🍁30| Kembali

4.3K 312 3
                                    

Happy reading 💗
🍁🍁🍁

Aku terduduk di kasur dengan lemas. Setelah terbangun dari pingsanku kemarin malam. Dalam kegelapan itu, kepingan-kepingan ingatan masuk seperti kaset rusak.

Ingatanku kembali.

Semua yang nenek Amy katakan adalah sebuah kebenaran. Aku, Hattori Seina Amaya. Bukan Sena Ayumi.

Sebenarnya, terlalu susah menerima kebenaran ini. Karena aku menginginkan dunia Sena Ayumi.

Jiwa ku terlalu larut dalam karakter ilusi yang ku buat dalam dunia khayalan ku.

Mataku memejam, pusing masih menyerang kepalaku. Ku buka kembali mataku, beralih menatap jam yang sudah menunjukkan pukul 05.00 .

"aku harus terima kebenaran ini." monolog ku dengan tegas. Mau tidak mau, aku harus menerimanya. Sekuat apapun hati ini mengelak, kenyataannya memang seperti ini.

Aku menarik nafas dalam-dalam, lalu perlahan aku menghembuskan nya. Setelah merasa lega, aku tersenyum tipis.

"aku menerima semua ini." ucapku dengan yakin.

Setelah lega atas semua perasaanku, aku beranjak. Melangkah ke kamar mandi, bersiap untuk kesekolah.




🍁🍁🍁






Aku tatap punggung tegap itu, dengan senyum tipis aku melangkah mendekat kearah nya. Berdiri di sampingnya, menatap langit biru cerah dari rooftop.

Aku meliriknya, "ingatanku sudah pulih." Ia menoleh menatap ku, aku juga ikut menatapnya.

Mata coklat madu ku bersitatap dengan mata hitam pekatnya. "lo ingat gua?" tanya nya memastikan. Aku mengangguk cepat.

"Maaf ya, pernah lupain kamu" ucapku tiba-tiba, entah ini hanya refleks atau apa, sebenarnya aku tidak berniat mengucapkan kalimat ini. Tapi, mulutku tanpa sadar mengucapkan nya tiba-tiba.

"it's okay"

"gua senang-"

"hm?"

Senyum tipisnya terbit dengan indah, aku termangu menatap nya. Senyum tipis saja sudah seindah ini, bagaimana jika ia tersenyum dengan lebar. Akan seindah apa ciptaan Tuhan didepan ku ini.

"-lo ingat gua lagi." lanjutnya.

Tatapan teduhnya, mendesirkan hatiku. Tatapan teduh yang selalu aku dapatkan dulu. Dan, sekarang tatapan itu kembali ia layangkan padaku.

Dia, Alleo. Sahabat ku saat dijepang. Dia yang aku ceritakan dalam buku itu. Dia, teman ku satu-satunya saat dijepang. Yang selalu menemani ku setiap saat. Hingga beranjak smp, kami masih bersama.

Ketika SMA, Alleo harus meninggalkan Jepang dan tentunya meninggalkan aku juga. Namun, kecelakaan yang merenggut ingatanku, membuatku kembali ke Indonesia tanpa mengingat siapapun.

Hal yang aku syukuri adalah, kembali mengingat ingatanku. Walau, aku sempat tidak menerima kebenarannya.






Rekayasa | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang