dari bibir Kalia.

"Ya udah kalau gitu Abang sama Iren aja yang duluan. Ayo Ren." Zio menarik tangan Iren, tapi Iren tidak bergerak sedikit pun.

"Ren," geram Zio.

"Bentar Kei," kata Iren singkat. Pandangannya belum teralihkan.

"Lo berdua kenapa sih?" Zio mulai kesal pada dua orang itu.

"Ini tuh sesuatu yang enggak bisa dilewatkan Bang," jelas Kalia.

Kening Zio berkerut menatap kedua gadis itu. Ia benar-benar tidak mengerti dengan apa yang mereka katakan. Sampai akhirnya, tiga orang pria mulai menghampiri mereka.

"Eh, lo berdua liat?" Tanya Tian langsung sambil menahan tawa.

"Iya." Iren dan kalia nyaris berteriak untuk menjawab pertanyaan pria itu.

"Gue enggak nyangka anjir," timpal Daren yang masih tak habis pikir.

"Gila ya Andriel," mulai Evan sambil menggeleng pelan. "Cinta ditolak, Nyokapnya bertindak," lanjutnya yang langsung diikuti oleh tawa teman-temannya.

Alison Zhou And The Beauty Easter | Series 2 Alison Zhou | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang