🍁20|what's this?

5.6K 413 0
                                    

Happy reading 💗
Chapter gajelas.
Tpi vote y! Vote!
Vote chapter sebelumnya juga ya!💗
.
.
.
🍁🍁🍁

Apa yang salah dengan mencintai? jawaban nya, tidak ada.

Apakah Ratu salah mencintai Ellio? Apakah Chika juga salah mencintai Ellio? Jadi siapa yang salah?
Tidak ada yang salah dalam mencintai, yang salah adalah apa yang merubah cinta itu dan kesalahan mereka yang menyikapi nya.

Beberapa orang mencintai seseorang sampai memperjuangkan nya setengah mati, tidak peduli dengan apapun caranya bahkan jika perlu menyakiti orang lain. Ini sudah menjadi sebuah obsesi.

Seperti mereka, Ratu tidak peduli jika harus menyakiti orang lain demi mendapatkan Ellio kembali. Dan, begitu pun juga Chika. Chika akan melakukan segala cara untuk memiliki Ellio. Apakah pantas di sebut cinta?

Dan, Ellio? Apakah ia salah? Entahlah, Ellio tidak terlihat jelas. Ia masih abu-abu. Entah siapa yang ia cintai. Dari sudut pandang orang-orang, sudah pasti mereka beranggapan Ellio mencintai Chika.

Tapi, jika diperhatikan lebih dalam. Dari matanya tidak ada pancaran cinta untuk Chika. Semua tentang Ellio masih terlihat abu-abu.

Dua hari setelah kejadian di aula. Semua mulai berubah.

Tidak ada lagi suara tangisan Chika saat di bully Ratu lalu ditolong oleh Ellio. Tidak ada Ratu dan Ellio yang selalu bertengkar. Tidak ada drama memuakkan lagi. Ratu yang cuek dan tidak memperdulikan sekitar. Ellio yang semakin hari semakin tidak ada ekspresi. Chika? ia di keluarkan. SMA Manggala tidak menerima siswi yang bekerja sebagai pemuas nafsu, apapun alasannya.

Masalah Ratu, Chika, dan Ellio sepertinya sudah selesai. Pada akhirnya mereka kembali menjadi asing. Ratu yang berakhir tidak peduli dan menjalani hidup barunya. Ellio yang entah berakhir biasa saja atau berakhir dalam sebuah penyesalan dan rasa bersalah. Dan, Chika yang mungkin berakhir sama seperti Ellio.

Cerita mereka berakhir dengan begitu. Entah happy ending atau sad ending. Akhir cerita yang sangat terasa aneh.

Melangkah memasuki kelas, tidak ada yang peduli lagi tentang mantan pengganti antagonis. Aku duduk di bangku ku. Masih di tempat yang sama. Bangku pojok dekat jendela. Oh ya, aku dan Alleo lulus di tahap kedua olimpiade. Dan, kemarin olimpiade tahap kedua dilaksanakan. Saat ini hanya menunggu hasil lulus ketahap selanjutnya.

"Pagi seina!" sapa Ayuna yang berbalik menghadap aku. Dua hari lalu, Ayuna dan Keynika meminta maaf padaku karena tak mempercayai aku dan tidak mendengar penjelasan dari ku. Aku memaafkan nya. Kenapa? ada sebuah alasan yang masih menjadi rahasia. Bukan berarti aku melupakan kejadian mereka yang menyalahkan ku. Tidak, tidak akan pernah. Aku akan selalu mengingat nya.

"hm"

"nanti ke kantin bareng yuk!" ajak Ayuna.

"gak bisa" tolak ku.

"kenapa?"

"ada urusan"

"urusan apa?"

"gak usah kepo!" seruku. Helaan nafas Ayuna terdengar. "Yaudah deh! kita bisa kekantin lain kali!" Ayuna berbalik menghadap depan.

Jika saja Cakra tidak mengechat ku, mengajak ku bertemu di taman belakang. Aku bisa menerima ajakan Ayuna. Ya, tapi Cakraka memaksa aku datang bertemu dia.

Rekayasa | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang