- 33 -

28 2 0
                                    

Nyonya Shin tidak berhenti menangis disamping tempat tidur Yebin, "Bagaimana ini bisa terjadi?" rintihnya sambil menatap wajah Yebin yang masih belum sadarkan diri. Wajah putrinya itu terlihat sangat pucat dengan perban mengelilingi kepalanya.

"Apa kau yakin tidak ada apa-apa dengan kepalanya?" Tuan Kim bertanya kepada Taehyung yang hanya berdiri di sisi Yebin menatap adik tirinya itu dengan tatapan kosong, Taehyung mengangguk menanggapi ayahnya.

"Kau yakin Jeon Jungkook mengatakan yang sebenarnya? kau yakin bukan dia yang membuat Yebin seperti ini?" Tuan Kim mencecar putranya itu dengan pertanyaan tentang Jungkook yang menemukan Yebin sudah tergeletak dilantai saat kobaran api melahap setengah gedung mewah tempat Yebin menggelar acaranya itu.

Taehyung menoleh kearah ayahnya itu, "Dia hampir mati karena menyelamatkan Yebin, ayah." Ucapnya, menatap ayahnya dengan tatapan lelah seolah mengatakan harus berapa kali ia harus menjawab pertanyaan seperti ini.

Tuan Kim mengerutkan dahinya, "Tapi kau yakin?" Tanyanya lagi.

Taehyung menghela nafasnya, "Aku tidak tahu. Aku tidak tahu, ayah," Ia menatap ayahnya itu sekali lagi mencoba menegaskan apa yang ia lihat dan saksikan hari itu adalah seperti itu adanya, "Aku hanya menemukan Jungkook yang hampir pingsan berusaha membopong Yebin yang sudah tidak sadarkan diri. Bisakah kita fikirkan hal-hal negatif itu nanti saja? Aku sendiri masih syok dengan kejadian ini, Ayah. Bisakah kita fokus pada kondisi Yebin saja untuk beberapa waktu? Ku mohon." Ia menatap ayahnya itu dengan tatapan putus asa kali ini, yang ia inginkan hanyalah agar Yebin siuman secepatnya, tidak ada hal yang lebih ia inginkan dari itu.

Tuan Kim hanya diam dan mengangguk pelan.

Suara ketukan pintu terdengar membuat Nyonya Shin, Tuan Kim dan juga Taehyung sontak melihat kearah pintu, tidak lama setelah pintu terbuka, seoarang pria dengan rambut hitam undercut menatap ketiganya lalu membungkuk sopan. "Ah, Yoongi-ssi" Taehyung berkata sambil balas membungkuk pada Yoongi.

Yoongi kemudian melangkah masuk keruangan setelah melihat Tuan Kim dan Nyonya Shin mengangguk sopan kearahnya. "Apa sudah ada perkembangan dari kondisi Yebin?" Tanyanya dan disambut dengan gelengan kepala pelan dari ketiganya. Yoongi menghela nafas kecil, "Jungkook baru saja mengingat bahwa saat itu Yebin sempat sadarkan diri sebentar, dan mengatakan bahwa seseorang memukulnya."

Nyonya Shin yang tadinya memunggungi Yoongi karena menatap wajah Yebin, sontak langsung menoleh kebelakang, matanya terbelalak menatap Yoongi, "Seseorang memukulnya?!" Tanyanya dengan nada suara yang tinggi, memperlihatkan betapa syok dan bingung dirinya.

Taehyung menggelengkan kepalanya lalu menatap Yoongi, mengerutkan dahinya karena tidak yakin, "Apa kau yakin Jungkook mengatakan yang sebenarnya? No offense (jangan tersinggung), karena saat kita menemukan mereka, kondisi Jungkook benar-benar lemah saat itu, kau yakin itu bukan halusinasinya?" Taehyung berkata, Tuan Kim hanya menatap Yoongi dengan curiga karena masih tidak dapat mempercayai semua orang yang berhubungan baik dengan keluarga Jeon, sedangkan Nyonya Shin hanya dapat terisak dan membenamkan wajahnya ketelapak tangan.

Yoongi mengangguk setuju dengan ucapan Taehyung, "Sejujurnya aku dan Jeremy juga masih meragukan ingatan Jungkook, bahkan Jungkook sendiri masih tidak yakin apakah ingatannya benar. Tapi setidaknya hal ini layak untuk diinvestigasi lebih lanjut-"

"Kau yakin bukan boss mu yang menyebabkan putriku seperti ini?" Tuan Kim memotong ucapan Yoongi, menatap Yoongi dengan tajam.

Pandangan Yoongi beralih dari Taehyung ke Tuan Kim, menatapnya dengan ekspresi wajah yang serius dan sedikit jengkel, "Aku sudah menyangka bahwa hal seperti ini akan terjadi, karena itu aku datang kesini menawarkan kerjasama dari pihak kalian untuk mengusut tuntas kejadian ini, tidak ada yang dirugikan bukan? karena aku dan Jungkook yakin bahwa kami tidak terlibat sama sekali dengan kejadian ini, maka kami membebaskan pihak KYBG (KYB group) mengusut kejadian ini dengan cara apapun." Yoongi berkata, dengan datar namun tatapan matanya kepada Tuan Kim tidak goyah sedikitpun. Pak tua ini benar-benar menguji kesabaranku, ucapnya di dalam hati.

Tacenda - j.jkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang