🍁19| actually?

5.6K 484 5
                                    

Hai! Maaf baru update!
Sorry klo critanya gajelas🙏🏻
Happy reading💗
.
.
.
🍁🍁🍁

Jam istirahat kali ini, siswa-siswi SMA Manggala berkumpul di aula. Karena sebuah pengumuman yang memerintah kan kita semua berkumpul. Semua orang menghadap kearah panggung kecil yang ada di aula dengan layar besar. Biasanya aula dijadikan tempat rapat atau pentas seni.

Seorang guru menyuruh mereka menunggu sebentar lagi, entah karena apa.

Oh ya, pagi tadi dua pemeran utama kita kembali sekolah setelah 3 hari libur. Mereka membuat para murid heboh. Apalagi Chika yang memakai perban di kepalanya. Banyak orang mengasihani nya. Dan, Chika terlihat senang dengan wajah dan bisik-bisik murid yang mengasihani nya.  Bodoh.

Bukan kah kasihan adalah sesuatu yang merendahkan. Berarti, dia senang di rendahkan?

Kenapa aku berpikir seperti itu? Karena rasa kasihan bukanlah rasa welas asih. Perbedaan diantara mereka adalah welas asih melibatkan komitmen besar untuk membantu secara nyata, sedangkan belas kasih tidak. Rasa kasihan lebih seperti penonton.

Seorang pria paruh baya dengan jas hitam menaiki panggung aula membuat para murid heboh. Kepala sekolah. Mereka terheran-heran mengapa kepala sekolah SMA ini datang dan mengumpulkan mereka di aula.  Sebenarnya apa yang terjadi?

“selamat siang anak-anak!” sapaan kepala sekolah terdengar.

“siang pak!”

“mungkin acara ini terlalu tiba-tiba dan akan menghabiskan waktu istirahat kalian!” ucap kepala sekolah, para murid terdiam mendengarkan nya dengan raut bingung

“tidak usah berlama-lama! Kita langsung saja!”

“Ratu Samadewi, silahkan naik!!” panggilan lantang kepala sekolah semakin membuat heboh. Para murid mulai menyangka-nyangka apa yang terjadi pada Ratu.

Ratu berdiri di atas panggung dengan wajah datar. Kepala sekolah menoleh kearah Ratu dengan mengangguk kecil. Ratu membalas dengan senyum kecil.

“DIAM!”

semua murid yang awalnya heboh seketika diam karena suara perintah dari kepala sekolah.

Sebuah layar yang terletak didepan panggung tiba-tiba menyala. Semua orang terkesiap dengan video yang berputar di layar. Hening dengan raut wajah tak percaya.

“jauhin ellio”

“sekarang Ellio udah jadi milik gua! Dan gak ada yang boleh deketin dia, apalagi Lo! Jadi, kalo Lo mencoba deketin dia lagi, ibu Lo yang bakal jadi tumbal!”

Terkejut dan sangat tak percaya. Semua orang mendengarkan suara lantang itu. Video itu terus berputar.

papa Lo makin sayang dan cinta banget sama gua! Dia ngasih gue apapun yang gue mau!

sekarang papa lo jadi milik gua! Lo dan wanita paruh baya itu ditelantarkan! Papa lo lebih milih gua dari pada kalian! Ibu lo sih ga becus jaga suami!

jalang!

Suara Ratu terdengar, semakin membuat suasana mencekam.

Dividoe itu, Chika menampar Ratu terus- menerus. Menjambak Ratu dengan kasar. Lalu, seorang siswi datang mendorong Chika. Itu Seina.

Mata semua orang yang melihat video itu terbelalak saat melihat Chika yang melepas beberapa kancing seragam nya, menampar pipinya sendiri dengan keras, menjambak rambut nya keras, dan membenturkan kepalanya ketembok. GILA!

Video berakhir dengan suara dobrakan pintu. Semua orang heboh tak percaya. Ratu menatap Chika di pojok dengan Ellio disebelah nya. Chika berkeringat dingin dan mengepalkan tangannya. Kakinya terlihat bergetar.

Rekayasa | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang