- 65 - ⚠️

27 3 0
                                    

[TW: ⚠️ violance]

Author POV

"Yebin-ah," Suara Nyonya Shin memanggil Yebin yang sudah 3 hari ini tidak mau berbicara sepatah kata pun. "Setidaknya kau harus makan." gumamnya kepada putrinya yang semakin lama terlihat semakin kurus.

Terakhir kali Yebin berbicara adalah ketika ia bersama Taehyung dan Jungkook. Taehyung menyalahkan Jungkook atas Yebin yang menolak untuk berbicara kepada siapapun karena menganggap Jungkook memaksa Yebin mengingat traumanya tentang apa yang dilakukan Jimin kepada Yebin.

Karena keadaan Yebin yang semakin hari tidak ada kemajuan, tidak mau berbicara, tidak mau makan dan minum, serta beberapa kali mencoba membunuh dirinya sendiri ketika tidak ada seseorang yang mendampinginya didalam ruangan, dokter Lee memutuskan untuk memindahkan Yebin ke bangsal khusus untuk orang-orang dengan gangguan jiwa. Tentu saja awalnya hal ini ditentang orangtua Yebin, namun karena penjelasan dokter Lee bahwa dibangsal khusus nanti akan dipenuhi fasilitas yang membuat Yebin tidak mungkin membunuh dirinya sendiri, akhirnya orangtua Yebin memberikan izin.

---------------------------------------------------------------

Selama Yebin berada dirumah sakit, Jungkook dan Taehyung menyibukkan diri dengan mengintrogasi Jimin.

"Apa yang kau lakukan pada Yebin?" Taehyung bertanya, menatap Jimin dengan dingin, sambil berdiri menatap Jimin yang terikat di kursi.

Jungkook berjongkok dibelakang Jimin dengan pisau ditangannya, saat ini Jungkook memandangi 2 jari di tangan kanan Jimin yang tersisa. Jari kelingking, jari manis dan jari tengah Jimin sudah dieksekusi oleh Jungkook beberapa hari yang lalu. Namun entah terbuat dari apa, Jimin masih mempercayai bahwa ia tidak memperkosa Yebin, bahwa ia dan Yebin sama-sama saling mencintai.

"Ah, apa kau tidak bosan menanyai hal yang sama setiap hari?" Jimin balik bertanya sambil menatap Taehyung dengan wajah bosannya.

Taehyung mengencangkan rahangnya, lalu melemparkan tinjunya kewajah Jimin, amarahnya terlalu besar untuk ditahan, "Kau menghancurkan Yebin, Park Jimin. Mengapa kau melakukan semua itu kepadanya?!"

Jimin terbatuk-batuk namun kembali mendongak menatap Taehyung dengan senyum miring, "Menghancurkannya? Kau gila? Aku mencintai Yebin, sangat mencintainya. Aku hanya melakukan apa yang biasanya dilakukan oleh sepasang kekasih."

Jungkook dan Taehyung terdiam karena terheran-heran dengan Jimin yang menurut mereka benar-benar sudah gila. Jimin sangat meyakini bahwa ia dan Yebin saling mencintai.

Jungkook berdiri dan menarik rambut Jimin, membuat Jimin berteriak kesakitan dan mendongak mendapati mata Jungkook yang berdiri di belakangnya sedang menatapnya, "You. Fucking. Rape. Her." (Kau. Memperkosa. Nya.)

Jimin meringis kesakitan dan berusaha menggerakkan kepalanya agar terlepas dari Jungkook, Jungkook melepaskan rambut Jimin dan berdiri disebelah Taehyung, kali ini Jimin akhirnya berhadapan dengan Jungkook. Jimin mengerutkan dahinya, "Rape her? Aku hanya melakukan apa yang dilakukan sepasang kekasih dengan Yebin. Harus berapa kali ku katakan, Aku mencintai Yebin dan Yebin mencintaiku."

Taehyung menyerah meladeni Jimin. "Jungkook, aku rasa tidak ada yang bisa kita dapatkan darinya, dia hanya orang gila yang terobsesi dengan Yebin. Hanya itu motifnya." Taehyung berbisik.

Jungkook setuju. Tapi ia tidak sudi meninggalkan Jimin tanpa menyiksanya.

Jungkook menatap Jimin yang balas menatapnya dengan tajam, senyum miring muncul dibibir Jungkook ketika ia berjongkok menatap kaki Jimin. Taehyung sudah dapat melihat apa yang akan terjadi setelahnya, ia memutuskan untuk pergi meninggalkan whiteroom, walaupun banyak nyawa yang sudah hilang karena perintahnya, tetap saja menyiksa seseorang seperti Jungkook memutilasi Jimin setiap hari akan selalu menjadi pemandangan yang tidak mengenakkan untuk Taehyung. Sebelum menutup pintu, Taehyung mendengar suara Jimin berteriak kesakitan seperti orang gila ketika Jungkook mulai memutilasi jari kakinya dan suara Jungkook yang tertawa terbahak-bahak karena menikmati setiap detik yang ia habiskan untuk menyiksa Jimin.

Tacenda - j.jkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang