- 42 -

27 4 0
                                    

Taehyung POV

Yebin menyantap sup buatanku dimeja makan, aku duduk disampingnya.

"kkkhhh, it's so good, Oppa!"

Aku terkekeh mendengarnya. Kami berbincang santai sambil Yebin menghabiskan sup buatanku.

"Terimakasih untuk supnya, Oppa." Yebin berkata setelah menghabiskan satu mangkuk sup. Aku mengangguk mengelus rambutnya.

"Kepala mu masih sakit?" Aku memberikan obat pereda nyeri kepadanya, Yebin mengangguk dan meminum obat yang kuberikan.

Aku hanya terkekeh dan mengambil ponselku, mengecek beberapa email dari kantor, ketika ku rasakan tangan Yebin di pahaku. Aku terdiam.

"Terimakasih juga untuk tadi malam, aku menikmatinya, Taehyung-ssi." Yebin berkata dengan suara yang tadi malam ia gunakan untuk merayuku.

Aku menoleh kearah Yebin yang menopang dagu, menoleh kearahku dengan senyuman dibibirnya. Jantungku berdetak kencang. Dia mengingatnya.

Kim Yebin mengingatnya, itu artinya-

Dia menginginkanku seperti aku menginginkannya.

Aku tersenyum bahagia menatapnya, aku yakin ia dapat melihat mataku berbinar. "Kau mengingatnya?"

"Tentu saja, bagaimana bisa aku tidak mengingatnya?" Yebin berkata membuat senyumku semakin merekah.

Damn, Kim Yebin, bagaimana bisa aku tidak tergila-gila kepadamu jika kau seperti ini?

---------------------------------------------------------------

Author POV

"Jungkook-ah, mengenai kasus kebakaran itu, ku rasa kita menemukan jalan buntu. Pihak kepolisian juga sudah menyatakan itu adalah murni kecelakaan." Yoongi menjelaskan kepada Jungkook yang duduk di kursi dengan segelas whiskey ditangannya.

Jungkook menaikan alisnya, tersenyum miring, "Baiklah, sudahi saja investigasinya." Jungkook berkata sambil meneguk whiskey ditangannya.

"Kau yakin?" Yoongi mengerutkan dahinya, tidak biasanya Jungkook menyerah dalam hal seperti ini. Jungkook hanya mengangguk pelan menanggapi Yoongi.

"Baiklah, aku akan beritahu Hyunjin mengenai hal ini. Dan juga mengenai Yebin yang mengetahui identitasmu sebagai KAI," Yoongi menatap Jungkook dengan hati-hati karena ia menyebutkan nama Yebin, "Sepertinya dia tidak mengatakan apapun kepada Hyunjin maupun Taehyung."

Jungkook mengangguk, ia tahu Yebin bukan tipe yang akan membeberkan rahasia besar seperti ini kepada orang-orang. Namun sesuatu mengganggunya, "Mengapa menghubungi Hyunjin untuk melaporkan investigasi yang akan kita sudahi, hyung? Bukankah Taehyung yang mengurusi semua yang berkaitan dengan investigasi ini?" Jungkook menaikan alisnya sebelah.

Yoongi berdeham, "Ku dengar, Taehyung tengah mengambil cuti, bersama Yebin."

Jungkook mengeraskan rahangnya mendengar kata-kata Yoongi, menggengam gelas wishkey ditangannya dengan kencang. "Jeremy, dimana mereka berdua sekarang?" Jungkook menoleh kearah Jeremy yang berdiri di dekat pintu kantornya itu.

"Di penthouse Nona Yebin, boss."

Jungkook terkekeh kencang lalu melempar gelas ditangannya ke dinding. "Jeon Jungkook, kendalikan dirimu!" Yoongi memperingati Jungkook yang sekarang berdiri dengan wajah maniaknya yang sangat dikenali Yoongi.

---------------------------------------------------------------

"Jeon Namjoon! Kemari kau!" Jungkook menerjang pintu kantor Namjoon, seluruh mata didalam ruangan itu tertuju pada Jungkook yang berdiri didepan pintu dengan wajah psikopatnya, atau wajah maniaknya menurut Yoongi.

Tacenda - j.jkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang