- 45 -

29 3 1
                                    


Author POV

"Stop acting like animals, you two." (berhenti bersikap seperti binatang, kalian berdua) Yoongi berkata dengan kedua tangan dipinggangnya, menatap Taehyung dan Jungkook yang masih duduk di ruang makan bergantian.

Jungkook memutar bola matanya, sedangkan Taehyung hanya terdiam menunduk, menyesali perbuatannya.

Yoongi berdecak kesal melihat respons Jungkook yang keras kepala, "Yak Jeon Jungkook, meski kau adalah boss ku, aku tetap lebih tua darimu! atleast have some respects!" (setidaknya miliki rasa hormat!) Yoongi meneriaki Jungkook sambil menunjuk Jungkook dengan telunjuknya.

"Heol! Yoongi hyung ternyata bekerja dengan Jungkook? Aku kira Yoongi hyung adalah bossnya." Hyunjiin berkomentar dengan mode sassy, seperti biasa, disituasi yang tidak tepat.

"Hyunjin-ssi," Yoongi menggelengkan kepalanya frustasi, "Bisakah kau lain kali setidaknya menimbang-nimbang situasi? menimbang-nimbang apakah komentar atau pertanyaanmu benar-benar dibutuhkan?" Yoongi menatap Hyunjin dengan kesal, membuat Hyunjin berdiri dan membungkuk berkali-kali meminta maaf pada Yoongi, lalu kembali duduk memastikan mulutnya terkunci rapat.

Yoongi menarik kursi disamping Taehyung yang tertunduk, "Yebin tidak seharusnya kalian perlakukan seperti objek." Yoongi berkata.

"Aku tidak memperlakukannya seperti objek." Taehyung mengangkat kepalanya, menoleh kearah Yoongi disampingnya. "Selama Yebin berpacaran dengan Jungkook, aku tidak pernah berusaha memisahkan mereka berdua. Aku tahu Yebin mencintai Jungkook, walau aku tidak menyukai itu, tapi aku menghargai keputusannya, menghargai perasaannya."

Jungkook memutar bola matanya mendengar ucapan Taehyung, "Oh jadi kau adalah malaikat dan aku disini adalah iblisnya, huh?" Jungkook bertanya dengan sinis, menanggapi ucapan Taehyung.

Taehyung hanya menatap Jungkook dengan kesal, lalu menggelengkan kepalanya, memutuskan untuk tidak meladeni Jungkook. Disaat bersamaan, Yoongi berdeham, "Jungkook, kau harus merubah sifat kekanakanmu itu, dan mulailah mencoba untuk mengakui kesalahanmu dan sifat burukmu. Dan Taehyung-ssi, meski kau memang melakukan semua yang kau ucapkan tadi, tapi aku tahu kau selalu mencari celah untuk mendapatkan Yebin, dengan cara apapun. Aku tahu yang kalian berdua pedulikan hanya tentang bagaiman Yebin dapat menjadi milik kalian," Yoongi menarik nafas, frustasi karena merasa apapun yang akan ia katakan tidak akan dapat dimengerti Jungkook dan Taehyung, "Yebin berkata akan membunuh dirinya sendiri bukan karena ketakutan jika salah satu dari kalian mati. Sejujurnya bahkan Yebin mungkin tidak peduli lagi jika salah satu dari kalian mati. Tapi ia merasa sudah sangat gerah dan lelah diperlakukan seperti objek."

"Jungkook yang terus memperlakukannya seperti itu-"

"Kalian berdua sama saja. Jungkook secara terang-terangan. Dan Taehyung-ssi, jangan bohong padaku, aku tahu didalam kepalamu kau ingin Yebin menjadi milikmu seorang." Yoongi memotong Taehyung yang terdiam.

Taehyung sadar apa yang dikatakan Yoongi benar. Namun Jungkook, menurutnya semua yang ia lakukan adalah bentuk cintanya kepada Yebin. Ia tidak mengerti mengapa Yebin membenci hal seperti itu?

"Jadi maksudmu kemarahan Yebin lebih banyak ditujukan untukku daripada Taehyung?" Jungkook bertanya menaikan alisnya sebelah, mencoba menyimpulkan semuanya.

Yoongi menarik nafas dalam, karena dari sekian banyak yang ia katakan, hanya ini yang dapat disimpulkan Jungkook si kepala batu. "Ya, begitulah. Karena kau yang secara agresif terus menyerang Taehyung dan Yebin."

"Bukankah itu tidak adil? Sikapku selama ini bukannya tidak beralasan! Taehyung yang selalu lebih dulu memprovokasiku-"

"Yak! itu salahmu karena termakan umpanku. Jamgan salahkan aku atas sifatmu yang mudah terpancing emosi." Taehyung memotong omelan Jungkook, kini keduanya saling melemparkan tatapan kebencian yang membuat Hyunjin menelan ludahnya, mencoba menahan dirinya untuk tidak memberi komentar apapun, dan Yoongi hanya menghela nafas.

Tacenda - j.jkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang