-20-

35 2 0
                                    


Yebin duduk bersebelahan dengan Nyonya Shin, didepan mereka terlihat banyak sekali makanan mewah diatas meja, Taehyung duduk berhadapan dengan Yebin dengan Tuan Kim duduk disebelahnya. Beberapa hari yang lalu Taehyung bersikeras untuk mengadakan makan malam keluarga di restauran favorite ayah dan ibu mereka. Karena satu dan lain hal, Yebin tidak bisa menghindarinya kali ini. Sejak hari itu, Yebin terus menghindari Taehyung disetiap kesempatan, tetapi sikap Taehyung seolah tidak ada yang terjadi diantara mereka.

Nyonya Shin dan Tuan Kim menyantap makan malam itu seperti biasa, senyuman terplaster dibibir mereka karena sudah lama tidak mendapat kesempatan makan malam bersama keluarga kecil ini. "Yebin-ah, apakah ada lelaki yang menarik perhatianmu belakangan ini?" Tuan Kim bertanya pada Yebin dengan mata berbinar.

Nyonya Shin mengangguk, sambil mengelap sudut bibirnya dengan tissue, lalu berkata "Ah, Benar! Aku dengar kau sering menghabiskan waktu dengan seseorang belakangan ini?" Nyonya Shin berkata dengan nada menggoda putrinya itu, Yebin hanya tersenyum kecut, tidak sedang dalam mood yang baik membicarakan hal ini karena baik ayah dan ibunya itu pasti akan sangat menentang hubungannya dengan Jungkook. Well, walaupun sebenarnya Jungkook ternyata tidak ingin memiliki hubungan yang jelas denganku, fikir Yebin.

Tuan Kim dan Nyonya Shin menatap Yebin dengan penuh antisipasi, membuat Yebin semakin terbeban dan kebingungan harus menjawab apa, lalu tiba-tiba Taehyung membuka suara, membuat semua mata tertuju padanya. "Ayah, Ibu," Taehyung meletakan garpu dan pisau yang ia gunakan, "Sebenarnya ada alasan lain mengapa aku bersikeras menginginkan makan malam ini." Taehyung berkata.

Tuan Kim dan Nyonya Shin ikut meletakan pisau dan garpu yang mereka gunakan, memposisikan diri siap mendengarkan Taehyung dengan serius, Yebin hanya diam menatap oppanya itu. "Apa yang ingin kau bicarakan, Taehyungie?" Nyonya Shin bertanya kepada putra sambungnya itu.

Taehyung menatap ayah dan ibunya itu bergantian dengan tatapan yang tidak dapat di artikan, "Aku ingin kalian bercerai." Kalimat itu keluar dari mulut Taehyung begitu saja, membuat Tuan Kim, Nyonya Shin dan Yebin mengerjapkan mata dan saling bertatapan seakan memastikan apakah yang mereka dengar adalah benar.

Tuan Kim menyentuh tangan Taehyung yang berada di atas meja, "Tae, apa maksudmu? apa aku tidak salah dengar, kau meminta aku dan ibumu bercerai?" Tuan Kim bertanya dengan lembut, menatap Taehyung dalam-dalam seolah ingin memastikan apakah putranya itu tidak salah berbicara.

Namun Taehyung balas menatap ayahnya dengan mantap, "Yeah, kalian tidak salah dengar. Aku ingin kalian bercerai."

Nyonya Shin menutup mulutnya dengan tangan, menatap Taehyung berkaca-kaca, "Tae, apakah aku melakukan kesalahan yang membuatmu sekesal ini?" Nyonya Shin brtanya, suaranya bergetar karena sangat terkejut dan sedih mendengar kata-kata yang keluar dari mulut putranya itu.

Yebin disisi lain memicingkan matanya, lalu menaikan alisnya sebelah menatap Taehyung seolah oppanya itu mengatakan candaan yang sangat menyinggung nya. "Apa kau sudah gila?!" Yebin setengah berteriak, biasanya jika ia berbicara seperti ini kepada Taehyung didepan kedua orang tua mereka, ia pasti sudah di marahi. Namun malam ini sepertinya semua sependapat dengan Yebin.

Taehyung mengabaikan amarah Yebin dan komentar sinisnya, "Selama ini aku tidak pernah meminta apapun kepada kalian berdua, maafkan aku jika ini sangat egois, tapi aku benar-benar ingin kalian bercerai." Taehyung berkata dengan tenang.

Nyonya Shin tidak dapat menahan air matanya, air mata mengalir dipipinya, Taehyung yang mendapati ibunya menangis, perlahan tatapannya melembut kearah Nyonya Shin, "Maafkan aku, ibu." Taehyung berkata dengan lembut.

Tuan Kim mengerutkan dahinya dan mengerjapkan matanya seakan tidak percaya dengan apa yang ia dengar, "Tapi apa alasanmu meminta hal tidak masuk akal ini, Tae?" Tuan Kim bertanya.

"Oppa, are you out of your mind?!" (Oppa, apa kau sudah benar-benar gila?) Yebin berteriak, lalu memeluk Nyonya Shin yang menangis disebelahnya, menepuk-nepuk pundak ibunya itu, berharap itu bisa menenangkannya.

Taehyung menarik nafas dalam, lalu berkata, "Baiklah, aku sudah menyangka bahwa hal ini pasti akan sulit diterima oleh ayah dan ibu, jadi aku sudah mempersiapkan hal lain," Taehyung berkata, menatap Yebin kali ini, "aku ingin keluar dari keluarga ini secara sah, legal dan administratif. Aku tidak ingin tercatat sebagai putra ayah dan ibu, serta saudara laki-laki dari Kim Yebin, itu jika kalian masih ingin melanjutkan pernikahan ini."

Tuan Kim kali ini menaikan alisnya, mulai kesal dengan ucapan Taehyung yang tidak masuk akal, "kau benar-benar sudah gila, Kim Taehyung?! untuk apa kau menginginkan itu semua?!" Tuan Kim membentak putranya itu.

Mata Yebin terbelalak ketika menyadari alasan Taehyung nenginginkan ini semua, "Oppa, No, don't-"

"Aku mencintai Kim Yebin."

Nyonya Shin sontak menarik dirinya dari pelukan Yebin dan menatap Taehyung dengan syok, "Taehyung-ah.." Hanya itu yang dapat keluar dari mulut Nyonya Shin.

Yebin menggigit bibir bawahnya, berusaha tetap tenang di situasi ini. Taehyung berdiri dari tempat duduknya, berjalan ke samping meja dimana ayah dan ibunya duduk berhadapan, lalu berlutut dan menundukan kepalanya. "Maafkan aku," Suara Taehyung bergetar, "Aku tidak bisa lagi menjadi oppa untuk Yebin. Maafkan aku, ayah, ibu. Maafkan aku." Taehyung terus meminta maaf dengan suaranya yang bergetar dan semakin lama terdengar semakin mengecil.

Yebin terdiam ditempat duduknya. Tuan Kim tampak kebingungan dan sangat terkejut, "A-apa Taehyung adalah orang yang selama ini kau ken-kencani, Yebin-ah?" Tuan Kim bertanya, ada sedikit kekhawatiran terdengar dari suaranya.

"Ka-kau menjalin hubungan dengan Taehyung selama ini, Yebin-ah?" Suara Nyonya Shin bergetar, menoleh kearah Yebin yang dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Tidak, aku tidak mungkin melakukan itu, sebelum aku lepas dari ikatan sebagai saudara laki-laki Yebin," Taehyung berkata, kali ini menatap ayah dan ibunya, "Lagi pula, Yebin saat ini sedang berkencan dengan putra kedua Jeon Group."

Yebin terdiam mematung dengan mata terbelalak karena ucapan Taehyung. Sekali lagi mata Tuan Kim terbelalak, dan Nyonya Shin membenamkan wajahnya di telapak tangan, tidak perduli dengan riasan yang ia kenakan malam ini. "Honestly, what's wrong with you two?!" Nyonya Kim berteriak frustasi dengan suaranya yang gemetar.

------------------------------------------------

"Kim Taehyung," Hyunjin menunjukan layar ipad yang menunjukan berita tentang Taehyung, "Kau secara sah bukan lagi putra dari Tuan Kim dan Nyonya Shin? apa-apaan ini?" Hyunjin menatap mata Taehyung.

Taehyung yang sedang menggunakan bathrobe, mengencangkan tali bathrobe dipinggangnya lalu duduk di samping Hyunjin yang menatapnya dengan kesal. "Beritanya kurang lengkap, mereka lupa menambahkan bahwa aku juga diusir dari rumah orangtuaku." Taehyung terkekeh menepuk-nepuk pundak Hyunjin yang menggelengkan kepalanya, menatap Taehyung dengan bingung.

"Apa sebentar lagi kau akan di coret dari KYB group?"

"what? no. tentu saja itu tidak mungkin, mereka tidak akan menyerahkan perusahaan ke tangan orang lain selain aku." Taehyung berkata, sambil mengibas-ngibaskan rambutnya yang masih setengah basah.

"Kau membuat kesalahan yang sangat fatal, huh?"

"Tidak, awalnya aku meminta mereka bercerai, tetapi permintaanku di tolak. Jadi aku mengajukan permintaan agar aku tidak lagi menjadi putra mereka secara sah kepengadilan." Taehyung berkata dengan santai, menyandarkan pundaknya ke sofa di rumah barunya itu.

Ekspresi Hyunjin kali ini sangat kebingungan dan sedikit kesal, "Kau gila?! untuk apa kau melakukan itu?!"

Taehyung hanya tersenyum.

"Karena Yebin?" Hyunjin akhrinya bertanya, berusaha menyatukan semua potongan puzzle dari teka-teki permasalahan keluarga sahabatnya itu. Taehyung hanya diam, membuat Hyunjin menatapnya dengan penuh simpati. "you do know that she's madly in love with that Jeon guy, don't you?" (kau tahu kan dia sedang dimabuk cinta dengan lelaki Jeon itu?"

Taehyung mengangguk, menatap Hyunjin dengan senyuman miring, Hyunjin sedikit bergidik melihat Taehyung, ia tidak pernah melihat ekspresi Taehyung seperti ini, "Menghancurkan Eero dan mendapatkan Yebin, bukankah itu terdengar menyenangkan?"

Hyunjin mengerutkan dahinya, "Apa maksudmu? Eero?"

Tacenda - j.jkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang