-18-

38 4 0
                                    

"ayah kandungku?" Yebin bertanya, menatap lelaki yang berada didepannya itu dengan kebingungan karena tiba-tiba menanyakan nama ayah kandungnya. "zzzz Untuk apa?" tanya nya lagi.

Jungkook tertegun dengan pertanyaan yang dilontarkan Yebin, dimata Yebin saat ini pasti tidak ada alasan untuk Jungkook menanyakan nama ayah kandungnya yang bahkan ia sendiri tidak meyakini lelaki itu ada. Jungkook menelan ludahnya dan menatap Yebin berusaha bersikap sewajarnya, "Aku tahu orang-orang keren yang dapat meretas sistem apapun, siapa tahu aku bisa mendapatkan informasi tentang ayah kandungmu, untukmu?"

Yebin memiringkan kepalanya, memikirkan apa yang di katakan Jungkook barusan, "I don't really care about finding him actually, tapi karena aku sedikit tersentuh atas niat baikmu yang peduli padaku," Yebin tersenyum tulus, membuat Jungkook merasa sangat bersalah karena membohonginya, "Aku tidak tahu nama Korea laki-laki itu, tapi aku selalu ingat nama internasionalnya, Claude Kim, that's his name."

"wait-"

"Yeah, he's half korean and half russian or something, hanya itu yang aku tahu tentangnya."

Jungkook tersenyum kecil, sekarang masuk akal baginya mengapa Yebin terkadang tidak terlihat seperti gadis korea pada umumnya. Namun kenyataan bahwa nama Claude Kim terdengar tidak asing ditelinganya, sedikit membuatnya khawatir.

Claude Kim, nama itu benar-benar sangat familiar ditelingaku. Dimana aku pernah mendengar nama itu?, Fikir Jungkook.

------------------------------------------------

Kaki jenjang Jungkook berjalan terburu-buru didalam rumah mewah yang berada tidak jauh dari mansion tempat ia tinggal, tidak sabar untuk menemui seseorang yang ia harap mengetahui jawaban atas pertanyaan yang ada dikepalanya beberapa hari ini mengenai Claude Kim, ayah kandung Kim Yebin. Diikuti oleh Jeremy yang membuntutinya, Jungkook sampai didepan pintu yang terdapat tulisan 'don't disturb, fuck off' dihadapannya itu. Jungkook mengetuk pintu tersebut berkali-kali dengan tidak sabar, ia dapat mendengar suara gitar dari balik pintu, Jungkook terus mengetuk pintu tersebut sampai akhirnya saura gitar dibalik pintu berhenti dan digantikan oleh suara Yoongi yang meneriakan sumpah serapah kepada siapapun yang mengganggunya dari balik pintu.

"What the actuall-" Yoongi tidak menyelasaikan umpatannya ketika mendapati Jungkook dan Jeremy dibalik pintu, "Ada apa, Jeon Jungkook?" Yoongi bertanya, melipat lengannya didada dan memiringkan kepalanya menatap Jungkook dengan kesal.

Jungkook menerobos masuk kedalam ruangan, membuat Yoongi mengehela nafas panjang, lalu menutup pintu studio musiknya itu setelah memastikan Jeremy berjaga di depan pintu.

Jungkook duduk di sofa hitam besar yang berada disudut ruangan, terlihat gusar sekaligus bersemangat menatap Yoongi seperti anak sekolah dasar pertama kali mengunjungi kebun binatang. "Spit it out, kau tidak mungkin mengganggu hari liburku hanya untuk menatapku dengan tatapan aneh itu!" Yoongi berkata, sambil duduk dikursi yang diletakan tidak jauh dari sofa yang diduduki Jungkook, Yoongi mengambil gitar yang beberapa menit lalu ia letakan karena Jungkook hampir membuat pintu studionya hancur.

"Hyung, aku punya pertanyaan yang aku sangat berharap kau memiliki jawabannya." Jungkook berkata, dengan mata berbinar.

Yoongi memutar bola matanya dan mengalihkan pandangannya ke gitar yang berada di tangannya, mulai menyetel gitar kesayangannya itu, "Apa itu?" Yoongi bertanya asal-asalan, ingin segera menyelesaikan sesi questions and answers yang tidak direncanakan ini.

"Apa kau pernah mendengar nama Claude Kim?"

Jari Yoongi berhenti memetik gitar ditangannya, pandangannya masih tertuju pada gitar ditangannya. Beberapa memori lama terputar di benaknya, "Claude Kim?," Yoongi masih memandangi gitar ditangannya itu, "dari mana kau dengar nama itu?" Yoongi balik bertanya, akhirnya mengalihkan pandangannya untuk menatap Jungkook yang terlihat semakin gusar karena pertanyaan yang ia lontarkan.

Tacenda - j.jkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang