- 62 -

25 3 0
                                    

Jungkook POV

Aku menyodorkan ponselku kearah bartender, "Apa kau melihat gadis ini beberapa hari ini?"

Bartender itu mengerutkan dahinya lalu mengembalikan ponselku, "Ah ya, gadis seksi yang bermesraan dengan penyanyi terkenal itu."

Aku mengencangkan rahangku menahan amarahku karena mendengarnya menyebut Yebin dengan sebutan tidak sopan itu, "Penyanyi terkenal ?"

Bartender itu mengangguk, "Ya, lelaki berambut pirang itu, yang menyanyikan lagu-" Bartender itu berhenti untuk mengingat judul lagu, aku tidak peduli, jika dugaanku benar, maka aku sudah tahu apa yang terjadi, "Ah, Serendipity."

"Park Jimin?"

Bartender tersebut mengangguk ketika aku menyebutkan nama Jimin.

"Ya, ya, Park Jimin. Gadis itu pulang bersamanya, gadis itu terlihat mabuk berat malam itu."

---------------------------------------------------------------

Aku berdiri disamping tempat tidur rumah sakit, memandangi Baekho yang terbaring dengan tangan dan kepala terbalut kasa. "Apa yang terjadi?" Tanyaku.

"Sekelompok orang menyergap markas Eero, Boss."

Ah, Kim Taehyung sialan. Sekarang ia sudah mengetahui markas Eero.

Yoongi yang berdiri disampingku seakan mengetahui kerisauanku, "Jangan dipikirkan, kau fokus saja menyeldiki Park Jimin." Yoongi menepuk pundakku.

"Boss, bagaimana jika Nona Yebin dengan suka rela pergi berlibur bersama-"

"Yak, omong kosong macam apa itu? Yebin tidak mungkin berlibur seorang diri dengan lelaki seperti itu!" Aku menyangkal ucapan Baekho, walaupun dalam hatiku sangat takut dan enggan menerima kenyataan jika yang diucapkan Baekho terbukti benar.

Tentu saja tidak, Yebin tidak mungkin semudah itu pergi dengan lelaki seperti Jimin ditengah keadaan panas antara aku dan Taehyung.

"Yak, Jungkook-ah, bagaimana bartender itu mengatakan ciri-ciri Jimim padamu?" Yoongi tiba-tiba bertanya dengan ekspresi seakan ia baru saja menyelesaikan teka-teki besar, aku menaikan alisku sebelah dan menjawabnya, "Penyanyi terkenal?"

"Selain itu?"

"Penyanyi terkenal berambut pirang?"

Yoongi menjentikkan jarinya didepan wajahku lalu menunjukku dengan wajah bangga, "Ingat apa yang dikatakan asisten Wendy yg menjadi saksi insiden kebakaran itu?"

Aku mengerutkan dahiku, hah? Aku tidak bisa mengingat apa-apa, aku tidak mengerti maksud Yoongi.

"Ei hyung, langsung saja ke intinya, aku tidak dapat berfikir."

Yoongi menghela nafas nya lalu berkata, "Ia melihat dua orang laki-laki keluar dari ruangan dimana Yebin pingsan, satu laki-laki bertubuh tinggi itu adalah Jeremy, dan satu lagi laki-laki bertubuh tidak terlalu tinggi dengan warna rambut terang."

Ah, benar. Jadi yang dimaksud oleh Yoongi, Park Jimim terlibat sejak insiden itu. Aku memiringkan kepalaku, tapi bukankah yang berkerja sama dengan Jeremy adalah gangster/mafia yang menguasai Busan?

"Tapi, ku kira kita sudah menemukan orang yang membantu Jeremy, dan itu adalah Mafia yang menguasai Busan?"

Yoongi menaikan alisnya menatapku dengan senyuman dibibirnya, "Mereka mendistribusikan obat-obatan terlarang dikalangan selebriti, dan park Jimin adalah selebritiy. Jungkook-ah, Bukankah menurutmu semuanya sangat berhubungan?"

Tacenda - j.jkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang