CHAPTER 10

124 20 12
                                    

Playlist : We All Lie - Ha Jin🎶

***

Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian.

Happy Reading👸

***

Kent duduk di balkon kamarnya yang mengarah langsung pada kawasan Bisnis milik Alison Group. Sebuah lahan luas yang ia ubah menjadi kota kecil yang megah, lengkap dengan segala fasilitasnya. Lampu-lampu dari gedung bertingkat membuat pemandangan malam terlihat sangat indah dari lantai 4 Mansion Alison Zhou ini.

Tidak sia-sia ia mengeluarkan Triliunan uang untuk membangun kawasan elite itu, sekarang ia sudah mendapatkan berlipat ganda dari penghasilannya.

Tapi kadang ia bingung sendiri, harus ia apakan semua uangnya. Kent selalu menyumbangkan uangnya pada orang-orang yang membutuhkan, lalu membeli barang-barang mewah untuk anak-anaknya, tapi uang itu selalu bersisa. Jika orang kaya lainnya akan memanjakan istri mereka dengan kemewahan, sangat sulit bagi Kent untuk bisa melakukan hal itu. Karena Karina tidak pernah suka dibelikan barang-barang mewah oleh suaminya. Dengan alasan, ia juga punya uang untuk membeli barang-barangnya sendiri.

"Hai Kent."

Panjang umur. Baru saja Kent memikirkannya, Karina sudah datang menghampirinya dengan membawa secangkir kopi.

"Aku selalu ngerasa diselingkuhin setiap kali kamu sama anak-anak," ungkap Kent.

Karina Tertawa mendengar hal itu. "Nih minum dulu biar rasa cemburunya hilang," ujarnya sambil menyodorkan cangkir kopi itu pada Kent.

"Kalau belum hilang juga gimana?"

"Pasti hilang kok. Kan aku buatnya pakai 50% rasa sayang yang ditambah 50% bubuk cinta."

Kent langsung memegangi dadanya sendiri, ia tampak terkejut. Sudah lama ia tidak mendengar Karina mengatakan hal seperti itu.

"Bisa keracunan aku habis minum ini," ucapnya kemudian, sambil meraih cangkir itu.

"Ya enggak papa dong, racunnya kan bukan dari merkuri tapi dari..."

"Hati," sambung Kent.

"Kok kamu tahu sih Kent?"

"Tahu dong. Kita kan sehati."

Karina langsung tertawa, kemudian menyandarkan kepalanya di pundak Kent. "Gimana hari ini?" Tanya Karina. Pertanyaan yang selalu ia tanyakan setiap malam pada suami dan anak-anaknya.

Tangan Kent merangkul tubuh istrinya agar lebih dekat dengannya. "Tadi Jonan ikut meeting di kantor. Dia keren banget. Pas dia mulai presentasi, semua orang di sana enggak bisa melepas pandangannya dari Jonan. Mereka juga bingung, kenapa anak umur 16 tahun udah punya pemikiran sedewasa itu. Semua orang kagum sama Jonan. Kayaknya aku bisa pensiun lebih cepat."

"Memangnya kalau pensiun, kamu mau ngapain?" Tanya Karina lagi.

"Ya ngabisin waktu berdua sama kamu. Jalan-jalan, belanja, piknik, atau apa pun, yang penting sama kamu," jawab Kent santai.

Mata Karina berbinar, sebuah ide tiba-tiba muncul di otaknya. "Gimana kalau kita pindah ke AZ Island? Pasti seru banget tinggal di sana. Jauh dari kota, setiap sore lihat sunset di pinggir pantai, terus bisa berkebun juga di sana, kita bisa mandi di air terjun. Wah... jadi enggak sabar!"

"Oke. Setelah aku berhenti jadi CEO, kita langsung pindah ke sana. Tinggal berdua dan--."

"Wait! Kalau kita berdua pindah ke sana, anak-anak gimana? Kita enggak mungkin tinggalin mereka kan?" Karina baru ingat akan hal itu. Anak-anak mereka masih sangat muda untuk tinggal sendirian.

Alison Zhou And The Beauty Easter | Series 2 Alison Zhou | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang