- 66 -

23 4 4
                                    

Jungkook akhirnya mengumpulkan semua orang yang diminta oleh Tuan Jeon untuk hadir. Tuan Kim, Nyonya Shin, Taehyung, Namjoon dan juga Yoongi yang bertugas menjemput Namjoon dari markas Eero dan membawanya ke Jeon Tower. Tentu saja tidak mudah untuk membawa semua orang bertemu dengan Tuan Jeon karena masing-masing dari mereka memiliki dendam kepada Tuan Jeon.

Mereka semua duduk di sofa yang terdapat dikantor Tuan Jeon dengan canggung, Tuan Kim tidak berhenti menatap Tuan Jeon dengan penuh kebencian, sedangkan Namjoon menundukan kepalanya dan sesekali mencuri pandang kearah Nyonya Shin yang menatap Namjoon dengan tatapan sedih. Jungkook dan Taehyung bertukar pandang seakan bertelepati karena keduanya merasa tidak nyaman dengan keadaan yang canggung dan menegangkan ini. Yoongi yang sejak tadi duduk dengan tangan menopang dagunya menatap sekelilingnya dengan bosan, akhirnya membuka mulutnya, memecah keheningan yang tegang itu, "Samcheon, cepat bicara sebelum ku ledakan kepala Namjoon."  Namjoon menunjuk Namjoon namun matanya menatap Tuan Jeon dengan bosan.

Tuan Kim dan Nyonya Shin menoleh kearah Yoongi dengan mata terbelalak. Bisa-bisanya bocah ini bicara seperti itu kepada pamannya?!, fikir Tuan Kim.

Mendengar itu, Tuan Jeon berdeham untuk memusatkan perhatian semua orang kepadanya. "Jungkook, jadi apa yang ingin kau tahu? aku hanya akan menjawab pertanyaan yang diberikan." Tuan Jeon berkata membuat Tuan Kim tertawa sinis.

"Kalau begitu untuk apa kau meminta aku dan istriku ke sini?! Jika hanya itu, kau dapat menyelesaikannya bersama Jungkook!" Tuan Kim berkata.

"Karena aku tahu semuanya berkaitan dengan kalian semua. Contohnya tentang istrimu, ibu kandung Namjoon, dan Claude Kim." Tuan Jeon menjawab dengan tenang.

Jungkook mengangguk dan tidak membuang waktu, "Apa ibuku dan ibu Namjoon adalah orang yang sama?"

Tuan Jeon menggelengkan kepalanya, Jungkook sedikit terkejut, ia melihat reaksi orang-orang yang berada diruangan itu, mendapati bahwa hanya dirinya, Taehyung dan Yoongi yang tampak terkejut. "Nyonya Shin adalah ibu kandung Namjoon."

"What?!" Taehyung melotot kearah Tuan Jeon lalu refleks berdiri dan menunjuk Namjoon dengan telunjuknya, "You asshole! Kau membuat Yebin menderita, dan ternyata kau memiliki hubungan darah dengannya?! Apa kau tidak malu setelah mengetahui semua ini-"

"Aku sudah tahu sejak lama." Namjoon memotong ucapan Taehyung. "Aku sudah mengetahui siapa ibu kandungku sejak lama, dan mengetahui Yebin adalah adikku sejak lama."

Mendengar ucapan Namjoon, tidak hanya Taehyung yang merasa seperti darahnya mendidih, tapi juga Jungkook yang duduk berhadapan dengan Namjoon. Jungkook dengan cepat meraih kerah baju Namjoon dan ingin melemparkan tinjunya kewajah Namjoon, sebelum Yoongi melerai mereka berdua.

Namjoon terduduk kembali lalu menatap Jungkook dengan kesal, "Kau, Jeon Jungkook, diantara semua orang yang berada disini kau seharunya paling mengerti alasanku melakukan itu pada Yebin!" Namjoon berkata membuat Jungkook semakin melotot.

"Omong kosong macam-"

"Ibuku meninggalkanku! Yebin mendapatkan segalanya! Yebin mendapatkan ibuku untuk dirinya sendiri! Ibuku tidak memperdulikanku," Namjoon melirik kearah Nyonya Shin yang menatap Namjoon dengan tangannya menutupi mulutnya, air mata mengalir di pipinya, merasa sangat bersalah dan hancur melihat Namjoon seperti ini, "Dan kau, kau selalu membela Yebin, melindunginya bahkan memisahkan Eero dari Jeon group, karena Yebin. Mengapa Yebin mendapatkan semuanya? Mengapa semua orang meninggalkanku untuk Kim Yebin?!" Namjoon setengah berteriak meluapkan segala emosi yang selama ini ia pendam.

Jungkook terduduk denga wajah tidak percaya, "Kau gila, hyung?" Jungkook bertanya dengan alis terangkat karena menurutnya Namjoon sangat kekanakan.

Nyonya Shin memajukan tubuhnya mencoba mencondongkan tubuhnya kearah Namjoon yang duduk berhadapan dengannya, "N-Namjoon-ah, bukannya aku tidak peduli padamu, apa lagi-"

Tacenda - j.jkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang