- 56 -

30 3 0
                                    

Jungkook POV

"Jungkook, perintahmu tentang Busan sudah dilaksanakan." Yoongi berkata sambi berjalan santai memasuki kantorku.

Aku mengangguk, lalu kembali fokus dengan tablet ditanganku, meninjau pekerjaan yang perlu ku selesaikan, "Jungkook, bukankah memusnahkan 3 geng di Busan terlalu berlebihan? Mereka memiliki keluarga, kerabat dekat atau siapapun yang mungkin akan mendendam pada Eero-"

"Salah satu dari mereka menginginkan Yebin, hyung. Aku tidak bisa membiarkan sekomplotan orang yang ingin melakukan sesuatu, yang pastinya buruk kepada Yebin bebas berkeliaran begitu saja. Yang lebih parah adalah mereka melakukan itu karena Yebin adalah kelemahanku. Aku membahayakan Yebin, hyung." Aku menatap Yoongi dalam-dalam. Aku tidak bisa hidup dalam rasa bersalah dan khawatir apa yang akan terjadi pada satu-satunya wanita yang aku cintai dengan seluruh hidupku.

Yoongi mengangguk pelan, seolah ia mengerti apa yang aku rasakan.

---------------------------------------------------------------
Author POV

"Namjoon, kau membuat seluruh anggotaku di busan mati terbunuh! Apa kau bodoh?!" Teriak pria yang mengenakan kaca mata hitam itu pada Namjoon yang berdiri dengan wajah jengkel dihadapannya.

Namjoon menaikan alisnya sambil melipat tangannya didada, "Jeon Jungkook dan Min Yoongi menculikku dan ingin membunuhku! Kau fikir nyawaku tidak berharga?! Aku terpaksa memberi mereka informasi!" Namjoon menanggapi pria itu, setengah berteriak karena kesal merasa pria dihadapannya itu tidak mengerti keadaannya saat disekap oleh Eero.

"Mereka tidak akan membunuhmu, bodoh! Mereka hanya menggretak mu!"

Namjoon menaikan alisnya lalu menatap pria itu dengan kesal, "Kau tidak tahu itu."

Ia sangat tahu apa yang mampu dilakukan Eero, apa yang mampu dilakukan Jungkook dan Yoongi. Walau sebagian besar dirinya membenci Jeon Jungkook dan Min Yoongi, jauh dilubuk hatinya rasa takut dan terintimidasi itu tetap ada setiap kali ia berhadapan dengan kedua orang itu. Monster dan iblis, seperti itulah Jungkook dan Yoongi dimatanya.

Lelaki berkaca mata hitam itu terkekeh sinis lalu berjalan pelan mendekat kearah Namjoon, sedikit menurunkan kaca matanya sampai Namjoon benar-benar menatap mata laki-laki itu, "Namjoon aku tidak mengerti mengapa kau bisa sebodoh ini. Jika kau mati, mereka akan menemukan jalan buntu lagi, bodoh! Mereka membutuhkanmu hidup-hidup!" Bentaknya.

Namjoon memutar bola matanya dan mendengus kesal. "Ya baiklah aku salah, tapi mengapa kau sekesal ini?! Anggota mu di kota lain masih banyak, lagi pula boss mu tidak tahu aku berhubungan denganmu, jadi ia pasti tidaj akan mencurigaimu ataupun aku." Namjoon membela dirinya. Ia tidak mengerti apa yang perlu dikhawatirkan, karena menurutnya semua yang ia bocorkan kepada Jungkook dan Yoongi adalah informasi kecil yang tidak akan membahayakan rencana mereka.

"Ooh Namjoon, jika bukan Yoongi atau Jungkook yang membunuhmu, aku pastikan aku adalah orang yang akan membunuhmu." Lelaki itu menunjuk Namjoon dengan telunjuknya. Lalu berteriak frustasi karena sangat kesal dengan Namjoon yang terlalu pengecut hingga mengakibatkan kekacauan di Busan. "Bagaimana bisa mereka memusnahkan seluruh anggota geng di busan?!"

Namjoon menarik nafas dalam-dalam lalu memiringkan kepalanya menatap lelaki itu seakan melihat orang paling bodoh di dunia, "Aku sudah bilang padamu, kau tidak tahu apa yang dapat dilakukan Jeon Jungkook. Yebin adalah satu-satunya yang dapat menghancurkan Jungkook." Ucapnya, kesal dan frustasi.

Mendengar Namjoon menyebutkan nama Yebin, lelaki itu menaikan alisnya sebelah, melepas kaca matanya dan menatap Namjoon dengan tajam, "Kau tidak boleh menyentuh Yebin, sejengkalpun seperti yang dilakukan Jeremy si penghianat itu." ia memperingati Namjoon.

Tacenda - j.jkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang