CHAPTER 27

79 15 7
                                    


Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ke teman-teman kalian.

Happy Reading👸

***

Parkiran Gereja tampak dipenuhi anak-anak muda. Sore ini memang jadwal latihan koor OMK untuk tugas Misa kedua malam Paskah nanti. Sembari menunggu yang lainnya datang, anak-anak biasanya akan duduk di taman atau kursi yang tersedia dekat parkiran.

"Ra, pulang nanti mau makan dulu enggak?" Andriel tampak sibuk memainkan rambut seorang gadis cantik yang duduk di sebelahnya. Siapa lagi jika bukan Aura. Gadis yang baru saja menolaknya minggu lalu. Tapi tampaknya Andriel masih belum menyerah.

"Enggak bisa deh kayaknya Iel, Bokap gue sore ini pulang. Nanti juga gue baliknya sama Kak Ega aja deh, takut gue." Aura berusaha bersikap jujur pada pria di sampingnya itu, ia tidak ingin Andriel berbuat nekat.

"Kan udah gue bilang Ra, gue bisa minta izin langsung sama Bokap lo."

"Jangan. Lo enggak tahu gimana Bokap gue," tolak Aura.

"Lo aja enggak pernah kasih gue izin buat ketemu Bokap lo, gimana bisa gue tahu gimana Bokap lo?" Nada bicara Andriel terdengar sangat santai, tapi entah kenapa Aura bisa mendengar kekesalan di balik untaian kalimat itu.

"Iel, gue tuh sering bilang sama lo, Bokap gue galak. Kenapa sih lo enggak ngerti juga?!"

"Gue bisa Beb, gue bisa yakinin Bokap lo soal perasaan gue ke lo, asal lo mau kasih gue kesempatan aja."

"Iel..."

"Sumpah ya, lo berdua kenapa sih?! Kalau mau membahas prahara rumah tangga kalian, jangan dekat-dekat gue. Ikut pusing juga nih gue," kesal Ega sambil menggeleng pelan.

"Kenapa nggak lo aja Kak yang pergi dari sini," sewot Andriel.

"Heh gue yang duluan duduk sini, lo berdua lah yang per--" ucapan Ega terhenti saat melihat dua orang pria yang baru saja keluar dari mobil Alphard. Lebih tepatnya pada pria berkacamata yang berjalan berdampingan dengan Tuan Muda Alison Zhou.

"Raf, Itu Zio kan?"

Pertanyaan Henry seolah mewakili ekspresi Ega saat ini.

"Gila," umpat Rafa yang kini sudah berdiri dari duduknya. Ia membenarkan letak kacamatanya agar dapat melihat wajah Pria, yang juga memakai kacamata itu dengan jelas. "Beneran Zio cuy," ucapnya kemudian.

"Yang sama Jonan tuh siapa Iel?" Tanya Aura penasaran. Apalagi setelah melihat ekspresi Ega, Henry dan Rafa.

"Nggak tahu, gue juga baru liat tu orang hari ini."

Andriel menepuk pundak Ega. "Kak, emangnya dia siapa?" Sepertinya Andriel sama penasarannya dengan Aura.

"Kalian nggak tahu dia?" Tanya Ega.

"Enggak tahu. Memangnya dia siapa?"

"Gue nggak tahu pasti sih sebenarnya. Tapi kalau dia memang cowok yang sering diceritain orang-orang itu, berarti itu Zio si Legenda Prabangkara."

"Hah?" Andriel dan Aura terlihat tidak puas dengan jawaban Ega.

"Legenda Prabangkara gimana?" Andriel kembali bertanya.

"Jadi Zio itu dulunya anak SMA Prabangkara. Dia itu semacam Pangerannya SMA Prabangkara gitu, most wanted," jelas Ega seadanya. Itu pun belum tentu kebenarannya. Karena selama ini Ega hanya pernah beberapa kali berpapasan dengan Zio dan tidak begitu mengenalnya. Tapi dulu saat SMA, nama Zio sering dibicarakan di sekolahnya. Apalagi oleh para wanita.

Alison Zhou And The Beauty Easter | Series 2 Alison Zhou | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang