-happy Reading-
⚠️VOTE TERLEBIH DAHULU⚠️
-terimakasi-
•
•
•
🍁🍁🍁Matahari semakin terasa panas, namun kali ini adalah pelajaran olahraga. Aku, Ayuna dan Keynika berjalan beriringan ke pohon dekat lapangan basket. Materi hari ini adalah basket. Seperti nya dari dulu, materi olahraga tidak jauh-jauh dari sepakbola atau basket, dan jangan lupakan materi yang menyangkut bola.
Kali ini rasanya, malesss banget untuk olahraga. Yah biasalah, aku kan termasuk spesies rempo (remaja jompo).
“sei, kok lo lesu banget si?” tanya Ayuna dengan menatap wajah ku.
“males” jawabku lesu.
Ayuna geleng-geleng kepala menatapku, “ck ck, emang definisi rempo sebenarnya!”
“eh ayo kesitu, semua udah pada kumpul tuh!” sahut Keynika menunjuk perkumpulan murid kelas 11 IPA 1 yang berkumpul ditengah lapangan. Sedangkan kita masih ngadem di bawah pohon dekat lapangan. Lebih tepatnya aku dan Ayuna sih.
“gua duluan!” Keynika berlari ketengah lapangan untuk berkumpul dengan anak kelas lainnya.
Aku dan Ayuna beranjak dari duduk, “lo gak risih sei, rambutnya di gerai gitu? Gua yang liat aja risih” ucap Ayuna melihat ku risih, tepatnya pada rambutku yang tergerai.
“aku lupa bawa karet rambut, buru-buru tadi” jawabku, sebenarnya sih sangat risih. Apalagi kali ini olahraga, yang pasti akan berkeringat.
Ayuna terlihat mengambil sesuatu di saku celana olahraga nya, “nih kebetulan gua bawa dua karet!” ia menyodorkan karet rambut padaku, dengan senang hati aku menerimanya.
“thank you!” aku segera mengikat rambutku. Lalu kami berjalan menuju tengah lapangan untuk berkumpul dengan yang lainnya juga.
Untungnya, pak Rio — guru olahraga, belum sampai dilapangan. Jadinya, tidak perlu menghadapi hukuman lari karena telat berkumpul dilapangan.
“Ayo, ayo, baris yang rapi!!” umur panjang, baru saja diomongkan sudah datang.
Semua murid kelas ini berbaris dengan rapi sesuai perintah pak Rio. “Selamat pagi anak-anak!!”
“Siang pak!!” pak Rio terkekeh pelan atas jawaban dari murid kelas 11 IPA 1 ini.
“oke-oke! Jadi, sebelum kita masuk ke materi basket, seperti biasa kita pemanasan terlebih dahulu ya!!” ucap pak Rio, yang di iyakan oleh para murid.
Pak Rio memimpin pemanasan kali ini, biasanya sih ia menyuruh sang ketua kelas. Namun kali ini, entah kemasukan apa tumben-tumbenan mimpin pemanasan.
“Setelah pemanasan kali ini, kita akan masuk ke materi basket lagi ya!!” pak Rio menjelaskan beberapa teknik dalam permainan bola basket.
“Alleo sini!” panggil pak Rio pada Alleo. Alleo maju kedepan.
“nah, kali ini Alleo yang akan mempraktekkan cara bermain basket” ucapan pak Rio ini membuat para siswi-siswi bersorak kesenangan.
“Coba pegang bolanya, Alleo” titah pak Rio, Alleo memegang bola basket tersebut. “perhatikan anak-anak, begini cara yang benar memegang bola basket” jelas pak Rio menunjuk Alleo.
![](https://img.wattpad.com/cover/301748335-288-k313674.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rekayasa | END
Novela JuvenilSetiap pemeran memiliki masalahnya sendiri. Pratagonis, antagonis, maupun figuran. - "Semua telah di rekayasa oleh takdir dan Tuhan dengan sangat baik." #1nd transmigration story *** high rank : #2 [Tidak nyata] 12/3/22 #4 [Bertemu] 22/3/22 #2 [Sek...