- 37 -

23 2 0
                                    

Yebin merasa sangat tidak nyaman dengan Jungkook yang sama sekali tidak membuka mulutnya selama perjalanan pulang usai menjemput Yebin dirumah Taehyung. Ketika sampai di penthouse Yebin, Jungkook ikut masuk dan mengisyaratkan para maid untuk tidak menganggu mereka, Jungkook menarik Yebin kedalam kamar untuk berbicara serius dengannya.

"Apa yang kau lakukan selama disana?" Jungkook melepas tangan Yebin, menatapnya tajam, Yebin sedikit bergidik melihat betapa marahnya Jungkook.

"Tidak ada, hanya menemaninya."

Jungkook memutar bola matanya, "Kau tidak tidur dikamarnya, kan?" Tanyanya lagi, ia dapat merasakan detak jantungnya berdetak lebih cepat karena amarahnya yang tertahan.

Yebin hanya diam tidak menjawab pertanyaan Jungkook. Hal ini membuat Jungkook mengerjapkan matanya, terbelalak karena terkejut dan juga sudah tidak dapat menahan amarahnya lagi, "Kau tidur dikamarnya?!" bentaknya, ini adalah kali pertama ia membentak Yebin.

Yebin tampak sedikit terkejut karena Jungkook membentaknya, namun ia dengan cepat menatap Jungkook dengan tajam, menantang Jungkook, "Dia sedang demam tinggi, Jungkook! Aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja!" Yebin balik membentak Jungkook.

Jungkook mundur beberapa langkah dan mengacak-acak rambutnya, "Bukan berarti kau harus tidur dikamarnya, dengannya!" Jungkook berteriak kepada Yebin yang menatapnya dengan tajam, "Apa kau benar-benar hanya menemaninya?!" Jungkook berteriak, sambil meninju dinding disampingnya dengan keras.

Karena Jungkook yang tiba-tiba meninju dinding dengan keras, Yebin menjauh dari Jungkook sambil melindungi kepalanya dengan tangan, jantungnya berdebar, tangannya gemetar karena ketakutan, "Tentu saja.. Taehyung bukan lelaki brengsek seperti yang ada difikiranmu, Jungkook." Yebin berkata, melemah karena ketakutan melihat Jungkook yang melotot kepadanya.

"Kau membelanya? sebegitu cintakah kau kepadanya?!"

Yebin mengerutkan dahinya, "Cinta? Wtf? kembalilah ke akal sehatmu, Jungkook." Yebin berkata sambil memantapkan tatapannya kepada Jungkook, berusaha berdiri tegap menyembunyikan tubuhnya yang gemetar ketakutan.

"How could you do this to me? I'm your boyfriend, how could you?" (bagaimana bisa kau melakukan ini kepadaku? aku pacarmu, bagaimana bisa kau lakukan ini?), Jungkook menunduk, kedua tangannya berada di pinggang, nafasnya masih tidak teratur karena amarahnya yang terus meluap.

"Tentu saja, kau pacarku, dan aku hanya merawat oppaku yang sedang sakit. Tidak ada yang perlu kau risaukan, Jungkook." Yebin berkata dengan lembut, mencoba membuat Jungkook tenang, tapi masih menjaga jarak dengan Jungkook yang terlihat sangat agresif saat ini. Kenyataannya adalah Yebin bahkan tidak pernah menceritakan kepada Jungkook bahwa Taehyung sudah pernah mengutarakan perasaannya kepada Yebin dan pernah menciumnya, tapi Jungkook sudah serisau dan semarah ini tiap kali merasa Taehyung dan Yebin terlalu dekat.

"No! Dia ingin mengambilmu dariku! Tidak akan pernah ku biarkan siapapun mengambilmu dariku, Kau milikku! hanya aku!" Jungkook berteriak, menatap Yebin dengan tatapan yang didalam benak Yebin seperti psikopat.

Yebin mengerutkan dahinya, ia tidak suka sisi Jungkook yang seperti ini, menakutkan dan obsesif, "Jungkook, nobody own me. (Tidak ada seorangpun yang memilikiku) Aku bukan objek, aku adalah milik diriku sendiri." Yebin berkata dengan tenang, menatap Jungkook dalam-dalam, berharap lelaki itu mengerti.

Jungkook masih menatap Yebin dengan tajam, lalu memiringkan kepalanya, tiba-tiba tersenyum miring membuat Yebin benar-benar ketakutan kali ini, "Kalau begitu apa yang harus ku lakukan untuk membuatmu menjadi milikku? membunuh Taehyung? membunuh Jimin? membunuh Hyunjin?" Jungkook maju perlahan, disambut dengan Yebin yang terbelalak mendengar ucapan yang keluar dari mulutnya.

Tacenda - j.jkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang