🍁6| terlibat

9.4K 785 17
                                    

🍁🍁🍁

Tubuhku mematung, detak jantungku berdetak tak karuan. Ini bagai mimpi buruk.

"MAJU!!" teriak Ellio lantang. Sekitar hening. Pikiranku berkecamuk.

"SEINA, MAJU!" Bentakan terdengar. Aku masih terdiam mencerna semua ini.

Mataku terbelalak saat tangan seseorang menyeretku dengan kasar, hingga membuatku berdiri ditengah kerumunan dengan pemeran-pemeran tersebut dan berhadapan langsung dengan Ellio. Banyak bisikan yang masuk dalam indra pendengaran.

“ini orangnya!” seru Ratu dengan senyum manis dengan arti yang mematikan.

"Jadi, lo Seina Amaya?!” tanyanya penuh penekanan. Ellio menatapku tajam dari ujung rambut hingga kaki. Dia masih bertanya nama ku? bukan kah kita pernah sekelompok. Apa secepat itu dia lupa? Oh ya, aku kan figuran.

"Lo yang bully Chika?!"  bukan, bukan aku yang bully dia!! Chika tolong jelaskan semuanya, kenapa kamu hanya menangis!! Batinku berteriak.

"JAWAB GUA!!" bentak Ellio, tapi aku tetap memilih bungkam.

Plak

Wajahku tertoleh kesamping, pipiku memanas. Seumur-umur aku tidak pernah di tampar. Dan, sekarang dia yang bukan siapa-siapa ku menampar seenaknya. Aku membalas menatapnya tajam.

Plak

Reflek, aku membalasnya dengan tamparan yang sangat kuat, hingga menimbulkan suara tamparan nyaring. Banyak orang berteriak terkejut. Tak percaya atas apa yang aku lakukan.

"berani banget lo sama gua!" suaranya merendah. Mata elang itu menusuk tajam, membuat siapapun tak berani menatapnya. Tapi tidak dengan aku.

"Emang kamu siapa, Ellio?" tanyaku lantang, membuat keadaan semakin hening.

“Kenapa aku harus takut sama kamu?!” gertak ku dengan suara keras, aku pastikan suaraku menggelegar dipenjuru koridor.

"Kamu tau?! Kamu cuma cowo berengsek yang nuduh orang tanpa bukti jelas!" suaraku dingin, ucapan ku membuat suasana menjadi hening. Bukti tak jelas? Yah, karena video yang Ratu berikan itu hanya menampilkan kejadian secuil, tidak ada kejadian aku membully Chika. Walaupun di video itu aku terlihat berdiri dihadapan Chika dan berlalu meninggalkannya. Tapi, kejadian sebenarnya bukan seperti itu.

"buktinya udah jelas!! Ga usah ngelak!!" Seru Ellio tajam.

"Apa ada bukti, kalo aku benar-benar bully dia?! secara kebetulan aku cuma lewat ditaman dan aku ngehampiri dia yang duduk mengenaskan disana!!" Ucapku membuat semua bungkam. Ada benarnya juga, tapi banyak yang tak setuju. Mereka bilang, bisa saja dia hanya beralasan.

Aku beralih menatap Chika tajam. "Chika, coba jelaskan!"

Chika terlihat mengeratkan tangannya pada jaket teman Ellio. Lihat, dia bungkam.

"sebelum nuduh orang, cari tahu dulu kebenarannya!" Sarkasku.

"Gak ada yang kebetulan, i-tu udah jelas lo yang bully Chika!!" sahut Ratu, tangannya bergetar gugup. Aku tersenyum miring.

"pelakunya malah nuduh orang lain. Hebat!"

"l-lo nuduh gua!!" seru Ratu tak terima.

Rekayasa | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang