Tacenda - j.jk

-15-

Jungkook yang juga merasakan sexual tension diantara mereka berdua, tidak dapat menahan seringaiannya, ia menarik tangan Yebin, membuat tubuh Yebin kembali bersentuhan dengan tubuhnya. "Kau tidak kedinginan?" Jungkook bertanya dengan pelan, sekali lagi berbisik di telinga Yebin. Jungkook meletakan tangannya di pinggang Yebin yang terekspos tidak tertutup oleh croptop backless yang dikenakannya, lalu sedikit mengelusnya, membuat Yebin otomatis memejamkan matanya, menikmati sekaligus tersentak karena sentuhan Jungkook yang tiba-tiba.

Yebin mendongak, menatap mata Jungkook, lalu beralih menatap bibir Jungkook. "Hey, Jawab aku," Yebin tersenyum menggoda, "are you a good kisser?"

Jungkook memiringkan kepalanya, menatap Yebin tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan untuknya, bertengkar dengan fikirannya sendiri karena Yebin tidak seperti dirinya sendiri dan Jungkook bersumpah tidak akan mengambil kesempatan disaat keadaan Yebin tidak sepenuhnya sadar, Jungkook berusaha kuat menahan dirinya. "bagaimana jika kau cari tahu sendiri?" Kata-kata itu keluar dari mulut Jungkook yang sekuat tenaga menahan dirinya untuk tidak melakukan apa yang tubuh dan otaknya ingin lakukan kepada Yebin, Dia sedang dibawah pengaruh alkohol, sadarlah Jeon Jungkook, Fikir Jungkook, terus berusaha menahan dirinya

Sebelum Yebin menanggapi ucapannya, Jungkook menghela nafas dan berkata, "Saatnya pulang, kurasa. Aku antar kau kerumah, Okay?" Jungkook berkata dengan lembut, mencoba memakai akal sehatnya. Jungkook dengan lembut, mencoba sedikit menjauhkan Yebin dari tubuhnya.

Yebin yang menyadari perubahaan perilaku Jungkook yang tiba-tiba membuatnya sedikit kesal dan tidak sabar, tatapan Yebin sekali lagi tertuju pada bibir Jungkook yang tampak seperti memanggilnya, "Kiss me, Jeon Jungkook." Yebin berkata, tidak hanya Jungkook yang tidak menyangka kata-kata itu keluar dari mulut Yebin, Yebin sendiripun sedikit terkejut mendengar kata-kata itu keluar dari mulutnya.

Jungkook mematung. Jika kau tidak dalam pengaruh alkohol, tentu saja aku akan menciummu tanpa harus kau suruh, Kim Yebin, Fikir Jungkook. Namun Jungkook hanya membalas Yebin dengan tersenyum lalu mengelus kepala Yebin. "Kau sudah terlalu mabuk, huh?" Jungkook mengambil lengan Yebin, menggenggamnya dan hendak menarik Yebin untuk mengantarnya pulang, tapi Yebin tidak bergeming dari posisinya, malah menarik Jungkook untuk tetap diam di posisi semula.

"aku tidak mabuk, aku benar-benar dalam keadaan sadar."

Jungkook menelan ludahnya, ingin sekali mempercayai ucapan Yebin, lalu mencium bibir Yebin seperti permintaan gadis itu kepadanya. Namun Jungkook menggelengkan kepalanya, "kau tidak akan memintaku menciummu jika kau benar-benar sadar, Kim Yebin. Aku tidak ingin mengambil kesempatan seperti ini disaat kau sedang dalam keadaan tidak sepenuhnya sadar atas apa yang kau inginkan,  aku ingin menciummu disaat kau adalah 100% dirimu sendiri, tidak seperti ini."

Yebin menarik Jungkook lebih dekat ketubuhnya, ia bisa merasakan nafas Jungkook diwajahnya, meletakan tangannya dileher Jungkook dan mengelusnya sambil menatap mata Jungkook dalam-dalam, "I want this, I want you, dan aku benar-benar sadar. do you want me?" Yebin berkata, berusaha meyakinkan Jungkook bahwa ia dalam keadaan sadar dan memberikan consent pada Jungkook untuk menciumnya.

Jungkook hanya diam, menatap Yebin, merasakan tangan Yebin di lehernya, tubuh Yebin yang bersentuhan dengan tubuhnya, Jungkook dapat merasakan detak jantung Yebin yang semakin cepat. "fuck it." Jungkook berkata, sebelum melumat bibir Yebin.

Jungkook memejamkan matanya, begitu pula dengan Yebin yang menarik leher Jungkook mendekat untuk terus melumat bibirnya.  Yebin memainkan tindik di sudut bibir Jungkook dengan lidahnya, keduanya saling melumat bibir masing-masing dengan sangat bergairah, seakan lupa memberikan jeda kepada keduanya untuk bernafas dengan benar, nafas keduanya tesengal-sengal disela-sela sesi ciuman mereka. Baik Yebin maupun Jungkook benar-benar berada diatas awan.