🍁32| statement

3.6K 260 2
                                    

Happy reading❣️
🍁🍁🍁

Siang ini, aku membereskan kamarku. Rumah ini sekarang sepi, karena ayah yang harus kembali kejepang mendadak. Ia harus mengurusi perusahaan nya disana.

Sebenarnya, ayah mengajak aku dan nenek Amy untuk kembali ke Jepang. Namun, aku menolak. Karena sebentar lagi ujian kenaikan kelas dan aku akan naik kelas 12. Sangat nanggung harus meninggalkan 1 tahun terakhir di SMA. Aku memutuskan untuk kembali ke Jepang setelah lulus SMA nanti.

Setelah membersihkan kamar, aku merebahkan diri ke kasur. Memejamkan mata berencana tidur siang.

Ting!

Suara notifikasi menganggu tidurku, dengan cepat aku mengambil ponsel di atas nakas. Membuka notifikasi tersebut.

Alleo
gw di dpn rmh lo

Satu pesan itu, berhasil membuat tubuhku beranjak. Aku melihat pantulan diriku di kaca, kaos hitam dan celana pendek sepaha. Sudahlah, tidak usah pedulikan tampilan ini. Aku segera keluar kamar, membuka gerbang rumah. Terlihatlah Alleo yang menyender di motor sport nya.

“ngapain kesini?” tanya ku.

“jemput lo” jawabnya singkat.

Aku mengerutkan kening, “mau kemana?”

“jalan” apakah ia tidak ada ekspresi lagi selain wajah datar yang menyebalkan nya itu, untung saja teman.

“siang-siang gini kamu ngajak jalan? Kamu bercanda, Al?” ujarku tak habis pikir.

“gua serius” aku berdecak kesal dengan ucapannya.

“temenin gua, beli kado buat sepupu” ucap Alleo, lagi.

Aku menghela nafas panjang, mau nolak tapi tak enak. “yaudah, aku ganti baju dulu!” final ku menerima ajakannya.

“ayo masuk, tunggu didalam!” aku melangkah masuk ke rumah diikuti Alleo dibelakang.

Nenek Amy yang baru keluar dari kamarnya menatap kami berdua. “assalamualaikum, nek” Alleo dengan sopan memberi salam dan menyalami tangan nenek.

“waalaikumsalam, apa kabar kamu Alleo?” balas nenek Amy.

“alhamdulillah baik, nek” jawab Alleo, liat dia bisa tersenyum tipis begitu pada nenek dan berbicara dengan ramah. Tapi padaku, cuek dan kayak tembok.

“aku ganti baju dulu!” pamit ku meninggalkan nenek Amy dan Alleo di ruang tamu.

Dengan cepat, aku mengganti pakaian ku dengan kaos hitam lengan panjang dan celana jeans panjang. Aku ikat rambut panjangku, karena cuaca hari ini sangat panas. Setelah selesai bersiap, aku melangkah ke ruang tamu. Melihat Alleo dan nenek Amy yang asik mengobrol dengan akrab.

“ayo!” seru ku.

“nek, aku pergi sebentar dulu ya!” ucapku menyalami tangan nenek Amy. Alleo juga ikut menyalami tangan nenek.

“ijin, bawa seina ya nek” ijin Alleo sopan.

“iya, hati-hati” balas nenek Amy.

Rekayasa | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang