🍁5| pembullyan

11.2K 856 12
                                    

Hallo! baca smpai habis ya!bintangnya jangan lupa😍
Happy reading ❣️

🍁🍁🍁

Ini pertama kali nya, aku berada di kantin bersama seseorang yang sering kali disebut dengan teman. Aneh, tapi nyata. Didepanku, Ayuna. Teman pertama untukku, didunia dulu maupun dunia ini.

"Seina!" panggilan itu membuyarkan lamunanku.

"apa?"

"lo kok ngelamun? ngelamunin apa?" tanya Ayuna.

"Gapapa," jawabku singkat.

"aku ketoilet dulu" ijinku, biasa kebelet.

"mau dianter ga?" tanya Ayuna, aku menggeleng. Beranjak dari duduk menuju toilet.

Setelah dari toilet, aku melangkah santai dengan memerhatikan setiap sudut yang ku lewati. Sebelum menuju toilet harus melewati gudang dulu. Didekat gudang terdapat taman belakang sekolah yang sering aku kunjungi. Langkahku hampir melewati gudang.

Brakk

Aku terhenti. Suara gebrakan terdengar dari gudang. Karena rasa penasaran yang menguak, aku mengintip dari pintu gudang yang terbuka sedikit. Mataku terbelalak. Ratu dan Chika.

Ratu mendorong Chika, hingga terjatuh.

Plakk

"udah gua peringatin berapa kali untuk jauh-jauh dari Ellio!!" murka Ratu, ia menjambak rambut Chika.

Plakk

"Lo udah permaluin gua saat dikantin!! PUAS LO?!!" teriakan murka Ratu terdengar menggema.

Plakk

"CHIKA HARUS BERAPA KALI GUA PERINGATIN SAMA LO, HAH?!! JAUHIN ELLIO!! dia cuma milik gua dan akan selamanya begitu!" Ratu berteriak dan menekankan setiap katanya, Ratu terus menjambak rambut pendek Chika. Chika menangis sejadi-jadinya. Pasti sangat sakit.

Ratu mencekram dagu Chika, menatapnya dengan mata merah yang menusuk tajam. "Gua ... gua benci Lo Chika!! GUA BENCI LO!!" Ratu menghempas dagu Chika kasar. Tangan Ratu terlihat bergetar hebat.

"Lo ... lo tau kan gua siapa?"

"Gua, Ratu Samadewi. Gua gak akan biarin siapapun ngusik kehidupan gua," ucap Ratu penuh penekanan dengan nafas bergemuruh.

"Sebelum lo ngehancurin gua, gua bisa buat lo terlebih dahulu hancur!" ancam Ratu, Chika semakin menangis dan menunduk. Sungguh, saat ini Ratu sangat menyeramkan.

Ratu menyeret tubuh Chika menuju pintu keluar, dengan gerakan secepat kilat aku mencari tempat persembunyian, diantara semak-semak di taman belakang.

Brakk

Ratu menghempas tubuh Chika dengan kasar, membiarkan ringisan kesakitan keluar dari mulut Chika.

"Lo harusnya tau diri, lo itu bukan siapa-siapa disini, derajat lo gak lebih dari sampah!" tekan Ratu, ia mendekat kan diri kearah Chika. Membisikkan sesuatu yang membuat Chika seketika menunduk dengan dalam dan mengepalkan tangannya.

"ini peringatan terakhir, kalau lo melanggar,  gua akan ungkap kebenarannya nanti dengan apapun konsekuensinya." Tatapan mengunus tajam itu ia layangkan pada Chika yang menunduk dalam.

krek

mata ku membola saat tak sengaja menginjak ranting hingga menimbulkan suara yang cukup keras. Ratu terlihat memandang sekitar.

Derap langkah terdengar mendekat, membuat jantungku berdegup 2x lipat dari biasanya. Pertama kalinya aku bisa sepanik ini!!

"si-siapa?" suara bergetar Ratu terdengar.

Rekayasa | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang