🍁34|Apalagi ini?

2.8K 238 4
                                    

Happy reading ❣️

🍁🍁🍁

“mama...?” gumamku pelan.

“maksud lo apa?” sahut Cakra dengan bingung, sepertinya dia mendengar gumaman ku.

“Dia— mama aku, cakra” ucapku menatap wanita disamping papa Cakra. Ini jelas, sangat. Itu benar-benar mamaku. Ingatanku sudah pulih dan aku tau bagaimana rupa mama. Jadi, tidak mungkin aku salah.

“Seina, gak usah bercanda! Candaan lo gak lucu!” seru Cakra tajam. Aku beralih menatapnya, dahiku menyernyit bingung.

“aku gak bercanda, Cakra. Dia mama aku” ujarku serius, tidak ada nada atau raut bercanda dariku. Mengapa ia beranggapan aku bercanda. Cakra terlihat tidak percaya.

“ulangi ucapan lo!” pinta Cakra, aku masih bingung dengan keadaan ini. Sekitar hening, suasana seakan mencengkam.

Dengan rasa bingung, aku mengulangi ucapan ku, “Dia mama aku.”

Cakra menggeleng tak percaya, matanya memerah, “wanita itu nyokap lo?” tanya nya masih tak percaya.

“iya, Cakra” jawabku, kekehan sumbang terdengar jelas memenuhi ruangan yang senyap ini.

Aku masih tidak mengerti dengan keadaan, mami Nami terlihat menangis dengan raut tidak percaya nya. Ada apa sebenarnya?

“Jadi, lo anak wanita jalang itu?!!” teriaknya, menunjuk wanita disamping papanya yang tak lain adalah mamaku.

wanita jalang’? Apa maksudnya? Apa mama melakukan sebuah kesalahan pada keluarga Cakraka?

“Gua suka sama anak dari wanita perebut papa gua?”racau Cakra pelan, ucapan nya terdengar agak samar ditelinga.

Wanita perebut? Aku tidak salah dengarkan? Mungkinkah mama melakukan nya?

Cakra menatapku tajam dengan mata memerah yang menunjukkan betapa besar emosi yang ia tahan. “Liat wanita itu, sei!! Liat wanita yang lo bilang adalah nyokap lo!!Liat!!” Cakra menunjuk mama dengan emosi memuncak.

“nyokap lo itu... udah ngehancurin hidup mami gua!! Dia udah ngerebut papa gua!! Dia udah ngehancurin kebahagiaan keluarga gua!! Semua hancur... GARA-GARA DIA!!” teriak Cakra penuh amarah, tetesan air mata tak bisa ia tahan.

Bagai disambar petir siang bolong, aku menatap tak percaya Cakra, fakta apalagi ini?

Mamaku menjadi selingkuhan papa Cakra? Fakta menyedihkan yang tak bisa aku tampik. Bagaimana bisa mama sejahat ini? Aku tidak pernah menyangka, wanita yang melahirkan ku bisa melakukan sebuah tindakan yang sangat merendahkan. Apa yang mama pikirkan, sampai harus merebut kebahagiaan orang lain? Tidakkah, manusia se-egois ini?

“lo tau..? Seberapa sakitnya ngeliat mami gua harus nangis setiap malam karena kelakuan bajingan mereka?!” mata Cakra menyorot kan rasa sedih yang tak dapat diungkapkan selama ini. “Gua selalu minta mami untuk berhenti, berhenti mempertahankan rumah tangganya demi gua” racau Cakra pelan, air mata terus turun dari pelupuk matanya.

Aku mengulum bibir ku, Cakra terluka. Semua terjadi karena mamaku.

“Sei, sakit. Semua serasa menyakitkan bagi gua...” lirih Cakra, aku tak kuasa menahan air mataku. Tak kuasa dengan apa yang Cakraka ucapkan. Seberapa jauh, mamaku menyakiti anak yang tidak bersalah? Seberapa jauh, mamaku menyakiti Cakraka?

“semua masalah yang menimpa gua, gara-gara nyokap lo!! SEMUA GARA-GARA DIA!!” teriak Cakraka.

“cakra, maaf aku gak tau apapun...” lirihku, aku mendekat kearah nya, mencoba menyentuh lengannya. Namun, Cakra langsung memundurkan diri, seolah tak ingin disentuh dengan ku.

Rekayasa | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang