- 40 -

27 1 0
                                    

Jungkook POV

Aku berjalan cepat mengejar langkah kaki Yebin yang tidak memperdulikanku, "No, no, no, Yebin kau tidak bisa seperti ini kepadaku." Aku setengah berteriak sambil mengejarnya yang baru saja keluar dari rumahku dan berjaln kearah mobilnya yang terparkir dihalaman rumahku.

Yebin tidak memperdulikanku. "Yebin! Kau tidak bisa meninggalkanku seperti ini!" Aku membentaknya. Yebin tiba-tiba berhenti berjalan, sontak itu membuatku terkejut dan ikut berhenti dibelakangnya.

Yebin memutar tubuhnya kearahku, dan tatapannya membuat hatiku hancur berkeping-keping, aku menyakitinya lagi.

"Jungkook, kau membodohiku, kau seorang mafia besar-"

"Memangnya jika ku katakan sejak awal bahwa aku adalah pemimpin Eero, kau tidak akan meninggalkanku?!" Lagi-lagi aku berteriak. Yebin terdiam menatapku dengan mata berkaca-kaca. Apa aku menakutinya lagi?

Aku langsung menyesal meneriakinya.

"S-setidaknya itu berarti kau percaya padaku." Yebin berkata dengan suara gemetar.

Aku menghela nafasku, hatiku terenyuh melihat Yebin yang hancur seperti ini, "Tentu saja aku percaya padamu Yebin-ah."

Yebin dengan cepat menggelengkan kepalanya, "Kau tidak pernah percaya padaku. Tentang apapun. Kau tahu, aku selalu percaya bahwa kau tidak memiliki hubungan apapun dengan Eero karena kau tidak pernah mengatakannya kepadaku, aku selalu percaya padamu."

"Yebin, jika ku beritahu kau segalanya.. itu sama saja dengan aku membahayakan nyawamu." Aku berkata, mencoba membuat Yebin mengerti alasanku.

Yebin hanya diam menatapku dengan pilu. Aku mencoba maju perlahan mendekat kearahnya, "Dunia yang aku tinggali dengan dunia yang kau tinggali, atau dunia yang ditinggali keluargamu, sangat jauh berbeda." Aku menatap Yebin dalam-dalam.

"Tapi kau mengira aku memanfaatkan hubungan ini demi informasi seperti ini?" Yebin berkata, menyipitkan matanya, menatapku tidak percaya.

Aku tertunduk dan menghela nafas, "Namjoon. Itu semua karena Namjoon."

"Tapi itu tetap tidak membenarkan perselingkuhanmu ini, Jungkook."

Aku mendongak menatap Yebin, "A- aku tidak selingkuh, aku hanya-"

"Bercinta dengan wanita lain karena kau fikir aku hanya memanfaatkan hubungan ini?"

Aku terdiam. Tidak ada kata-kata yang keluar dari mulutku, ini memang salahku. Tidak ada pembelaan yang dapat ku katakan lagi. Tapi aku tidak ingin kehilangan dirinya. Aku tidak bisa kehilangannya.

Yebin menghela nafasnya kali ini, "Sudahlah, Jungkook. Selamat tinggal."

Mataku melotot, "No! Kau tidak bisa meninggalkanku, Kim Yebin." Lagi-lagi aku berteriak.

Yebin hanya mengabaikanku dan kembali berjalan kearah mobilnya, aku menarik tangannya namun ia menepis tanganku dengan kuat. "Yebin! Aku tidak bisa-"

"Kau baik-baik saja tanpaku." Yebin berkata dengan dingin, membuat hatiku sangat sakit. Yebin terus berjalan sampai ia berada didepan pintu mobil.

Aku mengejarnya, "Yebin," Aku menahan pintu mobilnya yang hendak tertutup. "Tolong maafkan aku, kau tidak boleh meninggalkanku!"

Yebin berusaha keras menutup pintu mobilnya, dengan wajah jengkel menatapku. Aku tidak peduli.

Lalu sebuah tangan menarikku menjauh dari mobil Yebin. Aku menoleh mendapati Yoongi, "Kau tenangkan dirimu, Yebin juga akan menenangkan diri. Setelah itu baru bicaralah hati kehati dengannya." Yoongi berkata sambil memegangi tubuhku, menarikku menjauh dari Yebin.

Tacenda - j.jkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang